Konektivitas Nasional Semakin Kuat Presiden Prabowo Resmikan Empat Infrastruktur Unggulan

Kamis, 20 Nov 2025 11:52
Presiden Prabowo Subianto meresmikan empat infrastruktur strategis, termasuk Jembatan Kabanaran, sebagai wujud peningkatan konektivitas untuk pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi. Istimewa

NARASINETWORK.COM - Empat infrastruktur strategis diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto bersamaan dengan Jembatan Kabanaran (19/11/2025). Peresmian ini menandai perubahan dalam kehidupan masyarakat.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa jembatan, flyover, dan underpass adalah representasi konektivitas. Hal ini selaras dengan Astacita Presiden, khususnya poin ketiga tentang penguatan konektivitas sebagai fondasi peningkatan pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi.

Dari Surakarta hingga Sambas, mobilitas publik mengalami perubahan. Perjalanan menjadi lebih singkat, konektivitas lebih lancar, dan biaya logistik lebih efisien. Setiap proyek memiliki karakter, tantangan, dan manfaat tersendiri, namun bertujuan sama: mempermudah hidup masyarakat.

Di Surakarta, Jawa Tengah, Underpass Joglo menjadi koridor baru yang mengurai kemacetan. Dengan panjang 450 meter (total penanganan 1.025 meter), proyek senilai Rp284,7 miliar ini menyerap 1.658 tenaga kerja. Dampaknya, waktu tempuh di Simpang Joglo berkurang 89%, lalu lintas lebih lancar, kecepatan kendaraan meningkat 300%, dan biaya operasional kendaraan turun 38%.

Tak jauh dari sana, Flyover Canguk di Magelang, Jawa Tengah, menjadi titik penting dalam jaringan pariwisata Borobudur–Yogyakarta–Prambanan. Jalan layang sepanjang 16 meter (panjang jalan utama 781,29 meter) ini dibangun dengan biaya Rp99,6 miliar selama 395 hari, melibatkan 528 tenaga kerja.

Kehadiran flyover ini mengatasi kemacetan di jalur tersebut. Dari sisi ekonomi, angkutan barang merasakan penurunan biaya operasional truk berat hingga 92,94%.

Di Sumatera Utara, Underpass Gatot Subroto mengubah arus lalu lintas di Simpang Manhattan, Medan. Infrastruktur sepanjang 750 meter dengan lebar 19,8 meter ini menelan biaya Rp217,83 miliar, dikerjakan selama 463 hari, dan melibatkan 1.154 tenaga kerja. Waktu tempuh berkurang 74%, kecepatan kendaraan meningkat 167%, dan biaya operasional kendaraan turun 30%. Underpass ini juga menjadi ikon kota yang mencerminkan modernisasi infrastruktur.

Di Kalimantan Barat, Jembatan Sungai Sambas Besar memecahkan rekor sebagai jembatan network tied arc terpanjang di Indonesia dan penggunaan metode Telescopic Struut pertama di Indonesia. Dengan panjang 1.262,6 meter dan jalan pendekat 1.342,4 meter, investasi mencapai Rp479,77 miliar. Pembangunannya memakan waktu 1.119 hari dan melibatkan 2.543 tenaga kerja.

Jembatan ini menghubungkan Kecamatan Tebas dan Tekarang, memangkas waktu tempuh hingga dua jam dan menurunkan biaya operasional kendaraan hingga 14,52%. Efisiensi biaya logistik mencapai lebih dari 90%, diharapkan membuat harga komoditas lebih terjangkau dan meningkatkan nilai ekonomi kawasan strategis pariwisata nasional Paloh-Aruk.

Empat proyek ini lebih dari sekadar infrastruktur. Setiap kilometer jalan yang diperbaiki, setiap menit waktu tempuh yang dihemat, dan setiap rupiah biaya logistik yang ditekan, mencerminkan arah pembangunan untuk memudahkan warga, memperkuat ekonomi daerah, dan merajut konektivitas nasional.

 

Berita Terkini