NARASINETWORK.COM - Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Arifin, menjadi pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini berlangsung di Kantor BPS Kota Jakarta Pusat, Jalan Dr. Wahidin, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, pada hari Selasa kemarin (23/12/2025).
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat dan BPS dalam menyelenggarakan Sensus Ekonomi Kelima yang akan dilaksanakan pada tahun 2026. Kegiatan tersebut akan mengumpulkan data komprehensif mengenai perekonomian di wilayah Jakarta Pusat, mulai dari sektor rumah tangga hingga berbagai jenis usaha yang beroperasi di daerah tersebut.
Arifin menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 yang digagas oleh BPS. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini akan melakukan rekrutmen tenaga surveyor yang akan langsung berinteraksi dengan masyarakat melalui metodologi pendataan yang telah ditetapkan secara resmi.
"Melalui program ini, penyebaran informasi dapat dilakukan kepada seluruh jajaran wilayah, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga tokoh masyarakat seperti pengurus RT dan RW agar terlibat aktif dalam proses pelaksanaan," kata Arifin.
"Saya berharap pada tahun 2026, seluruh pihak dapat mengantisipasi berbagai kendala yang mungkin muncul dan mencari solusi yang tepat, sehingga hasil sensus dapat dijamin validitasnya dan dapat dipertanggungjawabkan secara penuh," imbuhnya.
Arifin menambahkan bahwa data yang dihasilkan dari Sensus Ekonomi memiliki nilai penting bagi perencanaan pembangunan, namun aspek yang lebih utama adalah proses perolehan data tersebut. Data merupakan simbol, angka, dan fakta yang harus diperoleh dari sumber yang akurat dan dapat dipercaya.
"Responden diharapkan dapat menyampaikan informasi dengan kejujuran penuh. Jika informasi yang diberikan tidak jujur, maka data yang diterima tidak akan memiliki nilai valid dan hal ini akan menjadi masalah bagi seluruh proses analisis selanjutnya. Kunci keberhasilan terletak pada bagaimana petugas pendata dapat memasuki lingkungan masyarakat dan diterima dengan baik, sehingga informasi yang diberikan benar dan dapat diolah lebih lanjut untuk keperluan pembangunan," bebernya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala BPS Kota Jakarta Pusat, Undich Sadewo Sunu, mengungkapkan bahwa untuk wilayah Jakarta Pusat pada tahun 2025 saja telah dilakukan lebih dari 70 jenis survei ekonomi. Survei tersebut mencakup survei terhadap rumah tangga serta survei terhadap berbagai jenis usaha, dengan proporsi yang lebih banyak difokuskan pada responden yang merupakan pelaku usaha.
"Ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung Jakarta dalam rangka menjadi Kota Global. Peran strategis perekonomian Jakarta tidak hanya berdampak pada skala nasional, tetapi juga memiliki kontribusi yang penting dari sisi perspektif internasional," pungkasnya.
