NARASINETWORK.COM -
KAB BANDUNG - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana melakukan monitoring dan kunjungan ke Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Selasa (9/9/2025).
Pada monitoring dan kunjungan tersebut, Kepala BGN didampingi langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna, Sekda Kabupaten Bandung Cakra Supriatna, Satgas MBG Kabupaten Bandung, sejumlah Kepala OPD dan tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BGN mengapresiasi Bupati Bandung Dadang Supriatna yang dinilai sangat semangat dan proaktif dalam menyukseskan program strategis Presiden Prabowo Subianto yakni program MBG.
"Pak Bupati Dadang Supriatna ini semangatnya sangat luar biasa. Terus terang saya sangat mengapresiasi kepada kepala daerah yang proaktif dan begitu semangat seperti Pak Bupati Bandung," ujar Kepala BGN dalam sambutannya.
Semangat Bupati Dadang Supriatna, lanjut Prof Dadan, terlihat dari progres jumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi di Kabupaten Bandung. Ia optimistis seluruh dapur SPPG di Kabupaten Bandung akan siap beroperasi seluruhnya pada akhir November 2025.
Ia juga mengaku gembira karena dapur SPPG di Kabupaten Bandung merupakan salah satu yang terbaik dan memenuhi berbagai kriteria yang ditetapkan oleh BGN.
Sambil berkelakar, Prof Dadan mengaku menyebut kesuksesan Kabupaten Bandung dalam menyiapkan dapur MBG karena Bupati Bandung sangat proaktif menghubunginya hampir setiap hari.
"Bupati Bandung ini adalah salah satu kepala daerah yang paling bawel. Hampir tiap hari beliau WA saya. Telepon saya, dua sampai tiga kali sehari terus bertanya dan mendorong kesuksesan program MBG di Kabupaten Bandung. Saya sangat senang ada Bupati seperti ini, karena sebetulnya kita yang butuh dukungan Bupati," tutur Kepala BGN.
Ia membandingkan, di beberapa daerah lain masih ada Dapur SPPG yang belum beroperasi. Sedangkan di Kabupaten Bandung, Dadan melihat Bupati Bandung terus melakukan percepatan agar 361 dapur SPPG seluruhnya segera beroperasi.
Saat ini, lanjut Prof Dadan, di Indonesia telahl beroperasi 7.558 dapur SPPG yang telah melayani 26 juta penerima manfaat. Ia menargetkan akhir November 2025 dapur SPPG harus sudah selesai dibangun, agar awal 2026 seluruhnya dapat beroperasi dengan 82 juta penerima manfaat.
"Yang sudah beroperasi baru sepertiganya yaitu baru melayani 26 juta penerima manfaat. Tapi kalau di Australia, kita sudah bisa beri makan seluruh warga Australia. Kalau di Eropa, kita sudah setara memneri makan warga 4 negara Eropa," ungkapnya sambil tersenyum.
Prof Dadan menjelaskan melalui program MBG ini, Presiden Prabowo ingin terjadi pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Di Kabupaten Bandung saja, kata dia, program MBG akan mampu menghadirkan perputaran uang sekitar Rp 5 triliun per tahun.
"Satu SPPG akan menerima uang Rp 10 miliar setiap tahun dan 85 persen diperuntukkan untuk bahan baku. Bahan bakunya beli dari petani dan masyarakat setempat. Pasokan bahan baku untuk dapur MBG ini harus dikoordinir oleh Koperasi Merah Putih," kata Kepala BGN.
Ia mencontohkan setiap dapur MBG membutuhkan 5 ton beras setiap bulan. Belum komoditi atau bahan baku lainnya seperti telur, daging ayam, ikan, pisang hingga bumbu.
"Artinya ini peluang ekonomi untuk masyarakat. Masyarakat harus digerakkan untuk menangkap peluang ini. Sayang kalau Rp 5 triliun malah dibelanjakan bahan baku dari daerah lain," jelas Kepala BGN.
Namun ia berharap potensi ekonomi yang mencapai Rp 5 triliun per tahun ini harus diorkestrasi oleh pemerintah daerah melalui Koperasi Merah Putih yang ada di desa masing-masing agar secara signifikan dapat menggerakkan perekonomian daerah.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku sangat berterima kasih kepada Kepala BGN yang sangat responsif dalam membantu percepatan pembentukan dapur MBG di Kabupaten Bandung.
"Saya sangat berterima kasih karena Kepala BGN Prof Dadan ininsesibuk apapun selalu diangkat kalo saya telepon. Mohon maaf saya hanya ingin menyukseskan program Pak Presiden," jelas Bupati Bandung.
Bupati yang akrab disapa Kang DS itu mengaku sangat siap dan bersemangat untuk menyukseskan program strategis Presiden Prabowo yakni program MBG di Kabupaten Bandung.
"Selain mendorong percepatan dapur SPPG, kami di Kabupaten Bandung juga membentuk pendamping Koperasi Merah Putih agar Koperasi Merah Putih ini dapat berjalan lancar dan sukses," ujar Kang DS.
Dari 361 dapur MBG yang direncanakan berdiri di Kabupaten Bandung, Kang DS menyebut sudah 90 dapur SPPG yang telah beroperasi. Sisanya, Kang DS manargetkan akan beroperasi pada awal Desember 2025.
"Mari kita sukseskan program Pak Presiden ini. Semoga program ini terus berkelanjutan karena ini sangat bagus untuk menggerakkan perekonomian daerah dan manfaatnya untuk menyiapkan generasi emas dan pemimpin masa depan," tegas Kang DS. **