Literasi dalam Membangun Kembali Adab kepada Orang Tua di Era Digital

Senin, 27 Oct 2025 11:37
    Bagikan  
Literasi dalam Membangun Kembali Adab kepada Orang Tua di Era Digital
Istimewa

Teknologi telah mengurangi interaksi langsung, membuat komunikasi lebih singkat dan informal, serta mengubah nilai dan prioritas generasi muda.

NARASINETWORK.COM - Di era digital yang serba cepat ini, kemajuan teknologi telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita berinteraksi dan berkomunikasi. Salah satu dampak yang paling terasa adalah pergeseran dalam adab atau etika kita terhadap orang tua.

Literasi, yang tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman dan penerapan nilai-nilai budaya, menjadi semakin penting dalam menjaga antara tradisi dan modernitas.

Kecanggihan teknologi, terutama internet dan media sosial, telah membuka akses informasi yang tak terbatas dan mempermudah komunikasi lintas batas. Namun, di sisi lain, hal ini juga membawa dampak negatif terhadap adab dan etika kita, terutama dalam berinteraksi dengan orang tua.

Beberapa pergeseran yang dapat diamati antara lain :

1. Berkurangnya Interaksi Langsung :

Generasi muda cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan perangkat digital mereka daripada berinteraksi langsung dengan orang tua. Hal ini mengurangi kesempatan untuk belajar langsung dari pengalaman dan nasihat orang tua.

2. Komunikasi yang Lebih Singkat dan Informal :

Media sosial dan aplikasi pesan instan mendorong komunikasi yang lebih singkat dan informal. Penggunaan bahasa yang kurang sopan dan kurangnya perhatian terhadap tata krama seringkali terjadi dalam percakapan dengan orang tua.

3. Kurangnya Penghargaan terhadap Pengalaman Orang Tua :

Informasi yang mudah diakses di internet seringkali membuat generasi muda merasa lebih tahu dan kurang menghargai pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua.

4. Perubahan Nilai dan Prioritas :

Teknologi juga mempengaruhi nilai dan prioritas generasi muda. Fokus pada pencapaian materi dan popularitas di media sosial dapat menggeser perhatian dari nilai-nilai tradisional seperti menghormati orang tua dan menjaga hubungan keluarga.

Dalam menghadapi pergeseran ini, literasi dalam adab menjadi semakin penting. Literasi ini mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai tradisional, kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, serta kesadaran akan dampak teknologi terhadap adab dan etika.

Beberapa aspek penting dari literasi dalam adab antara lain : 

1. Pemahaman Nilai-Nilai Tradisional :

Literasi dalam adab dimulai dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai tradisional seperti menghormati orang tua, mendengarkan nasihat mereka, dan menjaga hubungan keluarga. Nilai-nilai ini harus dipahami tidak hanya sebagai aturan yang harus diikuti, tetapi juga sebagai pedoman untuk membangun hubungan yang harmonis dan bermakna.

2. Kemampuan Berkomunikasi dengan Sopan :

Literasi dalam adab juga mencakup kemampuan untuk berkomunikasi dengan sopan dan santun kepada orang tua. Ini termasuk penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta perhatian terhadap tata krama dan etika komunikasi.

3. Kesadaran akan Dampak Teknologi :

Literasi dalam adab juga melibatkan kesadaran akan dampak teknologi terhadap adab dan etika. Generasi muda harus memahami bagaimana teknologi dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang tua, dan bagaimana mereka dapat menggunakan teknologi secara bijak untuk memperkuat hubungan keluarga.

4. Kemampuan Mengintegrasikan Tradisi dan Modernitas :

Literasi dalam adab juga mencakup kemampuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan teknologi. Ini berarti mampu menggunakan teknologi untuk memperkuat hubungan dengan orang tua, sambil tetap menjaga adab dan etika yang baik.

