Geografi Industri dan Pasar Tenaga Kerja : Relokasi Pabrik Alas Kaki di Indonesia

Jumat, 31 Oct 2025 13:24
    Bagikan  
Geografi Industri dan Pasar Tenaga Kerja : Relokasi Pabrik Alas Kaki di Indonesia
Istimewa

Relokasi pabrik Nike dan Adidas dari Tangerang ke daerah dengan upah lebih rendah didorong oleh optimasi biaya. Dampaknya meliputi potensi PHK, perubahan ekonomi regional, dan tantangan daya saing industri.

NARASINETWORK.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan bahwa pabrik Nike dan Adidas akan hengkang dari Tangerang dan memindahkan fasilitas produksi mereka ke daerah dengan upah pekerja yang lebih rendah pada 30 Oktober 2025.

Keputusan untuk merelokasi pabrik Nike dan Adidas dari Tangerang didasarkan pada pertimbangan ekonomi yang signifikan. Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya, menjelaskan bahwa upah pekerja yang lebih rendah di wilayah tengah Pulau Jawa menjadi faktor utama.

Industri alas kaki merupakan industri padat karya, di mana biaya tenaga kerja merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi. Oleh karena itu, perbedaan upah yang substansial antar wilayah dapat memengaruhi daya saing perusahaan.

Rizky Aditya Wijaya juga menambahkan bahwa Kemenperin mendapatkan informasi ini dari Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), meskipun belum ada informasi resmi dari perusahaan yang bersangkutan. Relokasi ini menunjukkan adanya upaya untuk mengoptimalkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi operasional di tengah persaingan global.

Beberapa analisis dampak dari berbagai sektor :

1. Dampak terhadap Tenaga Kerja, Relokasi pabrik dari Tangerang dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pekerja di wilayah tersebut. Meskipun Kemenperin mengklaim bahwa relokasi ini tidak berarti penghentian produksi, namun dampaknya terhadap lapangan kerja lokal tetap signifikan. Pekerja yang kehilangan pekerjaan perlu mendapatkan dukungan dan pelatihan untuk mencari peluang kerja baru.

2. Dampak terhadap Ekonomi Regional, Tangerang, sebagai wilayah industri yang mapan, mungkin akan mengalami penurunan aktivitas ekonomi akibat relokasi ini. Di sisi lain, wilayah yang menjadi tujuan relokasi, seperti Cirebon, Brebes, Pekalongan, atau Batang, dapat mengalami peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

3. Dampak terhadap Industri Alas Kaki Nasional, Kemenperin mengklaim bahwa kinerja industri alas kaki nasional masih positif, dengan pertumbuhan sebesar 8 persen pada tahun ini. Namun, relokasi ini menunjukkan adanya tantangan dalam mempertahankan daya saing industri di wilayah dengan biaya tenaga kerja yang tinggi.

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengungkapkan bahwa pabrik-pabrik tersebut dipindahkan ke daerah lain karena upah minimum pekerja yang lebih rendah. Ia juga menyebutkan beberapa mitra perusahaan, seperti Tah Sung, Long Rich, dan Victory Chingluh, yang terlibat dalam relokasi ini. Perspektif dari serikat pekerja menyoroti pentingnya perlindungan hak-hak pekerja dan negosiasi yang adil dalam proses relokasi.

Implikasi Kebijakan :

1. Kebijakan Upah : Pemerintah perlu meninjau kebijakan upah minimum di berbagai wilayah untuk memastikan keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan daya saing industri. Kebijakan upah yang terlalu tinggi dapat mendorong perusahaan untuk merelokasi pabrik ke wilayah lain atau bahkan negara lain dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

2. Insentif Investasi : Pemerintah dapat memberikan insentif investasi kepada perusahaan yang berinvestasi di wilayah dengan tingkat pengangguran tinggi atau pertumbuhan ekonomi yang lambat. Insentif ini dapat berupa keringanan pajak, subsidi, atau dukungan infrastruktur.

3. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan : Pemerintah perlu meningkatkan program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pekerja agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pasar kerja. Program ini dapat membantu pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat relokasi untuk memperoleh keterampilan baru dan mencari pekerjaan yang lebih baik.

Relokasi pabrik Nike dan Adidas dari Tangerang merupakan isu kompleks yang melibatkan berbagai faktor ekonomi, sosial, dan politik. Keputusan ini mencerminkan adanya tekanan untuk mengoptimalkan biaya produksi di tengah persaingan global.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi dampak negatif relokasi ini, seperti memberikan dukungan kepada pekerja yang terkena PHK dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan kebijakan yang tepat, industri alas kaki di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Mengungkap Kelezatan RawonHidangan Khas Jawa Timur
Seminari St. Paulus Sambut Delegasi IIS Perkenalkan Pendidikan Lintas Iman
SOSOK- Kompol Ivan Taufiq: Pejabat Polresta Bandung dengan Rekam Jejaknya yang Menarik
Delegasi IIS di Borobudur Meneladani Kerukunan dari Tokoh Buddhis
Stiker Doa di WhatsApp Simbol Simpati atau Untaian Ibadah ?
Transformasi Pendidikan Digitalisasi Pembelajaran Sentuh Daerah 3T di Kalimantan Timur dan Maluku
Peringatan Hari Diabetes Sedunia Pemerintah Perkuat Upaya Pencegahan dan Pengobatan
Benarkah Pemerintah Gratiskan Tarif Listrik Sampai 700 ribu? Masyarakat Minta PLN Cepat Respon!
IABC Indonesia Conference 2025 Wamenkes Tekankan Pentingnya Komunikasi Strategis dalam Kesehatan
Pertemuan di Istana Merdeka Presiden Prabowo dan Wakil Ketua DPR Fokus pada Program Strategis
Digitalisasi Sistem Pemerintahan Kementerian PANRB dan Kadin Indonesia Jalin Kemitraan Strategis
PANRB Fokus pada Penguatan Kelembagaan dan SDM BP Batam
Kerap Resahkan Warga, Satpol PP Kabupaten Bandung Amankan Sejumlah Gelandang di Soreang
Gaya Hidup Camper Van di Era Modern
Revolusi UMKM Teknologi Tepat Guna Sebagai Katalisator Pertumbuhan
Peringatan 250 Tahun Korps Marinir AS Momentum Eratkan Hubungan Indonesia - AS
Kunjungan Kerja Menhan RI ke Aceh Fokus pada Pembinaan Satuan Teritorial
Revitalisasi Pendidikan Vokasi Pemerintah Tingkatkan Kualitas SDM
Indonesia Uji Klinis Vaksin TBC Inhalasi Terobosan Baru Berantas Tuberkulosis
Kemendikdasmen Sabet Penghargaan IMPRA 2025 Kampanye "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat" Jadi Sorotan