NARASINETWORK.COM - "The Last Geishas: Re-creation," garapan Shingo Ōta dan Kyoko Takenaka, yang dipentaskan di Teater Salihara pada 15-16 November 2025, menawarkan hal baru tentang seni pertunjukan. Lebih dari sekadar tontonan, pertunjukan ini adalah refleksi mendalam tentang eksistensi, tradisi, dan modernitas, yang terjalin melalui perpaduan unik antara dokumenter, teater, dan performans.
Pertunjukan ini membawa penonton melampaui batasan teater konvensional, menghadirkan perjalanan yang kaya akan visual dokumenter, narasi teaterikal, dan ekspresi performans yang kuat. "The Last Geishas: Re-creation" menghidupkan kembali kisah para geisha—penjaga seni klasik Jepang—dalam pusaran perubahan zaman. Ōta dan Takenaka tidak hanya merekonstruksi sejarah, tetapi juga menggugah pemikiran tentang relevansi tradisi di era kontemporer.
Salah satu daya tarik utama pertunjukan ini terletak pada jalinan harmonis antara tubuh dan musik. Kolaborasi antara Hydroblast (Shingo Ōta & Kyoko Takenaka) dan Kazusiha Uchihasi menciptakan sinergi yang memukau, di mana setiap gerakan dan nada mengandung makna yang mendalam. Perpaduan antara musik tradisional Jepang dan elemen-elemen modern menghasilkan atmosfer yang kaya dan kompleks, memikat penonton dalam pengalaman yang tak terlupakan.
"The Last Geishas: Re-creation" juga berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan pentingnya pelestarian tradisi. Setiap tradisi yang hilang membawa serta sebagian dari identitas kemanusiaan. Pertunjukan ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat menghargai dan mempertahankan warisan budaya di tengah arus modernisasi yang tak terhindarkan.
Dengan durasi 70 menit dan ditujukan untuk penonton berusia 13 tahun ke atas, pertunjukan ini menjanjikan pengalaman yang mendalam dan bermakna. Penggunaan bahasa Jepang dalam pertunjukan dilengkapi dengan terjemahan Bahasa Indonesia, memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat diakses oleh beragam penonton.
"The Last Geishas: Re-creation" adalah contoh cemerlang tentang bagaimana dokumenter, teater, dan performans dapat bersatu untuk menciptakan karya seni yang kuat dan relevan. Lebih dari sekadar hiburan, pertunjukan ini adalah undangan untuk merenungkan identitas, tradisi, dan peran kita dalam dunia yang terus berubah.