NARASINETWORK.COM - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan ajakan yang mendalam kepada seluruh umat Islam untuk menjadikan basmalah sebagai pedoman hidup yang utama. Lebih dari sekadar imbauan rutin, ajakan ini merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menghidupkan kembali dan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam setiap aspek kehidupan.
Dengan menjadikan basmalah sebagai landasan, diharapkan setiap tindakan dan keputusan yang diambil oleh umat Islam senantiasa selaras dengan tuntunan agama, sehingga mampu menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan penuh berkah.
Basmalah, yang berbunyi "Bismillahirrahmanirrahim," adalah pembuka setiap surat Al-Qur'an, kecuali At-Taubah. Kalimat ini mengandung makna mendalam tentang pentingnya memulai segala sesuatu dengan nama Allah. Menag menjelaskan bahwa Surah At-Taubah tidak diawali basmalah karena membahas deklarasi perang dan pembatalan perjanjian dengan kaum musyrikin, sementara basmalah adalah pintu rahmat dalam setiap amal. Bahkan, Nabi Isa AS membacakan basmalah untuk menyembuhkan orang sakit.
Pesan Menag ini relevan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam setiap kegiatan, baik makan, belajar, bekerja, atau berinteraksi, memulai dengan basmalah akan membawa berkah. Sebaliknya, melupakan basmalah dapat mengurangi berkah dan menghilangkan kebaikan dari kegiatan tersebut.
Selain itu, Menag mengingatkan pentingnya menjaga prinsip halal dalam makanan. Makanan yang tidak disembelih atas nama Allah dianggap sebagai suatu pelanggaran. Prinsip halal bukan hanya soal lahiriah, tetapi juga batiniah. Makanan halal akan berdampak positif bagi kesehatan fisik dan spiritual.
Mengakhiri setiap kegiatan dengan mengucapkan hamdalah merupakan bagian integral dan tak terpisahkan dari ajaran Islam yang luhur. Setelah berupaya sekuat tenaga dan mencurahkan segala ikhtiar, mengucap "Alhamdulillah" adalah wujud syukur yang mendalam atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT.
Dengan senantiasa mengiringi setiap aktivitas dengan rasa syukur, diharapkan hidup kita akan diliputi berkah dan rahmat dari Sang Pencipta, serta dijauhkan dari segala bentuk kekurangan dan kesusahan.
Dalam konteks lebih luas, ajakan Menag ini adalah panggilan untuk menghidupkan nilai spiritual dalam setiap aspek kehidupan.
Dengan menjadikan basmalah sebagai pedoman hidup, umat Islam diharapkan dapat menjadi hamba yang senantiasa menyebut nama Allah, sehingga hidup senantiasa diberkahi.