NARASINETWORK.COM - Korea Selatan menjadi tuan rumah KTT APEC CEO Summit 2025 di Gyeongju pada bulan Oktober 2025 mendatang. Perhelatan penting ini, yang terakhir kali diselenggarakan di Korea Selatan dua dekade lalu di Busan (2005), mengangkat tema "Bridge, Business, Beyond," menunjukkan komitmen negara tersebut untuk memimpin pembangunan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik. KTT ini akan menjadi platform bagi para pemimpin bisnis global, pakar terkemuka, dan tokoh ekonomi senior untuk berkolaborasi dalam merumuskan solusi inovatif bagi tantangan global yang mendesak.
KTT APEC 2025 di Gyeongju bertujuan menciptakan dampak positif bagi ekonomi Asia Pasifik melalui inovasi, kerjasama, dan pemahaman akan warisan budaya.
Sebagai tuan rumah, Korea Selatan telah menetapkan dua agenda utama untuk KTT APEC 2025: kerja sama di bidang kecerdasan buatan dan respons terhadap perubahan struktur populasi di kawasan Asia Pasifik. Kedua agenda ini merupakan hasil dari serangkaian pertemuan pejabat senior (SOM1) yang berlangsung selama dua minggu di Gyeongju (24 Februari - 9 Maret 2025), melibatkan lebih dari 2.000 pejabat senior dari 21 negara anggota APEC. Para peserta SOM1 sepakat bahwa kedua agenda tersebut mencerminkan tantangan bersama di wilayah Asia Pasifik.
Pemilihan Gyeongju dengan latar belakang kekayaan sejarah dan budaya kerajaan Silla, potret Gyeongju di malam hari
Diskusi akan berfokus pada pemanfaatan potensi AI secara inklusif dan berkelanjutan, serta menjadikan penurunan populasi sebagai peluang, bukan krisis, melalui proyek-proyek kerja sama yang terencana. Empat komite utama (Perdagangan dan Investasi, Komite Pengarah SOM untuk ECOTECH, Komite Anggaran dan Manajemen, dan Komite Ekonomi), serta Pertemuan Deputi Keuangan dan Bank Sentral, telah menggelar rapat-rapat selama SOM1. Serangkaian pertemuan lanjutan juga telah dijadwalkan di Jeju (Mei) dan Incheon (Juli-Agustus) untuk mempersiapkan agenda utama KTT.
Pemilihan Gyeongju sebagai lokasi KTT APEC CEO Summit 2025 merupakan pilihan yang strategis. Kota bersejarah ini, dengan kekayaan budaya Kerajaan Silla, menawarkan perpaduan unik antara warisan masa lalu dan visi masa depan yang berkelanjutan. Gyeongju Arts Center akan menjadi tempat penyelenggaraan KTT. Kedekatannya dengan sejumlah situs bersejarah seperti Jalan Hwangnidan, Observatorium Cheomseongdae, Kompleks Makam Kuno Daereungwon, Desa Tradisional Gyochon, Istana Donggung dan Kolam Wolji, serta Museum Nasional Gyeongju, akan memberikan pengalaman budaya yang kaya bagi para peserta.
Jalan Hwangnidan, yang dulunya dikenal sebagai "Hwangnam Keungil," kini menjadi pusat kuliner dan budaya, dengan beragam restoran, kafe, dan toko-toko yang berlokasi di bangunan hanok tradisional. Keberadaan bangunan-bangunan bersejarah, termasuk Observatorium Cheomseongdae, salah satu observatorium tertua di dunia, menambah daya tarik Gyeongju sebagai destinasi wisata dan lokasi yang ideal untuk KTT APEC. Perpaduan antara modernitas dan sejarah ini diharapkan dapat menginspirasi para peserta dalam merumuskan solusi inovatif dan berkelanjutan.
Menjelang KTT APEC 2025, Gyeongju Arts Center juga menyelenggarakan pameran seni bertajuk "Modern and Contemporary Korean Art: The Four Masters" (1 Juli - 12 Oktober 2025). Pameran ini menampilkan 90 karya seni ikonis dari empat maestro seni Korea: Kim Whanki, Park Su-geun, Lee Jung-seob, dan Chang Ucchin, menunjukkan kontribusi mereka terhadap perkembangan seni Korea di abad ke-20. Pameran ini turut menampilkan karya-karya dari koleksi Lee Kun-hee di Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer Korea, memberikan nuansa budaya yang kental bagi acara internasional ini.
KTT APEC CEO Summit 2025 di Gyeongju bukan hanya sekadar pertemuan ekonomi, tetapi juga perwujudan komitmen untuk membangun masa depan yang berkelanjutan melalui inovasi, kerja sama, dan pemahaman akan warisan budaya. Dengan menggabungkan pembahasan isu-isu krusial dengan kekayaan budaya Gyeongju, KTT ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dan berdampak positif bagi kawasan Asia Pasifik.
Kota Gyeongju, dengan sejarahnya yang kaya dan keindahan alamnya, menjadi latar yang sempurna untuk perhelatan internasional yang bertujuan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh kawasan. Harapannya, KTT ini akan menghasilkan kesepakatan dan komitmen nyata untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi semua.