NARASINETWORK.COM -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan di Kota Bandung, Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya nasional membangun generasi unggul yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Kegiatan sosialisasi program MBG ini berlangsung di Gedung Graha Binangkit, Bandung pada Rabu, (22/10). Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, Ketua Umum DPW Wanita PUI Jawa Barat, Nurlatifah, serta Staf Direktorat Promosi dan Edukasi Badan Gizi Nasional (BGN) Anyelir Puspa Kemala.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan pangan, melainkan strategi nasional membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Tak Hanya Nutrisi, Program Makan Bergizi Gratis Juga Dorong Perekonomian Warga di Kabupaten Cianjur
“DPR memiliki peran penting dalam memastikan kebijakan, anggaran, dan pengawasan berjalan efektif agar program ini berkelanjutan dan tepat sasaran,” terang Netty Prasetiyani.
Ia menambahkan, DPR RI juga berkomitmen untuk menjaga transparansi, mencegah penyalahgunaan dana, serta memperkuat legalitas dapur penyedia di daerah.
“Tantangan seperti transparansi dan pengawasan lapangan harus dijawab dengan kolaborasi lintas sektor agar MBG memberi manfaat nyata bagi seluruh anak bangsa,” imbuhnya.
Baca juga: Sosialisasi Program MBG di Karo: Anak-anak yang Sehat Hari Ini Adalah Harapan Bangsa Dimasa Depan
Sementara itu, Nurlatifah menyoroti pentingnya MBG sebagai upaya menekan angka stunting sekaligus memperkuat kemandirian pangan daerah. “Program ini menyasar anak sekolah, santri, balita, dan ibu hamil, dengan prinsip gizi seimbang dan bahan pangan lokal,” jelasnya.
Menurutnya, Wanita PUI juga harus turut berperan sebagai pendamping lapangan dan penggerak UMKM pangan sehat. “Kami ingin memastikan MBG bukan hanya memberi makan, tapi juga memberdayakan masyarakat dan menanamkan nilai hidup sehat,” katanya.
Dari sisi pelaksanaan teknis, Anyelir Puspa Kemala menjelaskan bahwa Badan Gizi Nasional mengawal program melalui sistem digital terintegrasi agar setiap tahap sesuai standar. “Kami menetapkan empat standar utama: kecukupan kalori, komposisi gizi, kebersihan, dan keamanan makanan,” tuturnya.
Ia menambahkan, MBG juga berkontribusi pada ekonomi lokal melalui penggunaan bahan pangan daerah dan keterlibatan UMKM. “Di Bandung, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi sudah beroperasi dan masyarakat dapat menyalurkan pengaduan melalui sistem pelaporan resmi,” pungkasnya.
Melalui sosialisasi ini, seluruh pihak menegaskan komitmen bersama untuk menjadikan MBG sebagai gerakan nasional berkelanjutan demi memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi dan kesempatan tumbuh optimal.
