NARASINETWORK.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menggandeng Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar Diskusi Strategis bertajuk "Unlocking Opportunities: Indonesia-EU CEPA and the Future of Indonesian Exports to Europe".
Acara di Ruang Nusantara, Kemlu RI ini, menjadi wadah penting mempererat dialog pemerintah dan sektor bisnis. Kerjasama erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat jadi kunci sukses implementasi Indonesia–EU CEPA serta optimalisasi ekspor Indonesia ke Eropa.
Forum dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI dan Wakil Ketua Umum Hubungan Internasional KADIN Indonesia. Hadir pula Plt. Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, para Duta Besar negara Eropa di Jakarta, serta perwakilan asosiasi industri unggulan dan pelaku bisnis ekspor.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, lewat pesan video, menyatakan Indonesia-EU CEPA menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam ekonomi global abad ke-21, mencerminkan kepercayaan diri, keterlibatan aktif, serta komitmen pada kemakmuran inklusif dan berkelanjutan.
“Sebagai mitra setara, Indonesia berkomitmen bekerja sama dengan Uni Eropa menegakkan ekonomi yang terbuka, adil, inklusif, dan berlandaskan aturan,” kata Menlu Sugiono.
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional KADIN Indonesia, Bernadino Vega, menyampaikan, “Indonesia dan Eropa harus mempererat kemitraan berbasis trust, dengan semangat kolaborasi dan thinking outside the box.” KADIN Indonesia siap mendukung penguatan kehadiran produk Indonesia di Eropa.
Plt. Direktur Jenderal Amerika dan Eropa menjelaskan bahwa Indonesia-EU CEPA bukan hanya instrumen dagang, melainkan kemitraan yang memperkuat ketahanan rantai pasok, transisi hijau, dan konektivitas. CEPA ini memberi manfaat bagi Indonesia dalam memperluas pasar ekspor, dan bagi Uni Eropa dalam membuka akses ke pasar Asia Tenggara dengan lebih dari 280 juta konsumen.
Sesi diskusi melibatkan partisipasi aktif asosiasi industri yang menyampaikan aspirasi, kesiapan, serta tantangan memasuki pasar Eropa. Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perjanjian Luar Negeri KADIN Indonesia, Pahala Mansury, menutup diskusi dengan menekankan pentingnya Indonesia-EU CEPA agar Indonesia terus menjadi bagian dari rantai pasok Uni Eropa, terutama dalam kerangka green economy.
Pemerintah Indonesia menargetkan penandatanganan Indonesia-EU CEPA pada semester pertama 2026, dengan implementasi mulai Januari 2027. Pemerintah berharap proses ratifikasi lancar di kedua pihak, sehingga manfaat CEPA segera dirasakan dunia usaha.