Lembaga Pembiayaan Internal BYD Masuki Tahap Finalisasi Target Bantu Penjualan Kendaraan Listrik

Kamis, 18 Dec 2025 11:16
PT BYD Motor Indonesia berencana membentuk lembaga pembiayaan kendaraan mandiri yang akan beroperasi mulai tahun 2026, sebagai bagian dari penguatan ekosistem otomotif elektrifikasi di Indonesia. Istimewa

NARASINETWORK.COM - PT BYD Motor Indonesia mengumumkan rencana pembentukan lembaga pembiayaan kendaraan mandiri yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026. Langkah ini menjadi bagian dari upaya penguatan ekosistem industri otomotif berbasis teknologi elektrifikasi di Indonesia. Saat ini, perusahaan masih menjalankan kerja sama dengan sejumlah mitra pembiayaan nasional yang telah terbentuk sebelumnya.

Mitra pembiayaan yang saat ini bekerja sama dengan BYD meliputi Mandiri Utama Finance, BNI Finance, Adira Finance, BCA Finance, Indomobil Finance, Maybank Finance, dan BRI Finance. Kerjasama ini telah berjalan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan bagi konsumen yang membeli kendaraan produk BYD di pasar nasional.

Saat ini, proses pembentukan lembaga pembiayaan internal BYD telah memasuki tahap finalisasi. Kehadiran unit pembiayaan milik perusahaan sendiri ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen dalam mengakses pendanaan untuk pembelian kendaraan BYD. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan lebih besar bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan berteknologi elektrifikasi dari merek tersebut.

Perusahaan menilai bahwa peran lembaga pembiayaan memiliki posisi penting dalam perkembangan pasar otomotif nasional. Data menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen transaksi pembelian kendaraan di Indonesia masih menggunakan skema pembiayaan, baik dalam bentuk kredit kendaraan bermotor maupun program pembayaran berbasis cicilan. Kondisi ini menjadi dasar pertimbangan utama bagi BYD untuk membangun lembaga pembiayaan sendiri.

Selain memberikan dukungan terhadap aktivitas penjualan produk, lembaga pembiayaan internal juga bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai jual kembali kendaraan di pasar sekunder. Nilai kendaraan bekas sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek, serta stabilitas layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan produsen.

Ketersediaan lembaga pembiayaan yang kuat diyakini akan mampu meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek dalam jangka panjang. Hal ini menjadi poin penting, mengingat pasar kendaraan listrik di Indonesia masih berada dalam fase pengembangan dan perlu dukungan yang komprehensif untuk memperluas jangkauan penggunaannya.

Melalui kepemilikan lembaga pembiayaan sendiri, BYD berencana menyediakan opsi pendanaan yang lebih beragam dan dapat menyesuaikan kebutuhan khusus yang tidak selalu dapat ditawarkan oleh lembaga pembiayaan eksternal. Dukungan tersebut mencakup penyusunan skema pembiayaan yang lebih adaptif terhadap karakteristik kendaraan listrik, yang memiliki struktur biaya dan nilai penggunaan yang berbeda dengan kendaraan bermesin pembakaran internal.

 

 

 


Berita Terkini