NARASINETWORK.COM - Forum Kerjasama Keuangan ASEAN-Republik Korea (ROK) tahun 2025 telah diselenggarakan dengan sukses di Jakarta pada (2/12/2025) lalu. Sebagai acara tahunan andalan yang diselenggarakan oleh Pusat Kerjasama Keuangan ASEAN-ROK (AKFCC) milik Perwakilan Republik Korea untuk ASEAN, tahun ini acara ini dikoorganisir bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia dan Kantor Penelitian Makroekonomi ASEAN+3 (AMRO) dengan tema “Masa Depan Inovasi Digital di Sektor Keuangan.”
Acara pembukaan diisi dengan pidato pembukaan, sambutan, ucapan selamat, dan pidato utama oleh sejumlah tokoh penting. Di antaranya adalah Bapak Jang-keun Lee, Duta Besar Republik Korea untuk ASEAN Bapak Yasuto Watanabe, Direktur/CEO AMRO Bapak Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN Bapak Eog-weon Lee, Ketua Komisi Jasa Keuangan Korea; dan Bapak Mahendra Siregar, Ketua OJK.
Dalam pidato pembukaannya, Duta Besar Jang-keun Lee menekankan bahwa penyelarasan peraturan keuangan di kawasan, peningkatan kerja sama, dan pembangunan infrastruktur digital yang stabil adalah hal yang penting bagi perkembangan inovasi keuangan digital di ASEAN.
Ia juga menyatakan bahwa Forum ini bukan sekadar konferensi teknis semata. Acara ini melambangkan kepercayaan, persahabatan, dan tekad bersama antara ASEAN dan Republik Korea untuk membentuk masa depan sektor keuangan, bukan hanya menanggapi perubahan yang terjadi.
Forum ini berhasil mengumpulkan lebih dari 150 ahli dari sektor publik dan swasta, yang berasal dari perwakilan tetap negara anggota ASEAN, otoritas keuangan, organisasi internasional, serta lembaga keuangan swasta.
Kegiatan berlangsung melalui tiga sesi diskusi yang terfokus, yaitu: (1) Aset Digital: Perkembangan Saat Ini dan Prospek Peraturan; (2) Sektor Perbankan di Era Digital: Menyeimbangkan Inovasi dan Stabilitas; serta (3) Inovasi Keuangan dalam Konteks Digital.
Selama tiga sesi tersebut, para peserta berbagi wawasan, pengalaman, dan strategi terkait tantangan dan peluang yang dihadapi oleh sektor keuangan digital di kawasan ASEAN+3. Beberapa topik yang menjadi sorotan antara lain adalah pengaturan aset digital yang adaptif, penerapan teknologi kecerdasan buatan di perbankan, perlindungan konsumen dalam transaksi digital, serta kolaborasi lintas negara untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang inklusif dan aman.
Para pembicara dan peserta sepakat bahwa inovasi digital telah mengubah lanskap keuangan secara mendasar, membawa kemudahan dan efisiensi tetapi juga menimbulkan risiko baru seperti ancaman keamanan siber, ketidakseimbangan pasar, dan kesenjangan akses. Oleh karena itu, kerja sama antara negara-negara di kawasan menjadi semakin penting untuk memastikan bahwa perkembangan keuangan digital berjalan dengan terkontrol dan memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat.
Acara tahunan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat hubungan antara ASEAN dan Republik Korea di bidang keuangan, yang telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Melalui kerja sama yang terus-menerus, kedua pihak berharap dapat menciptakan masa depan keuangan yang lebih kuat, tangguh, dan terhubung di kawasan Asia Tenggara dan Timur.