Menerapkan konsep IKIGAI Jepang dalam kehidupan

Nasional
Selasa, 20 Aug 2024 14:09
    Bagikan  
Menerapkan konsep IKIGAI Jepang dalam kehidupan
Sosial media

Dokumentasi

NARASINETWORK.COM - OKU TIMUR

Konsep Ikigai, yang berasal dari Jepang, merupakan filosofi yang menggabungkan aspek kebahagiaan, makna hidup, dan pencarian tujuan. Istilah ini secara harfiah berarti "alasan untuk bangun di pagi hari" dan mencakup empat elemen utama: apa yang kita cintai (passion), apa yang kita kuasai (vocation), apa yang dibutuhkan oleh dunia (mission), dan apa yang bisa kita dapatkan (profession).

Peneliti dan praktisi psikologi positif, Dr. Hiroshi Takahashi, bersama timnya di Universitas Tokyo, telah melakukan penelitian mendalam mengenai penerapan konsep Ikigai dalam konteks modern, terutama di kalangan generasi muda.

Penelitian ini dimulai pada awal tahun 2023 dan telah berlangsung selama satu tahun, dengan hasil yang dipresentasikan dalam konferensi internasional tentang kesehatan mental dan kebahagiaan yang diadakan pada bulan Agustus 2024.

Baca juga: Partisipasi Mahasiswa KKNT26 dalam: Menelusuri Jejak Tradisi dan Budaya di Desa Sri kencana

Penelitian ini dilakukan di lingkungan akademis Universitas Tokyo, serta melibatkan responden dari berbagai daerah di Jepang dan negara-negara lain, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam era modern yang penuh tekanan dan tantangan, banyak individu mengalami krisis identitas dan tujuan hidup. Konsep Ikigai diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, serta meningkatkan kesejahteraan mental.

Metode penelitian meliputi survei, wawancara mendalam, dan analisis data kuantitatif untuk mengukur tingkat kepuasan hidup dan kesehatan mental responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang menerapkan prinsip Ikigai dalam kehidupan sehari-hari cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi serta lebih mampu mengatasi stres.

Penerapan konsep Ikigai tidak hanya relevan dalam konteks budaya Jepang, tetapi juga memiliki potensi untuk diadaptasi di berbagai belahan dunia. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai pentingnya menemukan tujuan hidup dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental individu.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Benteng Culture Festival 2025 Kembali Meriahkan Tangerang Selama Tiga Hari
Luncurkan JEKATE Running Series PAM Jaya Gubernur Pramono Target Marathon 50 Ribu Peserta 2027
BPBD Tangerang Tingkatkan Kesiapsiagaan Cuaca Ekstrem Command Center Operasional 24 Jam
Pemulihan Listrik Aceh Digerakkan Meskipun Cuaca Ekstrem Dua Tower Darurat Segera Beroperasi
Peran Akuntan dalam Kepercayaan Data Keuangan Wamenkeu Tekankan Strategis untuk Indonesia Emas 2045
Tokoh Lintas Agama Ajak Rawat Kerukunan sebagai Fondasi Kesejahteraan Bangsa
Widyaprada Summit 2025 Motor Penjaminan Mutu Pendidikan
Diskusi Lemhannas Kolaborasi Multipihak Kunci SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
Zar Lasahido Bertekad Mengharumkan Indonesia Lewat Padel Yakin Olahraga Ini Tumbuh Pesat
Wasit FIFA Thoriq Alkatiri Edukasi Masyarakat Tentang VAR di Indonesia Sports Summit 2025
Two Pianists, Two Countries United for Humanity Musik Menyatukan Indonesia-Ukraina di Tengah Perang
Masa Depan Inovasi Digital di Keuangan Forum Kerjasama ASEAN-ROK 2025 Diselenggarakan di Jakarta
Kemenag Imbau Masjid Gelar Salat Gaib dan Jadi Pusat Solidaritas Bantuan Penyintas Banjir
Indonesia Contoh Kerukunan Global Ekoteologi Jadi Fondasi Lintas Agama
Negara Bergerak Cepat Tangani Bencana Prabowo Umumkan 200 Helikopter Tambahan
Wamenkeu Thomas Temui PM Lawrence Wong di Singapura dalam Program SR Nathan Fellowship
52,4 Persen BTS Aceh Aktif Pemerintah Percepat Pemulihan Jaringan Pascabanjir
Wakil Walikota Jaktim Buka Gebyar Makasar Seni (Gemas) Betawi di Pinang Ranti
Pemkot Jakarta Timur Ikut Tanam dan Panen Serentak Se-DKI Jakarta di Kelurahan Cilangkap Cipayung
Walikota Jaktim Gelar Pertandingan Bulu Tangkis Persahabatan di Duren Sawit