Forum Pembauran Kebangsaan 2025 Jakarta Utara Dorong Kerukunan Antar-Etnis Melalui Nilai-Nilai Budaya

Kamis, 11 Dec 2025 12:57
Pemerintah Jakarta Utara melalui Kesbangpol menggelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) 2025 di Kantor Wali Kota Kamis (11/12/2025) diikuti 100 perwakilan etnis. Nana Wiyono

NARASINETWORK.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) telah menggelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Tahun 2025 di Ruang Pola Lantai 2 Kantor Wali Kota, Kamis (11/12/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang merupakan perwakilan etnis dari berbagai wilayah di Jakarta Utara.

Ketua Sub Kelompok Ideologi Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Jakarta Utara, Dessy Fitria, menyampaikan dasar hukum penyelenggaraan kegiatan, yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006 dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2013. Menurut Dessy, FPK bertujuan memberikan pemahaman kepada anggota etnis mengenai pentingnya nilai-nilai sosial budaya dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan nasional di wilayah Jakarta Utara. “Kegiatan ini dimaksudkan agar seluruh komponen masyarakat memahami pembauran kebangsaan dan menumbuhkan kesadaran untuk menjaga persatuan bangsa,” ujarnya.

Plt Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Fredy Setiawan, resmi membuka kegiatan sekaligus memberikan arahan mengenai pentingnya memaknai keberagaman sebagai kekuatan bangsa. Dalam sambutannya, ia mengingatkan bahwa Indonesia dibangun dari kemajemukan yang harus dirawat bersama. “Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan, tetapi jiwa nasionalisme yang harus terus dipupuk. Keberagaman suku, agama, budaya, dan ras harus menjadi kekuatan untuk memperkokoh kerukunan masyarakat,” jelasnya.

Fredy juga menekankan peran penting tokoh-tokoh etnis dalam membangun toleransi dan menjaga keharmonisan di tengah masyarakat yang majemuk. Menurutnya, para pemimpin komunitas mampu menjadi jembatan komunikasi antarkelompok, menumbuhkan semangat gotong royong, serta menginspirasi generasi muda dalam menghargai nilai-nilai luhur budaya bangsa. “Saya berharap para peserta dapat berperan aktif mempromosikan kerukunan, mencegah konflik, dan menjaga persatuan. Nilai-nilai gotong royong, musyawarah, dan mufakat harus terus dijaga sebagai identitas bangsa,” tambahnya.

Forum ini menghadirkan tiga narasumber dengan materi yang relevan: Mido Ertana Sembiring dari Kemendagri membawakan topik “Urgensi Bhinneka Tunggal Ika sebagai Berkat Bangsa”, Margareta Hanita dari kalangan akademisi membahas hubungan antar kelompok dalam masyarakat multikultural, serta GF Didinong Say berbicara tentang penerapan nilai-nilai kebinekaan dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi seluruh materi dipandu oleh Wakil Ketua FPK Jakarta Utara, Muhammad Faisal Tutulele.

Kegiatan FPK 2025 diharapkan menjadi wadah strategis untuk mempererat hubungan antar-etnis sekaligus memperkuat rasa kebangsaan di Jakarta Utara. Dengan kolaborasi pemerintah, komunitas etnis, dan seluruh unsur masyarakat, pemerintah optimistis semangat kebinekaan dapat terus hidup dan menjadi fondasi dalam membangun kota yang penuh kerukunan.

 

 

 


Berita Terkini