Tadarus Puisi dan Pameran Puisi Eksperimental : Merajut Keragaman dalam Sastra

Kamis, 13 Mar 2025 15:00
    Bagikan  
Tadarus Puisi dan Pameran Puisi Eksperimental : Merajut Keragaman dalam Sastra
UKWMS Kampus Kota Madiun

Tadarus Puisi & Pameran Puisi Eksperimental: Merajut Keragaman dalam Sastra di UKWMS Kampus Kota Madiun, Kamis 13 Maret 2025.

NARASINETWORK.COM - Madiun, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Kampus Madiun sukses menggelar acara bertajuk Tadarus Puisi & Pameran Puisi Eksperimental di Studio Bahasa (R.34) UKWMS Kampus Kota Madiun. Acara yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB ini menghadirkan nuansa sastra yang kental dengan pesan toleransi dan kemanusiaan, Kamis 13 Maret 2025.

Di bawah bimbingan Dr. Ardi Wina Saputra, acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa dalam mengeksplorasi kreativitas mereka melalui eksperimen visual berbasis diksi-diksi puitik yang kemudian dibacakan secara langsung.


Turut hadir dalam acara ini tamu undangan dari komunitas Gusdurian Madiun, yang dikoordinatori oleh Haris Saputra, serta sastrawan Madiun, Fileski Walidha Tanjung. Kehadiran mereka semakin memperkaya diskusi sastra dan refleksi nilai-nilai kemanusiaan yang diusung dalam acara ini.

Tak hanya mahasiswa, para dosen UKWMS Kampus Madiun juga turut berpartisipasi dengan membacakan puisi mereka, diantaranya Dr. Gregoria Ariyanti (Wakil Dekan FKIP UKWMS Madiun dari Prodi Matematika), Arielia Yustisiana, M.Hum (Wakil Kepala Penjaminan Mutu UKWMS), dan Wenny Wijayanti, M.Pd (Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia). Dr. Ardi Wina Saputra sendiri membacakan puisi bertema Ramadan berjudul Malam Lebaran karya Sitor Situmorang.

Menurut Dr. Ardi Wina Saputra, ide awal acara ini muncul dari keinginan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UKWMS Kampus Madiun untuk mengangkat isu toleransi dan kemanusiaan melalui sastra, khususnya puisi. “Kami mengundang komunitas Gusdurian Madiun karena kami percaya bahwa semangat dan nilai-nilai kemanusiaan perlu disebarkan. Salah satunya melalui medium puisi, yang dapat merajut keragaman dan merangkum kesetaraan,” ungkapnya.

Fileski Walidha Tanjung turut memberikan apresiasinya terhadap acara ini. “Ini adalah ruang kreatif yang sangat baik bagi mahasiswa untuk berproses dan mengekspresikan gagasan mereka. Puisi bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga media refleksi dan penyampai pesan kemanusiaan. Saya berharap acara semacam ini bisa terus berlanjut dan menjadi tradisi sastra yang memperkaya ekosistem kepenulisan di Madiun,” ujarnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas yang ditampilkan, Tadarus Puisi & Pameran Puisi Eksperimental menjadi bukti bahwa sastra mampu menjadi jembatan untuk membangun pemahaman, empati, dan kebersamaan dalam keberagaman.

Dalam acara ini, Fileski membacakan puisi karyanya yang berjudul “Sungai yang Tersesat” 

Aku pernah menjadi sungai besar,
mengalir deras seperti urat nadi bumi,
tapi aku tersesat,
di lorong-lorong beton,
di sempitnya belukar pemukiman,
di dada yang sesak tanpa oksigen.

Aku mengetuk pintu rumah-rumah,
yang bukan milikku,
dengan tangan yang gemetar,
menyeret jendela, merobek pintu,
sebab aku mencari jalanku.

Aku bukan tamu yang sopan,
aku datang membawa amarah,
dan reruntuhan doa yang tak didengar.

Dulu, aku penyembuh dahaga ladang-ladang,
kini aku hanya teriakan malam,
menggulung lampu-lampu kota,
mengubur nyawa ke dalam lumpur,
membasuh sejarah dengan kesedihan.

Salahkah aku,
jika aku menuntut jalan pulang?

2025 

Haris Saputra koordinator Gusdurian juga membacakan puisi karya Fileski: 

BENIH-BENIH YANG BERPUASA 

Lihatlah benih di dalam tanah,
ia tidak memaksa dirinya tumbuh,
ia menunggu, menahan,
ia percaya pada sang waktu.

Puasa adalah tanah yang mengajari benih
untuk merasakan lapar,
agar nanti ia tahu betapa manisnya hujan.
Kita adalah benih-benih kecil
yang ditanam di ladang takdir,
menunggu saatnya berbuka
untuk mekar di bawah lindungan cahayanya.

2025

(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Hari Puisi Sedunia 2025: Merayakan Bahasa, Kreativitas, dan Kekuatan Kata-kata sebagai Terapi Diri
Dongeng: Jembatan Menuju Literasi Dini di Era Digital
Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025, Herman Khaeron Dorong Inovasi Transportasi
UNUSIA Hadir di Pameran Prangko:  Menelusuri Sejarah dalam Sekeping Kartu Pos
Jakarta Storytelling Circle: Menggali Makna "Deep Water" dalam Perayaan #WorldStorytellingDay
Mengenang Wahyu Prasetya : Peringatan 7 Tahun Wafatnya Sang Penyair Malang   
Taman Ismail Marzuki Gelar Diskusi Sastra Buya Hamka,  Hadirkan Tokoh-tokoh Terkemuka
Hikmah Nuzulul Quran 2025 :  Menjadikan Al-Quran Benteng Diri
Dari Bayang-Bayang ke Cahaya : Membangun Ruang Aman di Dunia Seni
Workshop Landscape KOLCAI Sukabumi Libatkan Mahasiswa dan Masyarakat Umum
Lebih dari Sekadar Mawar : Sebuah Eksplorasi Keindahan, Keterampilan, dan Simbolisme dalam Lukisan Cat Air   
Menyingkap Cinta Ilahi : Sebuah Interpretasi Lukisan Novi Priyanti atas Filosofi Rumi
Santa Claus : Sebuah Refleksi Toleransi Beragama dalam Goresan Media Cairan Kopi
GKJW Madiun, GUSDURian, dan Kelompok Lintas Iman Gelar Buka Puasa Bersama : Merajut Toleransi Keragaman
Dari Diam ke Dialog : Memulihkan Komunikasi dalam Persahabatan
Dua Siswi SMAN 2 Jorong Tampil di Pembacaan Syair Ramadan 2025 Negeri Kertas
Petugas Masjid di Cimahi Terima Santunan dalam Kegiatan Jurnalis Nyantri #4 2025
Tadarus Puisi dan Pameran Puisi Eksperimental : Merajut Keragaman dalam Sastra
Bantuan Nyata di Bulan Ramadan: PPTB Bandung Gelar Pasar Murah
Kantor Pertanahan Kota Bandung Tingkatan Sistem Layanan Antrian Baru Yang Lebih Tertib dan Nyaman