Mencari Kembali Marwah Hijab : Menuju Esensi Spiritual di Tengah Arus Mode  

Jumat, 20 Jun 2025 07:00
    Bagikan  
Mencari Kembali Marwah Hijab : Menuju Esensi Spiritual di Tengah Arus Mode   
Istimewa

Setiap muslimah memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan marwah hijab dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah, bukan hanya terpaku pada penampilan.

NARASINETWORK.COM - Hijab, bagi muslimah, melampaui fungsi semata sebagai penutup kepala. Ia merupakan simbol spiritualitas yang mendalam, representasi kesucian, ketaatan, dan identitas keagamaan. Namun, realitas menunjukkan distorsi dalam pemahaman dan penerapannya; esensi spiritual seringkali tergeser oleh dominasi estetika dan tren mode. Fenomena ini mengkhawatirkan, karena berpotensi mengikis marwah hijab sebagai simbol keimanan yang sejati. 

"Hijab bukan hanya penutup kepala, tetapi cerminan akhlak. Perilaku terpuji dan ketaatan pada syariat harus menjadi landasan pemakaian hijab, bukan sekadar mengikuti tren mode."

Salah satu kesalahpahaman utama adalah penekanan berlebihan pada aspek fashion. Beragam model hijab yang mengikuti tren terkini, meskipun tampak menarik, seringkali mengaburkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Prioritas bergeser dari kesederhanaan dan kesopanan menuju penampilan yang mencolok dan menarik perhatian.

Ajaran Islam yang menekankan kesederhanaan dan menghindari sikap berlebihan dalam berpakaian tampak terabaikan. Hijab, yang seharusnya menjadi simbol kerendahan hati, justru terkadang menjadi ajang pamer kecantikan dan kekayaan, jauh dari esensi spiritualitasnya. Pergeseran ini menuntut refleksi kritis atas bagaimana kita memahami dan mempraktikkan kewajiban berhijab.

Selain itu, banyak yang salah mengartikan tuntunan syariat dalam pemilihan warna, bahan, dan model hijab. Kelimpahan pilihan di pasaran seringkali membingungkan dan menyebabkan kesalahan dalam memilih. Akibatnya, terjadi percampuran antara hijab syar'i dengan busana yang tidak sesuai dengan kaidah agama. Hal ini menuntut pemahaman yang lebih mendalam tentang tuntunan syariat, diperoleh melalui pembelajaran yang komprehensif dan rujukan yang sahih, agar setiap muslimah dapat mengenakan hijab sesuai dengan ketentuan agama, tanpa terpengaruh oleh tren mode yang bersifat sementara.

Lebih jauh lagi, pemakaian hijab tanpa diiringi akhlak mulia merupakan kesalahpahaman yang serius. Hijab semestinya mencerminkan pribadi yang sopan, santun, rendah hati, dan berakhlak mulia. Namun, kenyataannya, tidak sedikit muslimah berhijab yang justru berperilaku kurang terpuji. Perilaku ini mencederai makna dan tujuan pemakaian hijab itu sendiri.

Hijab bukan hanya pakaian luar, tetapi juga cerminan akhlak dan kepribadian pemakainya; ia adalah manifestasi dari keimanan yang terwujud dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Ketaatan berhijab harus sejalan dengan ketaatan dalam seluruh aspek kehidupan.

Untuk mengembalikan marwah hijab, perlu pergeseran fokus dari tren fashion menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang esensi spiritualnya. Hijab bukanlah sekadar gaya hidup yang mengikuti tren, tetapi representasi komitmen pada nilai-nilai keagamaan yang abadi.

Pendidikan agama yang mumpuni, pemahaman yang mendalam tentang syariat Islam terkait pemakaian hijab, dan penanaman nilai-nilai akhlak mulia yang selaras dengan pemakaian hijab. Dengan memahami esensi dan makna yang terkandung di dalamnya, kita dapat mengenakan hijab dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, menjadikan hijab sebagai simbol ketaatan yang tulus kepada Allah SWT, jauh dari sekadar tren mode yang silih berganti dan bersifat sementara.

Marwah hijab harus dijaga dan dihayati sebagai manifestasi dari keimanan yang utuh.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Mengungkap Kelezatan RawonHidangan Khas Jawa Timur
Seminari St. Paulus Sambut Delegasi IIS Perkenalkan Pendidikan Lintas Iman
SOSOK- Kompol Ivan Taufiq: Pejabat Polresta Bandung dengan Rekam Jejaknya yang Menarik
Delegasi IIS di Borobudur Meneladani Kerukunan dari Tokoh Buddhis
Stiker Doa di WhatsApp Simbol Simpati atau Untaian Ibadah ?
Transformasi Pendidikan Digitalisasi Pembelajaran Sentuh Daerah 3T di Kalimantan Timur dan Maluku
Peringatan Hari Diabetes Sedunia Pemerintah Perkuat Upaya Pencegahan dan Pengobatan
Benarkah Pemerintah Gratiskan Tarif Listrik Sampai 700 ribu? Masyarakat Minta PLN Cepat Respon!
IABC Indonesia Conference 2025 Wamenkes Tekankan Pentingnya Komunikasi Strategis dalam Kesehatan
Pertemuan di Istana Merdeka Presiden Prabowo dan Wakil Ketua DPR Fokus pada Program Strategis
Digitalisasi Sistem Pemerintahan Kementerian PANRB dan Kadin Indonesia Jalin Kemitraan Strategis
PANRB Fokus pada Penguatan Kelembagaan dan SDM BP Batam
Kerap Resahkan Warga, Satpol PP Kabupaten Bandung Amankan Sejumlah Gelandang di Soreang
Gaya Hidup Camper Van di Era Modern
Revolusi UMKM Teknologi Tepat Guna Sebagai Katalisator Pertumbuhan
Peringatan 250 Tahun Korps Marinir AS Momentum Eratkan Hubungan Indonesia - AS
Kunjungan Kerja Menhan RI ke Aceh Fokus pada Pembinaan Satuan Teritorial
Revitalisasi Pendidikan Vokasi Pemerintah Tingkatkan Kualitas SDM
Indonesia Uji Klinis Vaksin TBC Inhalasi Terobosan Baru Berantas Tuberkulosis
Kemendikdasmen Sabet Penghargaan IMPRA 2025 Kampanye "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat" Jadi Sorotan