Rutan Kelas I Depok Bahasa Jepang Sebagai Bekal Kemandirian Warga Binaan

Jumat, 21 Nov 2025 16:39
Rutan Kelas I Depok mengadakan pelatihan bahasa Jepang bagi warga binaan sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian. Istimewa

NARASINETWORK.COM - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Depok kembali menunjukkan kesungguhannya dalam meningkatkan kualitas pembinaan dengan mengadakan pelatihan bahasa Jepang bagi warga binaan. Program ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang bertujuan meningkatkan kemampuan komunikasi, pengetahuan global, serta kesiapan warga binaan untuk kembali berintegrasi ke masyarakat.

Pelatihan dilaksanakan dua kali seminggu, setiap hari Selasa dan Kamis, dengan materi yang disusun secara bertahap agar mudah dipahami oleh peserta. Selain mempelajari kosakata dan tata bahasa, peserta juga diperkenalkan dengan budaya Jepang, termasuk nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta etos kerja yang tinggi.

Kepala Rutan Kelas I Depok, Agus Imam Taufik, menyampaikan bahwa program ini adalah perwujudan pembinaan yang lebih manusiawi dan relevan dengan kebutuhan warga binaan. “Pembinaan bukan hanya tentang kedisiplinan, tetapi juga bagaimana kami membantu warga binaan memiliki keterampilan baru. Bahasa Jepang menjadi salah satu bekal yang bermanfaat bagi mereka di kemudian hari,” ujarnya pada Selasa lalu (18/11/2025).

Agus menambahkan bahwa pelatihan ini dirancang agar warga binaan dapat belajar dalam suasana yang interaktif dan nyaman, sehingga proses pembinaan dapat berjalan lebih efektif. “Kami ingin mereka merasa dihargai dan didukung. Semangat belajar yang mereka tunjukkan membuktikan bahwa kesempatan untuk berubah itu selalu ada,” katanya.

Suasana kelas terlihat penuh antusiasme, dengan para peserta yang aktif bertanya dan mempraktikkan percakapan sederhana. Metode belajar dibuat lebih aplikatif agar seluruh peserta, dari berbagai latar belakang pendidikan, dapat mengikuti materi dengan baik.

Melalui program pelatihan bahasa asing ini, Rutan Kelas I Depok menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembinaan yang berorientasi pada pengembangan diri. "Diharapkan warga binaan tidak hanya memahami nilai-nilai positif budaya Jepang, tetapi juga mampu menjadi pribadi yang lebih mandiri, produktif, dan siap beradaptasi setelah bebas nanti," pungkasnya.

Berita Terkini