KPK Selidiki Dugaan Kasus di Proyek Kereta Cepat Whoosh

Selasa, 28 Oct 2025 13:32
Kereta cepat Jakarta - Bandung Istimewa

NARASINETWORK.COM - BANDUNG

-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh). Proyek transportasi massal berteknologi tinggi ini menjadi sorotan setelah biaya pembangunannya membengkak hingga lebih dari Rp 119 triliun.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan bahwa lembaganya telah menangani perkara tersebut. Ia menyebut, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan terus berproses.


“Perkara ini masih dalam tahap penyelidikan, masih terus berproses,” ujar Budi saat dikonfirmasi, Selasa (28/10/2025).


Budi menambahkan, penyelidikan terhadap proyek tersebut sudah dimulai sejak awal tahun 2025. Namun, ia belum menjelaskan lebih lanjut mengenai pihak-pihak yang diperiksa.

“Penyelidikan ini sudah dimulai sejak awal tahun,” katanya singkat.


Dari informasi yang beredar, disebut-sebut terdapat dua nama besar yang terlibat dalam pusaran kasus ini. Namun, hingga kini KPK belum memberikan konfirmasi resmi terkait hal tersebut.

Lembaga antirasuah itu menegaskan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal dan belum ada penetapan tersangka.

“KPK tidak bisa menyampaikan detail perkara yang masih tahap penyelidikan. Setiap perkembangan akan kami sampaikan secara resmi,” ujar Budi.


Latar Belakang Proyek

Kereta Cepat Whoosh resmi beroperasi pada 17 Oktober 2023, menjadi moda transportasi berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara. Proyek ini dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), konsorsium antara BUMN Indonesia dan perusahaan asal Tiongkok.


Rute sejauh 142 kilometer menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh hanya 36 menit.

Namun, sejak awal pembangunannya, proyek ini tak luput dari kontroversi, terutama soal pembengkakan biaya.

Estimasi awal proyek yang sebesar USD 5,5 miliar melonjak menjadi USD 7,26 miliar atau sekitar Rp 119,7 triliun. Pembiayaan proyek sebagian besar berasal dari pinjaman luar negeri, sedangkan sisanya ditanggung oleh ekuitas pemegang saham BUMN.


Potensi Masalah yang Disorot

Beberapa hal yang menjadi sorotan publik dan auditor di antaranya:


1. Kenaikan biaya konstruksi yang signifikan tanpa penjelasan detail terkait alokasi tambahan.

2. Proses pembebasan lahan yang sempat terhambat dan menimbulkan biaya tambahan.

3. Kurangnya transparansi dalam pengadaan barang dan jasa yang melibatkan banyak pihak, termasuk kontraktor asing dan BUMN nasional.

4. Skema pembiayaan kompleks yang berisiko membebani keuangan negara jika target komersialisasi tidak tercapai.



KPK Masih Kumpulkan Bukti Awal

Hingga kini, penyelidik KPK masih mengumpulkan bukti dan keterangan dari sejumlah pihak. Lembaga ini juga menelusuri kemungkinan adanya indikasi penyimpangan dalam proses pengadaan, pembiayaan, atau kontrak kerja sama di tubuh KCIC.


Penyelidikan ini menandai keseriusan KPK dalam menyoroti proyek strategis nasional bernilai besar. Penyelidikan juga menjadi ujian bagi transparansi dan tata kelola proyek infrastruktur yang menggunakan dana publik dan pinjaman luar negeri.


Publik pun menanti langkah selanjutnya dari lembaga antirasuah itu untuk memastikan proyek strategis seperti Whoosh berjalan dengan akuntabel dan bebas dari praktik korupsi.

**

Berita Terkini