Untuk mempertahankan dan memperkuat literasi dalam adab kepada orang tua di era digital ini, diperlukan upaya yang berkelanjutan dan terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain :

1. Pendidikan Keluarga :

Keluarga memiliki peran utama dalam menanamkan nilai-nilai adab kepada anak-anak sejak usia dini. Orang tua harus memberikan contoh yang baik dalam berinteraksi dengan orang tua mereka sendiri, serta mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjaga hubungan keluarga.

2. Pendidikan di Sekolah :

Sekolah juga dapat berperan dalam meningkatkan literasi dalam adab melalui kurikulum yang memasukkan nilai-nilai tradisional dan etika komunikasi. Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan kegiatan yang melibatkan orang tua, seperti seminar atau lokakarya tentang parenting dan komunikasi keluarga.

3. Kampanye Masyarakat :

Masyarakat dapat berperan dalam mempromosikan literasi dalam adab melalui kampanye yang menekankan pentingnya menghormati orang tua dan menjaga hubungan keluarga. Kampanye ini dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti televisi, radio, media sosial, dan spanduk di tempat-tempat umum.

4. Peran Pemerintah :

Pemerintah dapat mendukung upaya-upaya ini dengan memberikan dukungan finansial dan kebijakan yang mendorong pengembangan program-program literasi dalam adab. Selain itu, pemerintah juga dapat mengatur penggunaan teknologi agar tidak merusak nilai-nilai tradisional dan etika.

Literasi dalam adab kepada orang tua merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga tradisi dan modernitas di era digital ini. 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Porseni GTKPG Tahun 2025 Ajang Kolaborasi dan Pembiasaan Budaya Hidup Sehat di Lingkungan Pendidikan
DJBC Resmikan Alat Pemindai Peti Kemas dan Inovasi Digital di Pelabuhan Tanjung Priok
Jelang Natal 2025 Binroh Kristiani Pemkot Jakarta Pusat Gelar Acara dengan Pesan Kedamaian
Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri Memperkuat Koordinasi Persiapan Operasi Angkutan Nataru 2025/2026
Jelang Nataru 2026 Pemerintah Depok Antisipasi Perubahan Harga Bahan Pokok Pasar Sukatani
Ayam Bumbu Kari Kentang Sejarah, Resep, dan Variasi yang Menarik
Lauk yang Cocok untuk Sayur Asem Bikin Makan Siang Makin Nikmat
Seni Kristik sebagai Sarana Mengatasi Kecemasan
Penyerahan SK Perhutanan Sosial di Desa Tarumajaya Kabupaten Bandung Jadi Pilot Project
Kang DS Hadiri Penyerahan SK Perhutanan Sosial: Tegaskan Pengawasan Ketat Tetap Berjalan
Kabupaten Bandung Luncurkan Aplikasi Sipikat 2.0 untuk Efisiensi Tata Kelola Perumahan dan Pertanahan
Normalisasi Sungai hingga Relokasi Warga, Strategi KDM-Kang DS Atasi Banjir Bandung
Natal Pelajar Jakarta Utara Diselenggarakan Bersama Laskar Garuda Pancasila Penuh Makna dan Sukacita
Aplikasi All Indonesia Berikan Kode QR Tunggal untuk Proses Imigrasi, Bea Cukai, dan Karantina di Bandara
Forum Pembauran Kebangsaan 2025 Jakarta Utara Dorong Kerukunan Antar-Etnis Melalui Nilai-Nilai Budaya
Kebakaran Gedung Terra Drone Menteri Dalam Negeri Akan Perkuat Prosedur Pencegahan agar Tidak Terulang
"UNiTE to End Digital Violence" Kedutaan Australia Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Beasiswa Australia Awards Tokoh Muda Olahraga Indonesia Pelajari Strategi Pertumbuhan Industri Olahraga
Hari HAM Internasional dan Akhir #16 Hari Aktivisme Soroti Pedoman Pengadilan untuk Penyandang Disabilitas
Haul Gus Dur Ke-16 Diwarnai Stand-Up Comedy Inayah Wahid di Makara Art Center UI