Survei 100 Hari Pramono-Rano Sudah Keluar, PSI Jakarta Soroti Masalah Banjir, Kemacetan, Polusi, dan Kedekatan

Rabu, 25 Jun 2025 09:59
    Bagikan  
Survei 100 Hari Pramono-Rano Sudah Keluar, PSI Jakarta Soroti Masalah Banjir, Kemacetan, Polusi, dan Kedekatan
Dok. PSI Jakarta

Survei 100 Hari Pramono-Rano Sudah Keluar, PSI Jakarta Soroti Masalah Banjir, Kemacetan, Polusi, dan Kedekatan

NARASINETWORK.COM - Survei Litbang Kompas menunjukkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, memiliki citra yang positif di masyarakat. Dalam jajak pendapat yang dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai 14 Juni 2025 itu, pria yang akrab disapa Mas Pram dinilai baik oleh 88,4 persen responden.

Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, William Aditya Sarana, mengapresiasi Pramono yang berhasil meraih pencapaian tersebut.

“Saya mengapresiasi Mas Pram karena telah meraih penilaian yang sangat baik dari segi popularitas,” ujar pria yang memimpin partai berlogo bunga mawar terkepal di Kebon Sirih itu.

Baca juga: Legislator PSI Bicarakan Masalah Ekonomi di HUT Jakarta ke-498, Minta Pemprov DKI Tanggulangi Pengangguran

Pada saat yang bersamaan, sebanyak 89,5 persen responden memberikan penilaian baik kepada Rano yang menjabat sebagai wakilnya.

Menurut William, pencapaian Pramono dalam hal meraih citra yang positif dari masyarakat sudah mirip dengan prestasi para pendahulunya.

“Saya membandingkannya dengan 100 hari pertama ataupun 1 tahun pertama dari gubernur-gubernur sebelumnya. Ada Pak Anies, Pak Ahok, ada Pak Jokowi dan nilainya mirip-mirip di angka 70 persen sampai 80 persenan,” sambungnya.

Kendati demikian, William menilai bahwa duet Pramono-Rano masih menghadapi permasalahan-permasalahan besar warga Jakarta yang harus segera diatasi.

“Ada masalah-masalah yang harus segera ditangani, misalnya masalah kemacetan, masalah polusi udara, dan masalah kesejahteraan. Menurut saya, tiga hal ini yang harus menjadi fokus,” ujarnya.

Baca juga: Atasi Permasalahan Gizi, Tim Sosialisasi Program MBG Edukasi Warga Purwakarta

Senada dengan hasil survei Litbang Kompas, William juga menyorot adanya persepsi di tengah-tengah masyarakat kalau Pramono kurang turun ke lapangan dan menyapa masyarakat.

“Memang, saya kira ini harus segera diatasi karena kalau saya melihat media sosialnya Mas Pram lebih banyak meresmikan program dan mengadakan rapat-rapat. Mas Pram sebaiknya mulai lebih sering lagi turun ke masyarakat dan mendengarkan aspirasinya secara langsung,” lanjutnya.

Berkaitan dengan masalah kemacetan William mengapresiasi upaya Mas Pram dalam mengembangkan layanan Transjabodetabek, sehingga menjangkau beberapa lokasi di daerah-daerah penyangga Jakarta.

“Satu hal mengenai kebijakan Mas Pram mengenai Transjabodetabek, ini sangat bagus menurut saya. Kita tahu kemacetan itu tidak hanya datang dari Jakarta, tapi juga kota-kota di sekitarnya,” tegasnya.

Kendati demikian William mempertanyakan skema Pramono untuk membiayai kebijakan itu, terutama di tengah-tengah adanya keterbatasan finansial.

“Tapi yang kita pertanyakan adalah bagaimana keberlanjutan mengenai penganggaran dari Transjabodetabek ini. Apakah Mas Pram sudah bekerja sama dengan gubernur-gubernur di sekitar Jakarta mengenai pembiayaannya,” serunya.

Akhir kata, William menilai bahwa kebijakan-kebijakan Pramono dalam memimpin Jakarta harus lebij disempurnakan lagi untuk memperkuat popularitas yang sudah terbentuk pada awal masa jabatannya ini.

“Kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan oleh Mas Pram di Jakarta ini harus disempurnakan, sehingga bisa berkelanjutan dan membuat sosoknya lebih populer lagi di ibu kota,” tutupnya.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Program Makan Bergizi Gratis di Cibinong Bogor, Komitmen Bersama untuk Generasi Sehat dan Unggul
Wawancara Tokoh : Jendrawan Husada "Painting a New Chapter in Retirement"
Rangkayo Minang Awards "Upaya Merawat dan Memajukan Budaya Minangkabau"
KOMPPI dan Peringatan 51 Tahun Sanggar Garajas
Peluang di Tengah Hujan "Para Ojek Payung Stasiun Bogor"
Uya Kuya Berharap Program Makan Bergizi Gratis Bisa Segera Merata di Jakarta Selatan
Sambal Penggugah Selera : Lebih dari Sekedar Bumbu
Jangan Abaikan Coretan Anak "Mereka Sedang Berbicara"
Pena yang Tak Pernah Diam "Wina Armada Sukardi"
Dugaan Kasus Penggelapan Tenan GTC Kota Cirebon Rp18 Miliar Belum Ditahan, Ada Apa?
Gebrakan Penguatan Gizi, Warga Setiabudi Jakarta Dapat Sosialisasi MBG, Uya Kuya Sampaikan Masalah Ini
Merayakan Seni dan Budaya di Ruang Sejarah Cikini 82
"Samar" Kolaborasi Apik yang Menghasilkan Pertunjukan Memorable di Gedung Kesenian Jakarta
Pemerintah Ajak Masyarakat Terlibat demi Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis 
Klien Pemasyarakatan Gelar Aksi Sosial Serentak, Siap Sambut Pidana Alternatif di KUHP Baru
HUT ke-498 Kota Jakarta: PSI Soroti Masalah Dasar, Dorong Arah Jakarta yang Inklusif dan Berkeadilan
Survei 100 Hari Pramono-Rano Sudah Keluar, PSI Jakarta Soroti Masalah Banjir, Kemacetan, Polusi, dan Kedekatan
Legislator PSI Bicarakan Masalah Ekonomi di HUT Jakarta ke-498, Minta Pemprov DKI Tanggulangi Pengangguran
Penguatan Gizi Dorong Lahirkan Generasi Cerdas Menuju Indonesia Emas 2045
Anggota DPR RI Bersama Badan Gizi Nasional Edukasi Pola Makan Sehat untuk Warga Bekasi