"Petualangan dalam Goresan Imajinasi" di SMAN 1 Sumberpucung

Rabu, 26 Feb 2025 21:04
    Bagikan  
"Petualangan dalam Goresan Imajinasi" di SMAN 1 Sumberpucung
SMAN 1 Sumberpucung

Acara RUSA: Petualangan dalam Goresan Imajinasi tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga ruang apresiasi dan eksplorasi bagi siswa untuk mengasah kemampuan mereka dalam seni rupa dan sastra. Diharapkan, kegiatan semacam ini terus berlanjut seba

NARASINETWORK.COM - Sumberpucung, 26 Februari 2025 – Aula Graha Smaloka, Jl Nusa Mentaraman, Desa Jatiguwi, menjadi saksi sebuah perhelatan seni dan sastra yang inspiratif. Perpustakaan Widyaloka Manguri SMAN 1 Sumberpucung sukses menyelenggarakan acara bertajuk RUSA (Seni Rupa dan Sastra) "Petualangan dalam Goresan Imajinasi" yang diikuti dengan antusias oleh siswa-siswi sekolah tersebut.

Acara yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 14.00 ini menghadirkan tiga narasumber pakar di bidangnya, yaitu Fileski (sastrawan), Dwi Kartika (seniman seni rupa), dan Ari Ambarwati (dosen UNISMA). Mereka berbagi wawasan tentang proses kreatif dalam seni rupa dan sastra, menciptakan pengalaman yang penuh inspirasi bagi para peserta.

Acara dibuka dengan sambutan dari Danu Mukti, S.Sn, Kepala Perpustakaan Widyaloka Manguri sekaligus inisiator program ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam memperkaya wawasan seni dan sastra para siswa.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Sri Endang Hidajati, M.Pd, Kepala SMAN 1 Sumberpucung, yang menyampaikan apresiasi tinggi terhadap acara ini. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena dapat meningkatkan kompetensi literasi siswa dalam bidang seni budaya dan sastra. Harapannya, acara ini bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya,” ujarnya.

Sebagai pembuka, Fileski membawakan musikalisasi puisi “Aku” karya Chairil Anwar dengan aransemen yang unik. Komposisi musik bernuansa rock yang dipadukan dengan permainan biola khas Fileski berhasil memukau para siswa, memberikan nuansa baru dalam apresiasi sastra.

Selanjutnya, acara dimeriahkan dengan performance kolaborasi antara Fileski dan Dwi Kartika. Dwi Kartika melukis secara teatrikal, sementara Fileski merespons dengan membacakan puisi yang terinspirasi dari proses tersebut. Kolaborasi ini tidak hanya menjadi suguhan estetika yang menarik, tetapi juga menjadi referensi bagi siswa tentang bagaimana seni rupa dan sastra dapat dipadukan dalam satu kesatuan ekspresi yang harmonis.

Setelah sesi penampilan, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif. Para siswa diberikan kesempatan untuk bertanya seputar proses kreatif dalam seni rupa dan sastra. Beberapa siswa juga menampilkan karya lukisan mereka, yang kemudian langsung direspon oleh Fileski dengan puisi yang ia buat secara spontan. Hal ini menjadi bukti bahwa kepekaan rasa dalam menulis puisi dapat dilatih dengan kebiasaan menulis secara langsung atau on the spot.

Pada sesi terakhir, Ari Ambarwati membawakan materi tentang proses kreatif menulis pentigraf (cerpen tiga paragraf) yang terinspirasi dari karya seni rupa. Ia menekankan bahwa seni rupa dapat menjadi sumber inspirasi yang kaya bagi para penulis dalam mengembangkan ide cerita.

Acara ini mendapat respons positif dari para narasumber dan peserta. Danu Mukti, S.Sn menyatakan, “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan agar siswa terus memiliki wadah untuk mengeksplorasi bakat dan kreativitas mereka dalam seni dan sastra.”

Dwi Kartika melukis secara teatrikal,Acara RUSA: "Petualangan dalam Goresan Imajinasi" tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga ruang apresiasi dan eksplorasi bagi siswa untuk mengasah kemampuan mereka dalam seni rupa dan sastra. Diharapkan, kegiatan semacam ini terus berlanjut sebagai sarana bagi generasi muda dalam mengeksplorasi dunia seni dan literasi secara lebih mendalam.

Sementara itu, Fileski mengungkapkan antusiasmenya, “Acara seperti ini sangat penting untuk membangun kepekaan artistik dan kreativitas siswa. Seni dan sastra itu memiliki hubungan yang erat, dan hari ini kita melihat bagaimana kedua bidang itu bisa saling menginspirasi.”

