"Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi Global : Siapkah Kita?"

Selasa, 4 Nov 2025 19:46
    Bagikan  
"Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi Global : Siapkah Kita?"
Istimewa

PIER memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh stabil 5,0-5,1% di 2025, namun risiko global dan domestik tetap membayangi. Kebijakan ekspansif dan belanja pemerintah perlu dipercepat. Konsumsi rumah tangga dan investasi diharapkan jadi penopang.

NARASINETWORK.COM - Permata Institute for Economic Research (PIER) memberikan proyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap stabil di kisaran 5,0%-5,1% sepanjang tahun 2025. Angka ini menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan capaian tahun 2024 yang sebesar 5,03%. Meskipun optimisme tetap ada, PIER mengingatkan bahwa tantangan baik dari dalam maupun luar negeri masih akan mempengaruhi kinerja ekonomi nasional.

Faisal Rachman, Kepala Departemen Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Permata Bank, menyampaikan bahwa prospek ekonomi Indonesia masih menghadapi sejumlah risiko yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, kebijakan ekspansif harus terus dipertahankan. Pemerintah diharapkan dapat mempercepat realisasi belanja di sektor-sektor produktif yang memiliki dampak pengganda yang signifikan.

PIER memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2025 akan mencapai sekitar 5,04% (yoy), sedikit melambat dibandingkan 5,12% pada kuartal sebelumnya. Perlambatan ini disebabkan oleh penurunan konsumsi rumah tangga akibat ketidakpastian politik serta normalisasi investasi setelah peningkatan impor barang modal.

Namun, secara keseluruhan, tren ekonomi tetap positif berkat pemulihan belanja pemerintah dan kuatnya kinerja ekspor yang didukung oleh permintaan dari Amerika Serikat serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

Faisal menyoroti bahwa belanja pemerintah diperkirakan akan kembali tumbuh positif setelah mengalami kontraksi pada kuartal sebelumnya. Hal ini sejalan dengan perubahan kebijakan fiskal yang lebih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Momentum pertumbuhan ekonomi pada 2025 akan didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga seiring dengan perbaikan pasar tenaga kerja dan pengendalian inflasi. Prospek investasi juga dinilai positif, didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga global dan domestik yang dapat menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan kepercayaan investor. Namun, hal ini juga berpotensi meningkatkan impor, mengingat sebagian besar impor Indonesia adalah bahan baku dan barang modal.

Kinerja ekspor Indonesia diperkirakan masih akan menghadapi tekanan akibat perang dagang yang belum mereda serta perlambatan ekonomi Tiongkok. Meskipun demikian, kebijakan Amerika Serikat yang lebih terbuka terhadap negosiasi perdagangan, upaya diversifikasi mitra dagang, serta kenaikan harga komoditas diharapkan dapat memberikan dukungan tambahan bagi ekspor.

Memasuki tahun 2026, risiko terhadap perekonomian nasional diperkirakan akan tetap tinggi, terutama akibat ketidakpastian global, ketegangan geopolitik, dan lambatnya pemulihan ekonomi Tiongkok. Stagnasi ekonomi global diperkirakan akan menjaga tekanan inflasi tetap rendah, sehingga memberikan ruang bagi penurunan suku bunga lebih lanjut yang dapat meningkatkan minat investor terhadap pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menjaga stabilitas politik akan menjadi kunci utama. Pemerintah perlu menyeimbangkan kebijakan ekspansif untuk mendorong pertumbuhan dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi, mengingat potensi peningkatan defisit fiskal maupun defisit transaksi berjalan di tengah kebijakan yang berfokus pada pertumbuhan. Dengan keseimbangan yang tepat, Indonesia dapat terus mempertahankan pertumbuhan ekonominya di tengah berbagai tantangan global.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Menuju Bumi yang Lestari Gaya Hidup Ramah Lingkungan untuk Masyarakat Modern
Mengapa Tas Belanja Berulang Penting untuk Masa Depan Bumi ?
Jakpus Peringati Hari Bela Negara ke-77 Dorong Wujudkan Cinta Tanah Air dalam Tindakan Nyata
Jakarta DCI 2025 Resmi Dibuka Ajang Marching Arts Menyatukan Berbagai Budaya
Lahan TPU Kober yang Disalahgunakan Dibenahi Jakarta Timur Tambah 420 Petak Makam
Bahasa sebagai Jembatan "Menaklukkan Tantangan Komunikasi dalam Kerja Sama Global"
Tata Ruang Jawa Barat Dievaluasi, Kang DS Tegaskan Dukungan Jaga Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan
Indonesia and U.S. Partner to Advance Dairy Industry and Empower Farmers
Jalan Lembah Anai Ruas Padang Panjang-Sicincin Presiden Prabowo Pantau Progres Perbaikan
Mentan "Penjualan Pangan di Atas HET Jelang Nataru Tidak Ditolerir"
Polandia-Indonesia 70 Tahun Seri ke-10 Soroti Musik Sebagai Jembatan Antar Budaya dan Generasi
Ranking Juara Kelas di Rapor? Tidak Dianjurkan Menurut Kurikulum Merdeka
Indonesia Raih 80 Emas Capai Target SEA Games 2025 Thailand
Vietnam Taklukkan Indonesia 5-0 Garuda Pertiwi Sabet Medali Perak SEA Games 2025
Dari Salah Paham ke Saling Paham: Peran Konselor dalam Konseling Keluarga
Bukan Sekadar Malas Ibadah: Ada Kekosongan yang Sering Sembunyikan oleh Remaja
Kepribadian dan Luka Psikologis yang Tak Terlihat pada Remaja
Setara Berkarya, Berdaya Pemkot Depok Beri Bantuan untuk Penyandang Disabilitas
Presiden Periksa Kesiapan Huntara dan Penanganan Darurat Bencana di Agam Sumatra Barat
Peningkatan Kompetensi SDM Jadi Prioritas untuk Mendukung Industri Perikanan Nasional