Supriyadi Hidayat (Uie): Dari Welder Menuju Seniman Multitalenta yang Menginspirasi

Selasa, 14 Jan 2025 13:45
    Bagikan  
Supriyadi Hidayat (Uie):  Dari Welder Menuju Seniman Multitalenta yang Menginspirasi
S.Hidayat

Supriyadi Hidayat (Uie): Dari Welder Menuju Seniman Multitalenta

NARASINETWORK.COM - Bogor, Supriyadi Hidayat, atau yang lebih dikenal sebagai Uie, merupakan seorang seniman lukis asal Bogor yang telah meraih prestasi signifikan di dunia seni rupa Indonesia. Perjalanan kariernya yang luar biasa, dari seorang teknisi pengelasan hingga menjadi seniman multitalenta yang karyanya diakui secara nasional, menunjukkan keuletan dan dedikasi yang patut diacungi jempol. Kisah hidupnya menjadi teladan bagi mereka yang bercita-cita tinggi dan pantang menyerah menghadapi tantangan.

Uie lahir di Desa Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada 23 Desember 1987. Sejak usia dini, ia telah menunjukkan bakat seni lukis yang menonjol. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang kurang beruntung mengharuskannya memilih jalur karier yang lebih menjamin stabilitas finansial. Setelah menyelesaikan pendidikan di SDN Cipari 01, SMP Pius Sidareja, dan STM Tamtama 2 Sidareja, ia mengikuti pelatihan pengelasan di Balai Latihan Kerja Pertanian dan Perikanan (BLKPP) Jakarta Barat (2008-2009) dan bekerja di sektor migas. Masa ini, menurut pengakuannya, merupakan periode yang penuh tantangan dan jauh dari dunia seni yang selalu menjadi impiannya.

 

Lukisan Acrylic "Rahwana" - S. Hidayat 2019

Meskipun demikian, semangat berkaryanya tetap berkobar. Uie melanjutkan pendidikan formalnya di Universitas Ibnu Khaldun Bogor, mengambil jurusan Teknik Sipil (2012-2017). Ia berharap ilmu teknik sipil dapat mendukung kreativitasnya di bidang seni. Namun, kecintaannya pada seni rupa terbukti lebih dominan. Setelah menyelesaikan studinya, ia mengambil keputusan yang berani dan penuh risiko: meninggalkan pekerjaan tetapnya dan sepenuhnya menekuni dunia seni.

Keputusan ini menuntut kerja keras dan dedikasi yang tinggi. Uie aktif berpartisipasi dalam berbagai komunitas seni, seperti Ikatan Pelukis Indonesia (IPI), Bogor Sketcher, Indonesian Drawing Watercolor, dan Komunitas Lukis Cat Air (Kolcai). Ia secara konsisten mengasah kemampuannya melalui latihan intensif dan kolaborasi dengan seniman lain yang berpengalaman. Ketekunannya membuahkan hasil yang gemilang; karyanya dipamerkan dalam berbagai pameran bergengsi, termasuk Pameran Seni Rupa “The New Dimension Of Art” (2015), “Melintas Batas” (2017), “Distorsi Akhir Pekan #5” (2019), “Perjalanan dalam Secangkir Kopi” (2021), Pameran Online WAYANG JABAR (2021), dan Pameran Lukisan Watercolor International “AWAKEN” (2021).

Karya-karya Uie kaya akan makna dan estetika yang tinggi. Lukisan "Rahwana" (akrilik di atas kanvas, 140x90 cm, 2019) Lukisan ini menggambarkan tokoh antagonis Ramayana, Rahwana, bukan hanya sebagai simbol angkara murka dan dosa manusia, tetapi juga sebagai sosok yang kompleks dengan dimensi cinta dan kepedihan yang mendalam. Uie menggambarkan Rahwana berdiri di bawah bayang-bayang megah istana Alengka, dengan sepuluh wajah yang memancarkan cahaya, melambangkan kekuatan, kedalaman emosi, dan takdir yang penuh gejolak. Cinta yang ditawarkan Rahwana kepada Dewi Sinta digambarkan bukan sekadar hasrat duniawi, melainkan luapan jiwa yang mendalam, meskipun takdir menentukan bahwa cinta tersebut tak berbalas.

Lebih dari itu, Uie juga menunjukkan kemampuannya yang multitalenta dengan menciptakan karya "My Eternity" (akrilik di atas kanvas, 30 cm x 40 cm, 2024) sebagai sampul album single lagu "NUMERON" dari grup musik asal Tulungagung, Jawa Timur.

Saat ini, Uie memiliki studio seni sendiri dan secara proaktif berbagi ilmunya dengan menyelenggarakan kelas seni gratis untuk masyarakat. Dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa terhadap perkembangan seni rupa di Indonesia menjadikannya inspirasi bagi banyak seniman muda. Kisah hidupnya yang inspiratif membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, keuletan, dan dedikasi yang tinggi, setiap individu dapat mencapai kesuksesan gemilang, seberapapun besar tantangan yang dihadapi.

(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Generasi Cerdas, Mental Sehat : Kunci Sukses Bangsa   
Sendiri, Bukan Menyedihkan, Melainkan Pertemuan dengan Semesta
Pakaian sebagai Topeng : Menjelajahi Identitas yang Tersembunyi di Balik Busana
Menangkap Momen Hari Buruh Internasional 2025 Dari Sketsa Para Sketchers di Jakarta
Tidur dalam Cahaya Remang : Menjaga Kesehatan Mata dan Memilih Lampu Tidur yang Tepat   
Mengatasi Ban Kempes : Mandiri dan Siaga di Perjalanan   
Kotak Jahit : Penyelamat Kecil di Dalam Tas Anda
Bekal Sehat : Menguatkan Ikatan Batin Orang Tua dan Anak   
Sepatu Balet : Lebih dari Sekadar Kecantikan, Sebuah Perjuangan Disiplin Diri
Pancake : Sarapan Pagi Sederhana, Lezat dengan Resep Mudah
Offroad Jeep : Uji Nyali dan Kecermatan di Medan Ekstrim   
Pentingnya Pengecekan Berkala Kendaraan Bermotor untuk Menjamin Keamanan dan Kinerja Optimal   
"Si Biru Tosca" Danau Moko yang Mempesona
Hari Tari Sedunia 29 April 2025 Merayakan Keseimbangan Melalui Gerak
Wawancara Tokoh : Yohanes Krisostomus Kasang Parera, Menggemakan Semangat Indonesia Timur Lewat Irama Hip Hop
Panggung Perjuangan : Suara Perempuan dan Filosofi dalam Sastra Indonesia   
Bedas Expo 2025 Jadi Panggung Edukasi KI, Kemenkum Jabar Hadirkan Layanan
Merayakan 70 Tahun Sanpio : Malam Kesenian Mantra Timur Sebuah Eksplorasi Budaya dan Spiritualitas Indonesia
Hidup Seimbang : Manfaat Basket untuk Tubuh, Pikiran, dan Jiwa
Tinju untuk Perempuan : Kesehatan, Kepercayaan Diri, dan Perlindungan Diri