NARASINETWORK.COM - Arif Satria secara resmi menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/11/2025). Usai pelantikan, Arif menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk memperkuat riset nasional yang sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo.
"Hari ini ada penugasan untuk saya, dan bidang yang ditugaskan sesuai dengan bidang yang selama ini saya tekuni," kata Arif kepada media usai upacara pelantikan.
Arif menuturkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan, termasuk pertemuan dengan rektor, pimpinan organisasi masyarakat, dan kegiatan Kementerian Pertahanan. Dari interaksi tersebut, Arif memahami betul betapa pentingnya riset dan inovasi sebagai penggerak kemajuan ekonomi Indonesia.
"Saya banyak menangkap pesan-pesan beliau terkait arah Indonesia ke depan. Insyaallah BRIN akan mengawal program-program prioritas dari Bapak Presiden terkait dengan soal pangan, energi, dan air. Saya kira tiga bidang itulah yang perlu didukung oleh riset dan inovasi yang baik," terangnya.
Arif menegaskan bahwa riset dan inovasi adalah landasan kemajuan ekonomi. Negara-negara dengan indeks inovasi yang tinggi umumnya memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
"Riset dan inovasi ini akan menjadi tumpuan. Negara yang memiliki kekuatan riset dan inovasi akan berkorelasi positif dengan kemajuan ekonomi. Semakin tinggi global innovation index, hampir pasti GDP per kapitanya juga akan tinggi, sehingga kita harus mendorong bidang R&D dan inovasi ini," tegasnya.
Konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi menjadi langkah strategis yang akan diupayakan BRIN. Arif menekankan perlunya kolaborasi, baik antarlembaga maupun dengan pemerintah daerah.
"Saatnya kita segera melakukan konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi. Konsolidasi ini penting untuk memperkuat ekosistem riset yang selama ini sudah ada, baik secara horizontal maupun secara vertikal," tuturnya.
Penguatan riset di tingkat daerah menjadi fokus utama BRIN. Arif menilai setiap provinsi memiliki potensi dan masalah unik yang dapat dioptimalkan melalui riset berbasis kebutuhan wilayah.
"Langkah konkret yang harus kita lakukan adalah bagaimana mempercepat pengembangan dan penguatan sains technopark di setiap daerah. Jika setiap daerah memiliki sains technopark, itu akan menjadi pilar bagi ekonomi daerah karena sains technopark menjembatani dunia riset dengan dunia industri," jelas Arif.
Sebagai lembaga yang merupakan gabungan berbagai badan litbang, BRIN akan berfokus pada riset yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan kebijakan publik. Arif menegaskan komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan riset dan inovasi sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.
"Bapak Presiden memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menempatkan R&D sebagai salah satu pilar penting dalam kemajuan ekonomi. Hal itu yang kemudian harus kita terjemahkan dalam berbagai langkah strategis maupun taktis," pungkas Arif Satria.