NARASINETWORK.COM - Dalam khotbah Jumat mengangkat tema penting tentang pertanggungjawaban manusia atas nikmat dunia. Tema ini diangkat berdasarkan firman Allah SWT dalam surat At-Takatsur ayat 8, yang berbunyi :
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
ṡumma latus alunna yauma iżin 'anin-na'īm
- Terjemahan: "Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)." (QS. At-Takatsur: 8)
Ayat ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga merupakan refleksi bagi setiap Muslim untuk merenungkan bagaimana mereka menggunakan nikmat yang telah diberikan Allah SWT, termasuk harta, waktu, kesehatan, dan kesempatan.
Beberapa poin penting terkait ayat ini, yang menjadi fokus utama dalam khotbah Jumat :
1. Nikmat Sebagai Ujian :
Nikmat yang diberikan Allah SWT bukanlah semata-mata kebaikan, tetapi juga ujian. Hal ini menguji apakah manusia akan bersyukur dan menggunakan nikmat tersebut untuk kebaikan, atau justru kufur dan menggunakannya untuk hal-hal yang dilarang oleh agama.
2. Pertanggungjawaban di Akhirat :
Setiap nikmat akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Harta akan ditanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan. Waktu akan ditanya untuk apa dihabiskan. Kesehatan akan ditanya bagaimana digunakan untuk beribadah.
3. Qana'ah dan Kesederhanaan :
Para khatib juga menekankan pentingnya qana'ah (merasa cukup) dan kesederhanaan dalam hidup. Dunia hanyalah tempat sementara, sehingga janganlah terlalu berlebihan dalam mengejar kenikmatan duniawi.
4. Investasi Akhirat :
Umat Muslim diimbau untuk memperbanyak amal saleh sebagai investasi akhirat, seperti sedekah, zakat, infak, dan wakaf. Amal-amal ini akan memberikan manfaat yang abadi di dunia dan di akhirat.
Doa Penutup :
Sebagai penutup, khotbah Jumat diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh khatib, memohon ampunan kepada Allah SWT untuk seluruh umat Muslim, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Doa tersebut berbunyi :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ، يَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ
Allahummaghfir lilmuslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, al-ahyaa'i minhum wal amwaat, innaka samii'un qariibun mujiibud-da'awaat, yaa qaadhiyal haajaat.
- Terjemahan: “Ya Allah, ampunilah dosa kaum Muslimin dan Muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa, wahai Dzat yang Maha Mengabulkan segala hajat.”
