Imam Ma'arif : Sufisme dalam Seni Pertunjukan

Minggu, 14 Sep 2025 21:40
    Bagikan  
Imam Ma'arif : Sufisme dalam Seni Pertunjukan
Nana Wiyono

Imam Maarif menggabungkan puisi, Tarian Sufi, dan animasi kosmik dalam pertunjukan memukau di Jakarta, menghidupkan kembali tradisi spiritual dengan sentuhan modern.

NARASINETWORK.COM - Pertemuan Penyair Nusantara XIII di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, baru-baru ini menjadi panggung bagi pertunjukan yang memukau, yang memadukan tradisi spiritual dengan inovasi artistik.

Imam Ma’arif, seorang penyair Indonesia yang diakui secara luas, berhasil menghadirkan pengalaman mendalam melalui kombinasi pembacaan puisi yang menggugah, keindahan Tarian Sufi, dan visualisasi Layar Animasi Kosmik. Acara ini tidak hanya menyoroti kekayaan sastra Indonesia, tetapi juga menunjukkan bagaimana seni dapat menjembatani dimensi spiritual dan ekspresi kontemporer.

Penampilan puncak yang disajikan oleh Imam Ma’arif berhasil memukau para penonton. Harmoni antara lantunan puisi yang bermakna, gerakan berputar Tarian Sufi yang mempesona, dan efek visual animasi kosmik yang imersif, menciptakan narasi multidimensional yang kaya. Lebih dari sekadar pertunjukan seni, ini adalah ajakan untuk merenungkan eksistensi, spiritualitas, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Inovasi ini menegaskan bahwa seni tradisional, seperti Tarian Sufi, dapat diinterpretasikan ulang dan disajikan dengan cara yang relevan bagi audiens modern tanpa mengorbankan esensi spiritualnya.

Tarian Sufi sendiri merupakan warisan budaya dan spiritual yang berharga. Diyakini oleh para praktisinya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Yang Ilahi, tarian ini berakar kuat dalam tradisi Sufisme. Gerakan berputar yang khas, sering kali diiringi dengan tenur (rok) yang mengembang, melambangkan perjalanan spiritual seorang darwis (praktisi Sufi) menuju fana (penghancuran diri) dan baqa (keabadian dalam Tuhan). Setiap putaran mencerminkan siklus alam semesta, pergerakan planet, dan rotasi atom, yang merepresentasikan kesatuan kosmis dalam pencarian spiritual.

Dari sudut pandang sejarah, Tarian Sufi memainkan peran penting dalam melestarikan praktik ajaran Islam, terutama di wilayah seperti Turki. Tarian ini berasal dari Konya, sebuah kota di wilayah timur Turki yang kaya akan tradisi Sufisme. Konya adalah tempat kelahiran beberapa tokoh Sufi terkemuka, termasuk Jalaluddin Rumi, seorang penyair dan mistikus agung yang ajarannya menjadi dasar bagi banyak praktik Sufi, termasuk tarian sema (nama lain untuk Tarian Sufi). Di tengah arus sekularisasi yang kuat, khususnya di Turki, Tarian Sufi telah menjadi simbol budaya yang menjaga nilai-nilai spiritual dan tradisi keagamaan tetap hidup dan relevan.

Penampilan Imam Ma’arif di Jakarta lebih dari sekadar pembacaan puisi. Ini adalah manifestasi dari pertemuan antara tradisi dan modernitas, Timur dan Barat, serta spiritualitas dan teknologi. Melalui kolaborasi, Imam Ma’arif tidak hanya menyajikan pertunjukan yang estetis, tetapi juga pengalaman transendental yang mengajak audiens untuk menyelami kedalaman makna Tarian Sufi dan pesan-pesan spiritual yang dibawanya, menegaskan kembali relevansi seni sebagai sarana perenungan dan pencerahan di era kontemporer.

 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Baru 42 Persen yang Sudah Mendapat UGR dari Tol Getaci
Warga KBB dibuat Ketakutan usai Melihat Ada Perkelahian, Polisi : Pelaku Masih diburu
PPPK 2025: Usia 20–56 Tahun Bisa Daftar, Ini Syarat dan Tahapannya
Imam Ma'arif : Sufisme dalam Seni Pertunjukan
Sastra Menjadi Jembatan Perdamaian di ASEAN
Tingkatkan Budidaya Ikan, Dispakan Kabupaten Bandung Tebar Ribuan Benih Ikan di 4 Lokasi
Jakarta Tuan Rumah Pertemuan Penyair Nusantara XIII : Momentum Transformasi Kota Global Berbudaya
Prihatin Kasus Banjaran, Cucun Minta Camat dan Kepala Desa Sering Turun ke Lapangan
Soal Uang Ganti Rugi Proyek Getaci, Baru Capai 43 persen
Bakti KAI untuk Negeri, Kereta Api PSO Jadi Akses Terjangkau bagi Masyarakat
Warga Keluhkan dan Pertanyakan Mengapa Banyak Penerangan Jalan Umum Mati, Apakah Tidak Ada Anggarannya?
Listrik Padam Total di Kertasari hingga Pacet, Warga Keluhkan PLN Tak Ada Informasi dan Himbauan
DPRD Kabupaten Bandung, Siap Ikuti Kebijakan Pemerintah Pusat Soal Tunjangan
KAI Daop 3 Cirebon Amankan Aset Negara Melalui Penertiban Lahan
Fantastis! Tunjangan Rumah Anggota DPRD Kota Bandung, Ini Rinciannya
Kang DS Dorong Partisipasi Masyarakat Melalui Koperasi Merah Putih dalam Kelola Sampah
Perumda Tirta Raharja Siap Penuhi Tiga Tuntutan Paguyuban Rahayu Soal SPAM Bandung Timur
Jembatan Sukabirus Dayeuhkolot yang Rusak, Konon Telah Beres?
Kepala Badan Gizi Nasional, Berkunjung dan Tinjau Langsung Program MBG
Dandim 0624 Berganti, Bupati Bandung : Semoga Terus Menjalin Sinergi dan Kolaborasi