Jangan Abaikan Coretan Anak "Mereka Sedang Berbicara"

Sabtu, 5 Jul 2025 16:14
Goresan anak, seringkali dianggap sebagai coretan tanpa makna, sebenarnya bisa menjadi kode komunikasi yang mengungkapkan emosi dan pikiran anak yang sulit diungkapkan secara verbal. Istimewa

NARASINETWORK.COM - Seringkali, keheningan anak ditafsirkan sebagai kepatuhan atau penerimaan pasif. Namun, anggapan ini dapat menyesatkan. Di balik diamnya yang tampak tenang, terkadang tersembunyi dunia kompleks emosi, pikiran, dan pengalaman yang hanya dapat diungkap melalui berbagai kode, salah satunya adalah goresan-goresan mereka. Goresan-goresan yang sering dianggap sebagai coretan tanpa arti ini, sebenarnya bisa menjadi jendela bagi orang dewasa untuk memahami perasaan anak yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Anak-anak, terutama di usia pra-sekolah dan sekolah dasar, belum memiliki kemampuan verbal yang memadai untuk mengekspresikan diri secara utuh. Mereka mungkin kesulitan mengartikulasikan emosi kompleks seperti kecemasan, ketakutan, atau kemarahan. Dalam situasi ini, goresan-goresan menjadi alat komunikasi alternatif yang efektif. Melalui garis-garis, bentuk-bentuk abstrak, dan pilihan warna, anak-anak menyampaikan pesan tersembunyi di balik diam mereka.

Goresan-goresan tersebut bisa berupa gambar sederhana, matahari, rumah, pohon, yang tampak biasa bagi orang dewasa. Namun, bagi anak yang membuatnya, gambar-gambar ini merepresentasikan pengalaman, emosi, atau harapannya. Misalnya, matahari yang besar dan cerah mungkin menunjukkan kegembiraan dan optimisme, sementara rumah yang gelap dan kecil bisa mengindikasikan perasaan kesepian atau ketidaknyamanan.

Selain gambar figuratif, goresan abstrak juga sarat makna. Garis-garis terputus-putus dan tidak beraturan mungkin menunjukkan frustasi atau ketidakpastian. Pilihan warna juga memberikan petunjuk suasana hati anak. Warna-warna cerah biasanya menunjukkan perasaan positif, sementara warna gelap dan suram mengindikasikan perasaan negatif.

Memahami konteks pembuatan goresan sangat penting. Apakah anak membuat goresan tersebut saat merasa senang, sedih, atau marah? Apakah ada peristiwa tertentu yang mendahului pembuatan goresan? Pertanyaan-pertanyaan ini membantu menafsirkan makna goresan secara lebih akurat.

Namun, menafsirkan goresan anak bukanlah ilmu pasti. Tidak ada aturan baku. Interpretasi yang tepat membutuhkan kepekaan, empati, dan pemahaman perkembangan anak. Idealnya, orang dewasa berkomunikasi langsung dengan anak untuk menanyakan makna goresan-goresannya. Ini membantu anak mengekspresikan diri dan memperkuat ikatan emosional.

Goresan anak bukanlah coretan tanpa makna. Mereka adalah ekspresi artistik yang kaya simbolisme, menjadi jendela bagi orang dewasa untuk memahami dunia batin anak. Dengan memahami kode tersembunyi di balik goresan-goresan tersebut, orang dewasa dapat berkomunikasi lebih efektif dan membangun hubungan positif dengan anak. Oleh karena itu, jangan abaikan coretan anak; mereka sedang berbicara. Dengan memahami bahasa diam mereka, kita dapat membuka jalan menuju pemahaman dan hubungan yang lebih mendalam.

Berita Terkini