Gerakan Masyarakat Kabupaten Bandung, Rencanakan Aksi Demo di Komplek Pemda, Ini Tuntutannya 

Rabu, 3 Sep 2025 00:25
    Bagikan  
Gerakan Masyarakat Kabupaten Bandung, Rencanakan Aksi Demo di Komplek Pemda, Ini Tuntutannya 
Istimewa

Aksi massa saat unjuk rasa di Pemkab Bandung

NARASINETWORK.COM

-Gelombang ketidakpuasan rakyat kembali mencuat di Kabupaten Bandung. Ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat berencana menggelar aksi massa di Kompleks Pemerintah Kabupaten Bandung, Selasa (3/9/2025) pukul 14.00–18.30 WIB. 

Mereka mengusung 17 tuntutan rakyat yang ditujukan kepada DPRD, Pemkab, dan dinas-dinas terkait.

Gerakan ini lahir dari keresahan mendalam terhadap kondisi bangsa yang dinilai tengah menghadapi krisis struktural. Menurut Gerakan Masyarakat Kabupaten Bandung (Gema Kab. Bandung), krisis tersebut bukan hanya persoalan teknis, melainkan krisis arah pembangunan dan keberpihakan negara.

Ketimpangan ekonomi semakin melebar, hak-hak dasar rakyat dipinggirkan, kerusakan lingkungan kian parah, sementara demokrasi dianggap hanya menjadi kosmetik dari kekuasaan oligarki.

“Jika arah pembangunan tidak dikoreksi, penderitaan rakyat akan semakin dalam. Lingkungan semakin rusak, dan demokrasi hanya menjadi simbol kosong tanpa makna,” tegas pernyataan Gema Kab. Bandung.

*Apa Saja Isi Tuntutan?*

Aksi ini menyoroti tiga pilar utama: tuntutan buruh, tuntutan sosial-ekonomi-politik, serta reformasi kebijakan daerah.

-Tuntutan Buruh Kabupaten Bandung Hapus outsourcing dan tolak upah murah (HOSTUM). 

-Naikkan UMK 2026 sebesar 8,5–10,5 persen.

-Hentikan PHK sepihak dan bentuk satgas PHK di Kabupaten Bandung.

-Reformasi pajak perburuhan: Naikkan PTKP menjadi Rp7,5 juta/bulan, hapus pajak pesangon, THR, JHT, serta diskriminasi pajak perempuan menikah.

-Mendesak pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibuslaw.

Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset dan pemberantasan korupsi hingga tingkat desa.

-Wujudkan K3 sejati dan usut tuntas monopoli sertifikasi K3 di Kabupaten Bandung.

*Tuntutan Sosial, Ekonomi, dan Politik*

-Pemkab wajib menjamin pendidikan, kesehatan, dan air bersih yang setara serta terjangkau bagi semua warga tanpa diskriminasi. 

-Hentikan penggusuran paksa, perampasan tanah, dan alih fungsi lahan pertanian produktif.

-Menjamin kebebasan berorganisasi, berpendapat, dan berekspresi, serta menghentikan kriminalisasi terhadap petani, buruh, dan aktivis lingkungan.

-Menyatakan sikap kritis terhadap kebijakan pusat yang dianggap merugikan rakyat, seperti UU Cipta Kerja, UU Minerba, dan UU IKN.

-Wujudkan pendidikan demokratis, ilmiah, dan berpihak pada rakyat serta laksanakan reforma agraria sejati.

*Bagaimana Sikap Pemerintah Daerah yang Diharapkan?*

Menurut Gema Kab. Bandung, pemerintah kabupaten tidak boleh bersikap netral atau sekadar administratif.

-Melindungi hak konstitusional warga.

-Menolak kebijakan pusat yang merugikan rakyat dan lingkungan. 

-Menegakkan keadilan sosial, ekonomi, politik, dan ekologi dari bawah.

Kabupaten, kata mereka, bukan sekadar wilayah administratif, melainkan ruang hidup rakyat yang wajib dijaga dan dilindungi.

*Apa Langkah Selanjutnya?*

Massa menegaskan, bila tuntutan tidak direspon secara substantif, perjuangan tidak akan berhenti di jalanan. Mereka akan melanjutkan konsolidasi gerakan, melakukan litigasi rakyat, serta memperluas jaringan aksi di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Aksi ini bukan sekadar ekspresi kemarahan sesaat, melainkan akumulasi kekecewaan yang telah lama dipendam.

Mereka berharap suara ini tidak lagi dipandang sebelah mata, melainkan menjadi titik balik menuju pembangunan yang benar-benar berpihak pada rakyat. **

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Festival Polandia Edisi Ke-6 2025 Sukses Dorong Ekspor Pangan Polandia ke Indonesia
Ingin Berhenti Kontrak Rumah? Paraland Dukuhdalem Kuningan Tawarkan Perumahan Bersubsidi DP Rp0
Porseni GTKPG Tahun 2025 Ajang Kolaborasi dan Pembiasaan Budaya Hidup Sehat di Lingkungan Pendidikan
DJBC Resmikan Alat Pemindai Peti Kemas dan Inovasi Digital di Pelabuhan Tanjung Priok
Jelang Natal 2025 Binroh Kristiani Pemkot Jakarta Pusat Gelar Acara dengan Pesan Kedamaian
Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri Memperkuat Koordinasi Persiapan Operasi Angkutan Nataru 2025/2026
Jelang Nataru 2026 Pemerintah Depok Antisipasi Perubahan Harga Bahan Pokok Pasar Sukatani
Ayam Bumbu Kari Kentang Sejarah, Resep, dan Variasi yang Menarik
Lauk yang Cocok untuk Sayur Asem Bikin Makan Siang Makin Nikmat
Seni Kristik sebagai Sarana Mengatasi Kecemasan
Penyerahan SK Perhutanan Sosial di Desa Tarumajaya Kabupaten Bandung Jadi Pilot Project
Kang DS Hadiri Penyerahan SK Perhutanan Sosial: Tegaskan Pengawasan Ketat Tetap Berjalan
Kabupaten Bandung Luncurkan Aplikasi Sipikat 2.0 untuk Efisiensi Tata Kelola Perumahan dan Pertanahan
Normalisasi Sungai hingga Relokasi Warga, Strategi KDM-Kang DS Atasi Banjir Bandung
Natal Pelajar Jakarta Utara Diselenggarakan Bersama Laskar Garuda Pancasila Penuh Makna dan Sukacita
Aplikasi All Indonesia Berikan Kode QR Tunggal untuk Proses Imigrasi, Bea Cukai, dan Karantina di Bandara
Forum Pembauran Kebangsaan 2025 Jakarta Utara Dorong Kerukunan Antar-Etnis Melalui Nilai-Nilai Budaya
Kebakaran Gedung Terra Drone Menteri Dalam Negeri Akan Perkuat Prosedur Pencegahan agar Tidak Terulang
"UNiTE to End Digital Violence" Kedutaan Australia Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Beasiswa Australia Awards Tokoh Muda Olahraga Indonesia Pelajari Strategi Pertumbuhan Industri Olahraga