Pengenalan HvM dan Buka Bersama: Menguatkan Jalinan Sejarah di Madiun

Sabtu, 8 Mar 2025 22:59
    Bagikan  
Pengenalan HvM dan Buka Bersama: Menguatkan Jalinan Sejarah di Madiun
Hvm Madiun

Komunitas pecinta sejarah, Historie Van Madioen (HvM), yang lebih dikenal dengan nama Kompas Madya, mengadakan acara bertajuk Pengenalan HvM dan Buka Bersama Sabtu 8 Maret 2025

NARASINETWORK.COM - Madiun, Komunitas pecinta sejarah, Historie Van Madioen (HvM), yang lebih dikenal dengan nama Kompas Madya, mengadakan acara bertajuk "Pengenalan HvM dan Buka Bersama". Acara ini berlangsung di kediaman Pakde Sulung (Sulung Setyo Wahono) di Jalan Cempedak, Gang 04, Taman, Kota Madiun. Dimulai pada pukul 15.00 hingga waktu berbuka puasa, acara ini menjadi momentum penting bagi anggota komunitas untuk memperdalam pemahaman mereka tentang sejarah Madiun serta mempererat tali silaturahmi, Sabtu (8/03/2025).

Acara yang bersifat undangan tertutup ini dibuka dengan pengenalan sejarah komunitas HvM oleh ketua terpilih saat ini, Septian Dwita Kharisma. Dalam sesi ini, Septian menyampaikan materi pengantar tentang sejarah Madiun serta metodologi penelitian sejarah. Acara semakin berkesan dengan pembacaan puisi refleksi sejarah oleh Fileski Walidha Tanjung, seorang penyair asli Madiun. Fileski merasa terhormat dapat membacakan karyanya di hadapan para pegiat sejarah yang selama ini telah berkontribusi dalam melestarikan sejarah Madiun.

“Ini adalah pengalaman luar biasa. Selain berbagi puisi, saya juga bertemu kembali dengan teman-teman lintas komunitas yang sudah lama tidak berjumpa. Ternyata sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalin kembali hubungan dan menciptakan sejarah baru,” ujar Fileski.

Para undangan yang hadir dalam acara ini terdiri dari anggota HvM yang juga aktif di berbagai komunitas sejarah dan budaya, antara lain Widia Astuti, Tatang Susanto, Widodo Wid, Sulung Setyowahono, Wiwik Setyo Wahono, Ayu Wahyu, Jacobus Wasit, serta para anggota baru, salah satunya Evarista Kurniawati.

Widia Astuti, salah satu peserta, mengapresiasi inisiatif HvM dalam memperkenalkan sejarah Madiun secara lebih mendalam. “Forum seperti ini sangat penting untuk menjaga dan melestarikan sejarah daerah kita. Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan kreatif, generasi muda akan semakin tertarik untuk memahami sejarah mereka sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Jacobus Wasit menambahkan, “Diskusi kali ini sangat menarik, karena tidak hanya membahas sejarah dalam konteks akademik, tetapi juga dalam keseharian kita. HvM telah menjadi wadah yang sangat baik untuk merawat ingatan kolektif Madiun.”

Dalam sesi diskusi, para anggota HvM membahas langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas kegiatan komunitas ke depan. Dengan adanya inovasi serta kreativitas dari anggota baru, diharapkan HvM dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya generasi muda.

Pakde Sulung Setyo Wahono sebagai tuan rumah menyampaikan harapannya terhadap komunitas ini. “Saya berharap HvM terus berkembang dan semakin dikenal sebagai komunitas yang menjaga warisan sejarah Madiun. Ini bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang bagaimana kita membawa sejarah ke masa depan.”

Acara ditutup dengan buka bersama yang penuh kehangatan, menandai semangat kebersamaan dalam merawat dan melestarikan sejarah Madiun. Dengan kolaborasi yang semakin erat, HvM optimis dapat terus menjadi jembatan bagi masyarakat dalam mengenali dan mencintai sejarah kotanya.

