Kopi Geothermal Kamojang Inovasi Ramah Lingkungan yang Mendunia

Minggu, 16 Nov 2025 14:54
    Bagikan  
Kopi Geothermal Kamojang Inovasi Ramah Lingkungan yang Mendunia
Istimewa

Inovasi di Kamojang, Jawa Barat, memanfaatkan energi panas bumi untuk pengeringan kopi, menghasilkan produk ramah lingkungan yang menembus pasar global.

NARASINETWORK.COM - Uap panas bumi di kawasan Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, yang berbatasan dengan Garut dan Bandung, kini membawa manfaat baru bagi industri kopi lokal. Sejak 2023, sumber daya ini dimanfaatkan untuk mengeringkan ceri kopi, menghasilkan produk unik yang semakin dikenal di pasar global.

Sebagai bagian dari program CSR, PT PGE Area Kamojang membangun fasilitas pengeringan kopi berbasis energi panas bumi di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Bandung. Inovasi ini memanfaatkan uap buangan sebagai sumber panas alternatif, menjadikan proses pengeringan lebih efisien, ramah lingkungan, dan mendukung ekonomi sirkular berbasis energi bersih.

Fasilitas ini terdiri dari dua bangunan sederhana dengan dinding kayu, baja ringan, dan plastik bening kedap udara. Dilengkapi pengatur suhu antara 33-50 derajat Celsius, fasilitas ini mampu mengeringkan hingga 6 ton ceri kopi dalam 24 jam, tiga kali lebih cepat dari metode konvensional.

Moh Ramdan Reza, mitra program CSR PGE, merasakan manfaat besar dari fasilitas ini. Dengan merek Canaya, kopi Kamojang miliknya kini bersaing di pasar domestik dan internasional. Sebelumnya, Deden harus bergantung pada cuaca, yang membuat proses pengeringan bisa memakan waktu hingga 40 hari saat musim hujan.

Dengan metode panas bumi, pengeringan kopi natural hanya memerlukan sekitar satu minggu. Ini memangkas biaya produksi. Deden menjelaskan bahwa penghematan biaya upah pekerja dapat dialihkan untuk membeli kopi dari petani dengan harga lebih tinggi.

"Saya ingin mempersempit kesenjangan antara petani dan produsen. Jangan hanya produsen yang kaya, petani juga harus sejahtera," tegas Deden, menekankan pentingnya kewirausahaan sosial.

Aki Undang, pemilik Asli Kopi Kamojang Arabika (Akkar), dan Ahmad Nur Fathurodin dari Kampung Legok Pulus juga merasakan manfaat serupa. Mereka mengakui bahwa teknologi ini mempermudah dan mempercepat proses pengeringan. Ahmad bahkan telah mengekspor produknya ke Korea Selatan dan berencana memperluas pasar ke Taiwan dan Australia.

Inovasi ini mendapat dukungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut, yang mengakui manfaatnya dalam mempercepat proses pengeringan dan menjaga kualitas kopi. PT PGE juga telah memperoleh Sertifikat Paten Sederhana dari Kementerian Hukum dan HAM pada 2024.

Di tingkat internasional, inovasi ini meraih penghargaan di ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024 untuk kategori off-grid thermal. Saat ini, kopi geothermal Kamojang telah diekspor ke Jerman dan Jepang, dengan potensi pasar di Arab Saudi, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Forkopimcam Ciparay Intensifkan Monitoring Malam Tahun Baru 2026, Jaga Kondusivitas Wilayah
Bukan Euforia, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Ajak Warga Awali 2026 dengan Refleksi dan Doa
Perjalanan Menemukan Jati Diri: Refleksi atas Pelajaran Hidup yang Tidak Ada di Modul Kuliah
Mahasiswa Hibah Asistensi Mengajar BK UNS Gelar Sosialisasi Parenting Kolaboratif di SMA Negeri 4 Surakarta
Keterbukaan Informasi Publik Pemkab Bandung, Diganjar Penghargaan dari Anugerah KIP Jabar 2025
Pemerintah Kabupaten Bandung Perkuat Kaderisasi Ulama Berbasis Desa untuk Pemulasaraan Jenazah
Gerai Obat KDKMP Diluncurkan di Depok Wawalkot Chandra Sebut Perkuat Akses Kesehatan
Refleksi Capaian Tahun 2025 Wali Kota Arifin Apresiasi Kerja Keras ASN dan Kerjasama dengan Media
Baznas Bazis Jakarta Pusat Dorong Partisipasi Masyarakat untuk Capai Target ZIS 49 Miliar
Pengalaman Belajar ke Luar Negeri Mengintegrasikan Pemikiran Barat dan Timur dalam Konteks Budaya Indonesia
Kesehatan Visual Saat Belajar Cara Memilih dan Menggunakan Lampu dengan Benar
Indonesia Represented by BRICS Literature Prize Winner at Cairo Book Fair 2026
Dari Solo ke Roma Kembali ke Hati Rakyat "Meneladani Hidup Romo Fransiskus Xaverius Mudji Sutrisno, SJ"
Kadinsos Hadir Dalam Program Acara Hari Disabilitas Internasional di Ciparay
Hari Disabilitas Internasional Diperingati di Ciparay, Pertama Kali Digelar di Tingkat Kecamatan
Forkopimcam Ciparay Ajak Warga Isi Malam Tahun Baru 2026 dengan Mengaji dan Kegiatan Sosial
"Bogor untuk Dunia" Live Painting Charity Galeri Bumi Parawira Bantu Korban Bencana
Rumah Baca Teras Talenta 7 Tahun Menggerakkan Literasi di Kota Padang
Romo Mudji Sutrisno Kepergian Seorang Gembala Umat dan Cendekiawan
Panen dilakukan Secara Mandiri: Bentuk Keseriusan Masyarakat dalam Menjaga Keberlanjutan Sektora Pertanian