Ekspor Kakao Bali Diharapkan Meningkat Melalui Pemanfaatan Perjanjian Dagang

Selasa, 25 Nov 2025 01:09
Wamendag mengarahkan eksportir kakao Bali untuk memanfaatkan kerja sama pemerintah dan perjanjian dagang dalam memperluas pasar internasional, serta mendorong hilirisasi produk kakao. Istimewa

NARASINETWORK.COM - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengarahkan eksportir komoditas kakao di Tabanan, Bali, untuk memanfaatkan kerja sama pemerintah dalam memperluas pasar internasional. Arahan ini disampaikan saat mengunjungi pabrik Cau Chocolates di Kabupaten Tabanan, Bali, Minggu lalu (23/11/2025).

Wamendag Dyah Roro Esti menyoroti pentingnya memanfaatkan perjanjian dagang yang telah disepakati dengan beberapa negara, seperti Indonesia-Peru CEPA, Indonesia-Canada CEPA, dan Indonesia-Uni Eropa CEPA yang akan datang. Pasar-pasar ini dinilai menjanjikan, terutama Eropa, karena permintaannya terus tumbuh dan sangat menekankan aspek keberlanjutan, produk ramah lingkungan, kesehatan, dan organik.

Selain pasar Eropa, Wamendag juga mengingatkan untuk tidak melupakan pasar-pasar yang lebih dekat seperti ASEAN. Kementerian Perdagangan akan berupaya menghubungkan eksportir dengan perwakilan perdagangan di 33 negara yang siap membantu. Dengan koneksi ini, diharapkan eksportir komoditas kakao dapat berpartisipasi dalam ajang pameran internasional yang akan mendatangkan lebih banyak pembeli.

Pelaku usaha juga diarahkan untuk memanfaatkan fasilitas Inaexport agar berpotensi mendapatkan mitra dan berpartisipasi dalam business matching.

Di Bali, Wamendag Dyah menyampaikan harapannya agar hilirisasi semakin digenjot, terutama pada komoditas kakao. Hilirisasi tidak hanya terbatas pada industri skala besar, tetapi juga UMKM, seperti yang telah dilakukan di Kabupaten Tabanan, di mana kakao telah diproses menjadi cokelat yang dikemas dengan baik sehingga memiliki daya saing.

Berdasarkan data BPS, ekspor kakao, kakao olahan, dan makanan olahan berbahan dasar kakao Indonesia mencatatkan tren positif sebesar 16,20 persen pada periode 2021-2024. Pada periode Januari-September 2025, ekspor tercatat sebesar 2,8 miliar dolar AS, meningkat 68,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang senilai 1,6 miliar dolar AS.

Wamendag Dyah menekankan bahwa pertumbuhan ekspor cokelat sedang meningkat dan pasarnya di dunia cukup luas, seperti Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat bagaimana Kementerian Perdagangan dapat mendorong pelaku usaha meningkatkan ekspor dan memanfaatkan sejumlah perjanjian dagang yang sudah ada.

Kadek Surya, CEO Cau Chocolate di Tabanan, mengungkapkan bahwa tantangan utama mereka adalah mencari lebih banyak pasar yang akan menerima produk olahan kakao mereka. Ia juga memastikan bahwa proses penjualan produk menerapkan perdagangan adil, yang memastikan kesejahteraan petani kakao dan kualitas produksi yang terjaga.

Untuk menggerakkan petani, Cau Chocolates berstrategi dengan membeli biji cokelat dengan harga yang lebih tinggi, meskipun harus menekan margin keuntungan. Petani harus terdaftar sebagai anggota dari 12 gapoktan yang dibuat oleh Cau Chocolates dan memiliki kebun organik yang memenuhi aspek ketertelusuran.

Dengan cara ini, Cau Chocolates berkontribusi pada kesejahteraan petani, memastikan kualitas produk, dan mempersiapkan produk untuk pasar ekspor, khususnya ke Eropa.

Berita Terkini