Fluktuasi Harga Pangan Nasional 21 Juni 2025  

Sabtu, 21 Jun 2025 17:00
    Bagikan  
Fluktuasi Harga Pangan Nasional 21 Juni 2025   
Istimewa

Fluktuasi harga pangan terjadi di Indonesia pada 21 Juni 2025. Beberapa komoditas mengalami penurunan signifikan, sementara yang lain justru naik, menunjukkan kompleksitas faktor yang mempengaruhinya.

NARASINETWORK.COM - Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) tanggal 21 Juni 2025 menunjukkan fluktuasi harga komoditas pangan di Indonesia yang kompleks. Sebagian besar komoditas mengalami penurunan harga, namun beberapa lainnya justru mengalami kenaikan. Fenomena ini menuntut analisis yang mendalam untuk memahami faktor-faktor penyebab, dampaknya terhadap berbagai kelompok masyarakat, dan perlunya pengawasan berkelanjutan demi ketahanan pangan nasional.

"Stabilitas harga pangan adalah pilar utama ketahanan pangan nasional."

Pada (21/06/2025) penurunan harga signifikan tercatat pada beberapa komoditas. Bawang merah mengalami penurunan paling tajam (7,41%), diikuti cabai merah besar (11,97%), dan daging sapi murni (2,26%). Penurunan harga, meskipun dalam skala lebih kecil, juga terjadi pada beras (premium dan medium), cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang putih bonggol, daging ayam ras, telur ayam ras, kedelai impor, minyak goreng (curah dan kemasan), tepung terigu (curah dan kemasan), jagung tingkat peternak, dan ikan bandeng.

Namun, tren penurunan ini tidak merata. Ikan kembung (4,7%) dan ikan tongkol (2,54%) mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Beras SPHP dan gula konsumsi juga menunjukan kenaikan, albeit dalam persentase yang lebih kecil.

Faktor-Faktor Penentu Fluktuasi Harga :

Fluktuasi harga pangan ini bukan fenomena yang berdiri sendiri, melainkan hasil interaksi beberapa faktor :

- Faktor Musiman: Siklus panen dan musim tanam sangat memengaruhi ketersediaan dan harga komoditas pertanian. Panen raya, misalnya, dapat menyebabkan surplus dan penurunan harga, sementara musim kemarau dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.

- Kebijakan Pemerintah: Intervensi pemerintah, seperti pengaturan impor, subsidi, dan program stabilisasi harga, memiliki dampak signifikan terhadap dinamika harga. Kebijakan yang tepat dapat meredam fluktuasi harga yang ekstrem, sementara kebijakan yang kurang tepat dapat memperparah ketidakstabilan.

- Faktor Global: Perkembangan global, seperti perubahan iklim, konflik geopolitik, dan permintaan internasional, juga memengaruhi harga komoditas, khususnya komoditas impor seperti kedelai. Ketidakpastian global dapat memicu volatilitas harga yang tinggi.

- Efisiensi Distribusi: Efisiensi rantai pasokan memainkan peran penting dalam menstabilkan harga. Biaya distribusi yang tinggi dapat meningkatkan harga jual di tingkat konsumen, sementara sistem distribusi yang efisien dapat membantu menekan harga.

Dampak terhadap Berbagai Kelompok :

Fluktuasi Harga memiliki dampak yang berbeda-beda pada berbagai kelompok masyarakat :

- Konsumen: Penurunan harga secara umum menguntungkan konsumen dengan meningkatkan daya beli mereka. Namun, kenaikan harga dapat mengurangi daya beli dan menimbulkan tekanan ekonomi, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

- Petani: Penurunan harga yang drastis dapat berdampak negatif pada pendapatan petani, terutama jika harga jual berada di bawah biaya produksi. Dukungan pemerintah melalui program jaring pengaman sosial atau penetapan harga dasar sangat penting untuk melindungi petani dari kerugian.

- Pedagang: Fluktuasi harga mempengaruhi margin keuntungan pedagang. Pemantauan harga yang akurat dan strategi manajemen risiko yang efektif sangat penting bagi keberlangsungan usaha mereka.

Analisis fluktuasi harga pangan 21 Juni 2025 menyoroti pentingnya pemantauan berkelanjutan dan strategi komprehensif dalam manajemen pangan. Memahami interaksi kompleks antara faktor musiman, kebijakan pemerintah, dinamika global, dan efisiensi distribusi sangat krusial untuk memastikan stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional. 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Tags
Ekonomi

Berita Terbaru

KOMPPI Kembali Hadirkan Pameran "Budaya Jakarta Tak Lekang Waktu"
Partai Bintang Timur: New York Agreement Cacat Hukum dan Moral, Abaikan Hak Politik Papua, 63 tahun
MENUJU Indonesia Emas, Sosialisasi Program MBG Terus di Galakan Badan Gizi Nasional
Kolaborasi Bersama Menjadi Kunci dalam Kesuksesan Program MBG di Semua Daerah
Tak Hanya Gizi, Program MBG Juga Dirancang Untuk Tingkatkan Perekonomian Warga
Prabowo Naik Kereta Cepat Whoosh ke Bandung, Siap Buka Konvensi Sains dan Teknologi 2025
Dua Anggota TPN OPM Tewas di Lanny Jaya, Organisasi Sebut Ditembak Aparat
BATIQA Hotels Tawarkan Promo Spesial untuk Tamu Bernama ‘Agus’ di Bulan Kemerdekaan
PGN Optimalkan Layanan Gas Bumi di Bandung dengan Pendekatan Terukur
KAI Daop 3 Cirebon Minta Maaf atas Ketidaknyamanan, Hargai Kesabaran Penumpang
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Terobosan Pemerintah Wujudkan Generasi Sehat
Hadirkan Harapan di Meja Makan Siswa, Program Makan Bergizi Gratis Bentuk Kepedulian Pemerintah
Partai Solidaritas Indonesia Kota Cirebon Buka Suara Soal Keputusan Presiden Beri Hak Abolisi dan Amnesti
Program Makanan Bergizi Gratis, Asa Cerah untuk Anak-anak Indonesia, Lahirkan Generasi Indonesia Emas 2045
BREAKING NEWS- KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, KAI Daop 3 Cirebon Minta Maaf dan Siapkan Bus Penumpang
APEC CEO Summit 2025 di Gyeongju "Jembatan Menuju Masa Depan Berkelanjutan"
Indosat Ooredoo Hutchison Pertahankan Profitabilitas dan Perkuat Fondasi Bisnis di Tengah Dinamika Pasar
Geber Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Gelar Sosialisasi di Desa Layansari Cilacap
Seruan Tegas DPD PSI Kota Cirebon Terhadap Kasus Intoleransi yang Terjadi di Kota Padang
Dampak Positif Makanan Bergizi Gratis Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Warga