Indonesia Berperan Aktif dalam Upaya Global Lindungi Spesies Terancam Punah di CITES CoP20

Selasa, 25 Nov 2025 12:03
    Bagikan  
Indonesia Berperan Aktif dalam Upaya Global Lindungi Spesies Terancam Punah di CITES CoP20
Istimewa

Indonesia berpartisipasi aktif dalam forum CITES CoP20 di Uzbekistan untuk melindungi flora dan fauna langka. Dengan dukungan regulasi, pendanaan inovatif, dan kolaborasi multipihak, Indonesia berkomitmen menjadikan konservasi sebagai prioritas utama.

NARASINETWORK.COM - Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi keanekaragaman hayati dengan berpartisipasi aktif dalam Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES CoP20) yang berlangsung di Expo Center, Silk Road Tourist Complex, Samarkand, Uzbekistan, dari tanggal 23 November hingga 5 Desember 2025.

Forum ini diselenggarakan di bawah naungan United Nations Development Program (UNDP), Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sebagai salah satu dari empat negara dengan "mega diversity" bersama Brasil, China, dan Kolombia, Indonesia menyadari pentingnya menjaga keragaman hayati. Banyak fauna dan flora Indonesia menjadi target eksploitasi, yang jika tidak dilindungi, dapat menyebabkan kepunahan.

Spesies seperti hiu pelagis, penyu sisik, penyu belimbing, pohon damar, cendana, dan rotan menghadapi ancaman akibat perburuan dan eksploitasi berlebihan. Oleh karena itu, Indonesia mendukung regulasi perdagangan internasional untuk mencegah kepunahan spesies, memastikan keberlangsungan hidup, dan memerangi perdagangan satwa liar ilegal.

Duta Besar RI untuk Uzbekistan, Siti Ruhaini Dzuhayatin, menyatakan bahwa pengiriman delegasi lintas kementerian dan lembaga, serta partisipasi pengamat dan aktivis lingkungan, mencerminkan kesungguhan Indonesia dalam melindungi keanekaragaman flora dan fauna serta melestarikannya dari ancaman kepunahan akibat pemanfaatan dan perburuan berlebihan.

Delegasi Indonesia terdiri dari perwakilan Kementerian Luar Negeri, yang mengawal diplomasi internasional melalui Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB di Jenewa dan Kedutaan Besar RI di Tashkent-Uzbekistan. Selain itu, delegasi juga melibatkan Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai National Focal Point, serta pemangku kepentingan terkait, pengamat, dan aktivis lingkungan seperti Indonesia Agarwood Association, BirdLife Indonesia, Pengusaha Eksport-Import Burung Seluruh Indonesia, dan Rekam Nusantara Foundation.

Koordinator National Focal Point Indonesia, Setyawan Pudyatmoko, menekankan bahwa keanekaragaman hayati adalah fondasi kesehatan planet. CITES harus menjaga keseimbangan antara perlindungan spesies dan pemanfaatan berkelanjutan yang mendukung masyarakat. Indonesia mendorong tata kelola berbasis sains dan pembiayaan inovatif, termasuk SDG Bond, Green Bond, Blue Bond, serta Coral Reef Bond. Indonesia juga telah meluncurkan Indonesia Biodiversity Fund (IBioFund) untuk memperkuat konservasi, restorasi habitat, dan kapasitas masyarakat. Melalui regulasi yang kuat, pendanaan yang memadai dan inovatif, serta kolaborasi multipihak, Indonesia berkomitmen menjadikan konservasi sebagai pendorong kesejahteraan dan ketahanan.

Indonesia juga menyelenggarakan tiga side events pada tanggal 28 November, 29 November, dan 5 Desember 2025, bekerja sama dengan CITES, Birdlife Internasional, Pemerintah Filipina, serta Mandai Nature.

Konferensi ini menjadi yang pertama kali diadakan di Asia Tengah, tepatnya di kota bersejarah Samarkand, Uzbekistan. Utusan Khusus Presiden Uzbekistan bidang Lingkungan, Ekologi, dan Perubahan Iklim, Aziz Abdukhakimov, menekankan pentingnya peran Uzbekistan dan negara-negara Asia Tengah dalam CITES CoP20. Perlindungan flora dan fauna di kawasan ini sangat mendesak karena praktik eksploitasi berlebihan serta perlindungan terhadap pergerakan binatang dan burung yang bermigrasi lintas batas negara dalam jumlah besar.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Geger! Warga Lengkong Bandung Ditemukan Meninggal Dunia di Pinggir Jalan Banjaran, Diduga Sakit
TransNusa Buka Rute Jakarta-Penang KJRI Penang Optimis Tingkatkan Hubungan dan Ekonomi
Indonesia Berperan Aktif dalam Upaya Global Lindungi Spesies Terancam Punah di CITES CoP20
Ipoh Berbenah Dari Rest Area Jadi Destinasi Wisata Utama di Malaysia
32 Peserta Ikuti Fam Trip Northern Peninsular Malaysia 2025 Kenalkan Potensi Wisata
Ekspor Kakao Bali Diharapkan Meningkat Melalui Pemanfaatan Perjanjian Dagang
Bappebti Umumkan Hasil Penilaian Pialang Berjangka Triwulan III-2025
Data NIB Ungkap Dominasi Perempuan dalam Pertumbuhan Usaha Mikro
120 Peserta Magang Diterima di Kemendag Mendag Tekankan Pentingnya Pengalaman Kerja
Pejabat Fungsional Baru Dilantik Sekjen Kemendag Tekankan Nilai Dasar ASN
Kabupaten Bandung Tercatat Kawasan Wilayah Rawan Bencana, Kok Bisa? Begini Penjelasan Diskominfo
Evaluasi Satgas dan Penanganan Kawasan Ilegal Jadi Agenda Utama Pertemuan Kabinet di Hambalang
Evaluasi Potensi dan Tantangan Penerapan AI dalam Platform E-Commerce Nasional
Jakarta Selatan Tingkatkan Kapasitas ASN dalam Pencegahan Korupsi dan Tata Kelola Keuangan
Raker KONI 2025 Kota Tangerang Siapkan Strategi Jitu Menuju Porprov Banten 2026
Culinary Day Kota Tangerang Apresiasi untuk UMKM dan Promosi Laksa sebagai Ikon Kuliner
Dari Boneka hingga Animasi 3D "Si Unyil" Tetap Jadi Ikon Tontonan Anak Indonesia
Aku Cinta Indonesia Refleksi Tontonan Berkualitas di Tengah Industri Hiburan Modern
Tata Kelola Tambang Pasir Kuarsa Diperketat Pemerintah Pusat Evaluasi Izin Daerah
Suara Anak untuk Bumi Pertunjukan Imersif Ajak Masyarakat Peduli Krisis Iklim