Pariwisata Indonesia 2026 Fokus pada UMKM dan Ekonomi Kreatif

Selasa, 18 Nov 2025 20:18
Kemenpar memprioritaskan UMKM dan ekonomi kreatif dalam program kerja 2026 untuk memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia. Istimewa

NARASINETWORK.COM - Kementerian Pariwisata berkomitmen memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pelaku ekonomi kreatif sebagai bagian penting dari ekosistem pariwisata Indonesia. Hal ini akan diwujudkan melalui berbagai program strategis dalam tahun anggaran 2026.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam rapat kerja bersama Komisi VII di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025), menjelaskan bahwa UMKM mencakup 96,3 persen dari 2,55 juta usaha pariwisata yang terdaftar. Sektor ini meliputi hotel, restoran, kafe, biro perjalanan wisata, arena permainan, serta jasa pariwisata yang terkait dengan ekonomi kreatif. Data ini diperoleh dari OSS (Online Single Submission) Kementerian Investasi/BKPM.

Melihat besarnya kontribusi UMKM, Menteri Widiyanti menegaskan bahwa Kemenpar akan terus memberikan dukungan. Program-program yang akan dilanjutkan termasuk kurasi daya tarik wisata, kurasi usaha UMKM dan pelaku ekonomi kreatif, Wonderful Indonesia Gourmet (WIG), Wonderful Indonesia Wellness (WIW), serta pendampingan usaha yang relevan dengan pengembangan destinasi.

Peningkatan kapasitas tenaga kerja pariwisata juga menjadi prioritas. Pelatihan berbasis kompetensi akan diperluas untuk memastikan tenaga kerja memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha dan mendukung pelayanan pariwisata berkualitas.

Selain itu, Kemenpar akan menyusun pola perjalanan baru yang mencakup cultural heritage, pariwisata ramah Muslim, dan marine tourism dengan melibatkan UMKM serta pelaku ekonomi kreatif.

“Storytelling dalam pola perjalanan ini akan menjadi fondasi penting bagi calon pengusaha pariwisata untuk memahami kurasi produk dan mengembangkan usaha yang sesuai dengan karakter destinasi,” katanya.

Menteri Widiyanti juga menyampaikan bahwa Kemenpar akan mendorong penguatan UMKM di kawasan pengembangan prioritas melalui Badan Pelaksana Otorita di Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Yogyakarta. Program kolaborasi lintas kementerian bertajuk S’RASA akan diperkuat untuk mendukung keberadaan restoran Indonesia di luar negeri sebagai bagian dari diplomasi kuliner dan pengenalan budaya Indonesia.

“Kami juga akan menampilkan UMKM dan produk kreatif yang relevan dalam berbagai agenda pemasaran, termasuk program co-branding Wonderful Indonesia,” ujarnya.

Menurut Menteri Widiyanti, pemanfaatan karya UMKM dan pelaku ekonomi kreatif yang terhubung dengan pariwisata berdampak strategis dalam membangun koneksi emosional yang mampu meningkatkan minat wisatawan mancanegara terhadap Indonesia. “Kemenpar berkomitmen menyediakan ruang seluas-luasnya bagi UMKM dan pelaku seni melalui dukungan event dan berbagai kegiatan pemasaran,” katanya.

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mendorong Kemenpar untuk merumuskan program kerja yang lebih detail dan terstruktur dengan fokus pada pemberdayaan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif di sektor pariwisata. “Kami juga mendorong agar Kemenpar memaksimalkan potensi wisata berbasis komoditas lokal seperti kopi dan kekayaan alam lainnya sebagai daya tarik yang memperkuat nilai ekonomi pariwisata nasional,” ujarnya.

Rapat kerja ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ernawati (Ni Luh Puspa), Sesmenpar Bayu Aji, serta pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenpar.

Berita Terkini