Berikut tiga puisi karya Fileski yang dibacakan di acara ini: 

1. Halaman Pertama Nasib 

Aku lahir dari denyut jalan-jalan tua
yang menghafal langkah-langkah moyangku
Sejarah memahat namaku di batu-batu sunyi
tempat para leluhur bersedekap dalam senja

Dinding-dinding kota ini bukan sekadar batu bata,
melainkan naskah yang disusun mimpi-mimpi
Dibacakan kepada yang sudi mendengar
tentang perang yang mengajarkan luka,
tentang damai yang menumbuhkan cahaya

Aku berjalan, menatap bayangan masa lalu
yang bersandar pada tiang-tiang gedung tua
Ia berkata, Ingatlah, jangan cuma sekadar datang dan pergi,
tanah ini adalah halaman pertama nasib kita. 

2025 

2. Sejarah yang Bernafas dalam Diri

Ada lorong-lorong sempit dalam tubuhku
tempat peristiwa lampau yang bersarang
Di sanalah tapak kaki prajurit gugur
menggema dalam detak nadiku

Sejarah menatapku dengan mata perunggu
menyusup dalam garis tanganku yang retak
ia berkata, Jangan kau hadang langkah kami dengan lupa
Kami bukan sekadar kabar yang layu di arsip-arsip tua

Aku pun menjadi sungai bagi ingatan
membawa arus kejayaan yang dulu mengalir
dan menjaga arus kesalahan masa lalu
agar tak tumpah ke masa depan

2025 

3. Kota Berkeringat Waktu

Kota ini berkeringat waktu,
tiap tetesnya jatuh menjadi sungai cerita
Jalanan adalah urat nadi peristiwa
yang berdenyut di bawah langkah kaki kita

Langit ini pernah menghitam oleh jelaga perang
tanah ini pernah memerah oleh darah para peramu takdir
Namun di dadanya yang luas
berkecambah akar keteguhan

Aku mendengar suara dari batu-batu trotoar
mereka berkata:
Jika kau berjalan tanpa melihat ke belakang,
maka kau tak akan tahu ke mana harus pulang

2025 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Program Makan Bergizi Gratis di Cibinong Bogor, Komitmen Bersama untuk Generasi Sehat dan Unggul
Wawancara Tokoh : Jendrawan Husada "Painting a New Chapter in Retirement"
Rangkayo Minang Awards "Upaya Merawat dan Memajukan Budaya Minangkabau"
KOMPPI dan Peringatan 51 Tahun Sanggar Garajas
Peluang di Tengah Hujan "Para Ojek Payung Stasiun Bogor"
Uya Kuya Berharap Program Makan Bergizi Gratis Bisa Segera Merata di Jakarta Selatan
Sambal Penggugah Selera : Lebih dari Sekedar Bumbu
Jangan Abaikan Coretan Anak "Mereka Sedang Berbicara"
Pena yang Tak Pernah Diam "Wina Armada Sukardi"
Dugaan Kasus Penggelapan Tenan GTC Kota Cirebon Rp18 Miliar Belum Ditahan, Ada Apa?
Gebrakan Penguatan Gizi, Warga Setiabudi Jakarta Dapat Sosialisasi MBG, Uya Kuya Sampaikan Masalah Ini
Merayakan Seni dan Budaya di Ruang Sejarah Cikini 82
"Samar" Kolaborasi Apik yang Menghasilkan Pertunjukan Memorable di Gedung Kesenian Jakarta
Pemerintah Ajak Masyarakat Terlibat demi Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis 
Klien Pemasyarakatan Gelar Aksi Sosial Serentak, Siap Sambut Pidana Alternatif di KUHP Baru
HUT ke-498 Kota Jakarta: PSI Soroti Masalah Dasar, Dorong Arah Jakarta yang Inklusif dan Berkeadilan
Survei 100 Hari Pramono-Rano Sudah Keluar, PSI Jakarta Soroti Masalah Banjir, Kemacetan, Polusi, dan Kedekatan
Legislator PSI Bicarakan Masalah Ekonomi di HUT Jakarta ke-498, Minta Pemprov DKI Tanggulangi Pengangguran
Penguatan Gizi Dorong Lahirkan Generasi Cerdas Menuju Indonesia Emas 2045
Anggota DPR RI Bersama Badan Gizi Nasional Edukasi Pola Makan Sehat untuk Warga Bekasi