Dwi Kartika juga memberikan pandangannya, “Melihat siswa-siswi begitu antusias dalam berekspresi dan memahami proses seni rupa, saya merasa sangat senang. Semoga semakin banyak anak muda yang berani menuangkan ide-ide kreatif mereka.”

Terakhir, Ari Ambarwati menambahkan, “Menulis pentigraf yang terinspirasi dari seni rupa adalah cara yang menarik untuk melatih imajinasi. Saya senang melihat siswa begitu aktif dan bersemangat dalam eksplorasi kreatif ini.” Acara RUSA: "Petualangan dalam Goresan Imajinasi" tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga ruang apresiasi dan eksplorasi bagi siswa untuk mengasah kemampuan mereka dalam seni rupa dan sastra. Diharapkan, kegiatan semacam ini terus berlanjut sebagai sarana bagi generasi muda dalam mengeksplorasi dunia seni dan literasi secara lebih mendalam.

Berikut puisi karya Fileski yang terinspirasi dari lukisan siswa-siswi SMAN 1 Sumberpucung :


Yang Ingin Terbang  


Langit mengiris mimpi dalam kelopak matanya,  

sayapnya tumbuh dari bisikan angin yang gelisah.  

Ia bukan burung, ia hanyalah sepotong nyala,  

yang menyalakan puncak sunyi di batas cahaya.  


Awan biru merunduk, menggigil dalam tatapannya,  

menganyam doa di sela jari-jari rindu.  

Langit bukan sekadar biru, tapi rahim yang melahirkan asa,  

mengasuhnya dalam genggam udara yang tak bernama.  


Lalu waktu mengelupas di sayapnya yang masih basah,  

angin menimbang harap di ujung jarak.  

Ia melayang, bukan untuk jatuh  

namun mencari makna di sunyi langit yang masih bernapas.


2025 


Nyanyian Senja di Ujung Sungai  


Langit berbisik pada senja, menabur merah jambu di pipinya,  

tiga burung melipat angin, menyimpan rindu dalam paruhnya.  


Sungai ungu mengigau, membawa rahasia hari ke peraduan,  

di tiap pusarannya, waktu terbenam tanpa isyarat kepulangan.  


Bunga putih dan biru berdebat,  

siapa yang lebih dahulu melupakan jejak embun?  


Gunung tetap menjulang, batu-batunya membaca doa dalam diam,  

menafsirkan langkah-langkah yang tak benar-benar hilang.  


Malam pun datang, menyelimuti langit dengan jubah kelam,  

dari kejauhan, gelap itu menyusun sajak tanpa nama.


2025 

(*)


Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Generasi Cerdas, Mental Sehat : Kunci Sukses Bangsa   
Sendiri, Bukan Menyedihkan, Melainkan Pertemuan dengan Semesta
Pakaian sebagai Topeng : Menjelajahi Identitas yang Tersembunyi di Balik Busana
Menangkap Momen Hari Buruh Internasional 2025 Dari Sketsa Para Sketchers di Jakarta
Tidur dalam Cahaya Remang : Menjaga Kesehatan Mata dan Memilih Lampu Tidur yang Tepat   
Mengatasi Ban Kempes : Mandiri dan Siaga di Perjalanan   
Kotak Jahit : Penyelamat Kecil di Dalam Tas Anda
Bekal Sehat : Menguatkan Ikatan Batin Orang Tua dan Anak   
Sepatu Balet : Lebih dari Sekadar Kecantikan, Sebuah Perjuangan Disiplin Diri
Pancake : Sarapan Pagi Sederhana, Lezat dengan Resep Mudah
Offroad Jeep : Uji Nyali dan Kecermatan di Medan Ekstrim   
Pentingnya Pengecekan Berkala Kendaraan Bermotor untuk Menjamin Keamanan dan Kinerja Optimal   
"Si Biru Tosca" Danau Moko yang Mempesona
Hari Tari Sedunia 29 April 2025 Merayakan Keseimbangan Melalui Gerak
Wawancara Tokoh : Yohanes Krisostomus Kasang Parera, Menggemakan Semangat Indonesia Timur Lewat Irama Hip Hop
Panggung Perjuangan : Suara Perempuan dan Filosofi dalam Sastra Indonesia   
Bedas Expo 2025 Jadi Panggung Edukasi KI, Kemenkum Jabar Hadirkan Layanan
Merayakan 70 Tahun Sanpio : Malam Kesenian Mantra Timur Sebuah Eksplorasi Budaya dan Spiritualitas Indonesia
Hidup Seimbang : Manfaat Basket untuk Tubuh, Pikiran, dan Jiwa
Tinju untuk Perempuan : Kesehatan, Kepercayaan Diri, dan Perlindungan Diri