NARASINETWORK.COM - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Barekraf) Republik Indonesia memberikan apresiasi atas keberhasilan animasi wayang Indonesia, "Desa Timun". Karya Aniwayang Studio ini kembali meraih pengakuan internasional melalui partisipasinya di dua festival film terkemuka di Turki dan Jepang, membuktikan kontribusi nyata pelaku ekonomi kreatif Indonesia di kancah global.
"Desa Timun" telah berpartisipasi dalam Universal Kids Film Festival di Istanbul, Turki (24–29 Oktober 2025) dan Kineko International Film Festival di Jepang (1–3 November 2025). Kemenekraf/Barekraf menilai pencapaian ini sebagai validasi bahwa kekayaan intelektual (KI) berbasis budaya Indonesia berdaya saing dan memiliki daya tarik universal.
Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf/Barekraf, Agustini Rahayu, menyatakan pada jumat (14/11/2025), “Keberhasilan ‘Desa Timun’ membuktikan bahwa animasi anak Indonesia berkualitas setara produksi internasional. Kami mengapresiasi kreator yang mampu mentransformasi kekayaan intelektual lokal menjadi konten relevan dan digemari audiens global. Kami berkomitmen terus mendukung agar makin banyak IP Indonesia yang berkembang dan mendunia.”
Partisipasi "Desa Timun" dalam dua festival ini mencerminkan peran penting pelaku ekonomi kreatif yang inovatif dan adaptif dalam meningkatkan ekspor produk kreatif serta menarik investasi. Kedua aspek ini merupakan bagian dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemenekraf/Barekraf.
Founder dan Direktur Aniwayang Studio, Daud Nugraha, menekankan bahwa kesempatan tampil di Turki dan Jepang adalah momentum penting dalam memperkuat identitas budaya Indonesia melalui animasi.
“Kami berupaya membawa karakter dan nilai Indonesia ke ranah kreatif global melalui medium animasi. Keikutsertaan dalam dua festival besar ini membuka peluang kolaborasi internasional dan memperluas jangkauan kreativitas ‘Desa Timun’,” ujar Daud.
Pada Universal Kids Film Festival ke-14, "Desa Timun" terpilih sebagai official selection dan dipresentasikan di Yildiz Technical University School di hadapan pelajar dan pendidik. Program ini meliputi pemutaran animasi "Bola," pengenalan Aniwayang sebagai media visual berbasis wayang, sesi dalang experience, dan workshop wayang kertas.
Di Kineko International Film Festival, "Desa Timun" menampilkan booth merchandise eksklusif, workshop mewarnai wayang kulit karakter Kineko, dan sesi meet and greet dengan karakter Cili, yang menarik perhatian pengunjung internasional.
Kemenekraf/Barekraf meyakini bahwa keberhasilan "Desa Timun" dalam dua festival internasional ini adalah kontribusi nyata dalam meningkatkan visibilitas global animasi Indonesia. Eksposur internasional ini membuka pintu kolaborasi lintas negara, ekspansi pasar, dan peningkatan nilai ekspor subsektor animasi.
Diharapkan, kesuksesan "Desa Timun" dapat menginspirasi pelaku ekonomi kreatif Indonesia untuk makin percaya diri mengembangkan karya, serta memanfaatkan setiap peluang memperluas jangkauan pasar dan membangun jaringan global yang lebih solid.
