Pulau Cermin "Tempat Mia Belajar Jadi Diri Sendiri"

Senin, 3 Nov 2025 22:46
Pulau Imaji: Berlayar dalam Dongeng Narasi mulai November 2025, menghadirkan cerita dongeng pendek dengan ilustrasi pada rubrik Khazanah. Nana Wiyono

NARASINETWORK.COM - Mulai November 2025 Narasinetwork.com menghadirkan "Pulau Imaji :  Berlayar dalam Dongeng Narasi" Digagas oleh Erna Winarsih Wiyono, program ini membawa kembali kehangatan tradisi mendongeng sebelum tidur dengan sentuhan modern dan suri tauladan.

Menikmati ilustrasi dan cerita dongeng pendek karya Kak Nana dalam "Pulau Imaji," hadir dua kali sebulan di rubrik Khazanah Narasinetwork.com

Program ini diharapkan menjadi ruang inklusif yang ramah bagi semua pembaca, baik dewasa maupun anak-anak Indonesia.

Sebagai episode pembuka untuk "Pulau Imaji : Berlayar dalam Dongeng Narasi" ada kisah Mia yang berkunjung ke Pulau Cermin dan bertemu ibu Mentari, Selamat membaca.

Pulau Cermin "Tempat Mia Belajar Jadi Diri Sendiri"

Ilustrasi : Erna Winarsih Wiyono @November 3' 2025

Di tengah Samudra Khayal yang luas, tersembunyi Pulau Cermin yang ajaib. Pulau ini unik karena terbuat dari ribuan cermin berbagai ukuran dan bentuk.

"Pulau Cermin mengajarkan bahwa setiap jiwa adalah bintang yang bersinar dengan caranya sendiri."

Cermin raksasa memantulkan langit, cermin kecil menangkap tatapan, dan cermin lucu membengkokkan bayangan.

Suatu pagi, Mia, gadis kecil yang bersedih, tiba di sana. Ia merasa sedih, karena hidungnya besar, rambutnya keriting, dan kurang pintar.

Saat Mia berjalan, bayangannya terpantul di setiap cermin.

Di cermin besar, ia melihat dirinya kecil di bawah langit.

Di cermin kecil, matanya sayu.

Di cermin bengkok, ia terlihat lucu.

Mia menangis di pantai cermin.

Tiba-tiba, Ibu Mentari, penjaga pulau, mendekat. "Mengapa menangis, Nak?" tanyanya lembut.

Mia bercerita, Ibu Mentari tersenyum dan mengajak Mia berkeliling, lalu berhenti di depan cermin besar.

"Lihat dirimu," kata Ibu Mentari.

"Apa yang kamu lihat?"

Mia melihat dirinya di tengah keindahan pulau.

Ilustrasi : Erna Winarsih Wiyono @November 3' 2025

"Aku melihat diriku... di tengah keindahan," jawab Mia.

"Benar," kata Ibu Mentari. "Kamu bagian dari keindahan ini, Unik dan berharga. Jangan meremehkan dirimu."

Mereka ke cermin kecil.

"Lihat matamu. Apa yang kamu lihat?"

Mia melihat kesedihan, harapan, keberanian, dan kebaikan.

"Aku melihat... diriku. Ada kesedihan, tapi juga harapan," kata Mia.

"Benar," kata Ibu Mentari."

Ilustrasi : Erna Winarsih Wiyono @November 3' 2025

"Matamu jendela jiwamu. Jangan malu."

Terakhir, di depan cermin bengkok, Mia tertawa melihat bayangannya.

"Aku melihat... diriku yang lucu. Aku bisa tertawa," ujarnya.

"Benar," kata Ibu Mentari.

"Jangan terlalu serius, Nikmati hidupmu."

Mia mengerti. Ia tak perlu sempurna. Ia hanya perlu menjadi diri sendiri.

Sejak itu, Mia tak sedih lagi. Ia tahu dirinya unik, berharga, dan dicintai.

Ia ingat pesan Ibu Mentari ; "Jangan meremehkan dirimu, Kamu bagian dari keindahan dunia ini."

Setiap melihat cermin, Mia melihat keindahan dirinya. Ia adalah bintang di Pulau Cermin.

**

Pesan dari cerita dongeng pendek ini adalah :

"Menerima diri sendiri apa adanya: Mia belajar bahwa ia tidak perlu sempurna untuk menjadi berharga. Ia belajar untuk menerima dan mencintai dirinya dengan segala kekurangan dan kelebihannya."

Berita Terkini