NARASINETWORK.COM - KAB. BANDUNG
-Warga Bandung dihebohkan dengan beredarnya kasus penipuan bermodus QRIS editan, yang kini viral di media sosial. Modus ini terungkap setelah terjadi di Apotek Berkah As-Shifa, Cipaku Paseh, dan beberapa hari sebelumnya di Vape Store kawasan Bojongsoang.
Pelaku memanfaatkan teknologi pembayaran digital untuk menipu penjual, berpura-pura telah melakukan transfer, padahal dana tidak pernah masuk ke rekening toko.
Kronologi di Apotek Cipaku Paseh
Kejadian di Apotek Berkah As-Shifa berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB. Rabu (5/11/2025). Seorang wanita datang membeli obat-obatan dan minuman, tampak seperti pelanggan biasa. Petugas apotek menyiapkan barang sesuai daftar yang diberikan, lalu pelaku menyerahkan kode QRIS untuk pembayaran.
Namun ternyata, QRIS tersebut telah dimanipulasi sehingga pembayaran yang dilakukan tidak masuk ke rekening resmi apotek dengan nilai Rp. 1 juta.
Tak lama setelah itu, pelaku meninggalkan lokasi sambil membawa barang belanjaannya
Beberapa hari sebelumnya, Vape Store di kawasan Bojongsoang juga menjadi korban modus yang sama.
Pelaku berpura-pura membeli beberapa barang dan melakukan pembayaran menggunakan merchant DANA hampir dan melakukan penarikan tunai.
Modusnya uang yang di transfer kelebihan menurut pelaku. Namun uangnya tak kunjung masuk ke rekening toko tersebut.
Pemilik toko baru menyadari penipuan setelah saldo tidak bertambah, padahal pelaku sudah pergi membawa barang.
Dari kesamaan modus, diduga pelaku atau kelompoknya menargetkan usaha kecil dan toko ritel di wilayah Bandung yang menggunakan QRIS tanpa pengecekan nama merchant saat transaksi.
Kasus ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram. Unggahan berisi foto pelaku, rekaman CCTV, dan bukti transaksi palsu beredar luas, menimbulkan keresahan di kalangan pedagang kecil.
Sejumlah warganet memberikan komentar keras dan mengingatkan pedagang lain untuk lebih waspada.
"Sekarang penipuan makin canggih, QRIS aja bisa diedit. Kasihan pedagang kecil yang jadi korban," tulis akun @bandungupdate
“Waktu saya kerja di kasir juga pernah hampir kena, untung dicek dulu nama merchant-nya," ucap @kangadit.
“Pedagang di Bandung harus mulai biasakan cek nama penerima sebelum kasih barang, jangan langsung percaya bukti transfer," komentar warganet lain.
Banyak warganet juga mendesak pihak kepolisian untuk segera menindak pelaku, karena dikhawatirkan modus ini akan terus menyebar ke toko-toko lain.
Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa di era serba digital, kewaspadaan adalah kunci utama. QRIS memang memudahkan transaksi, tetapi jika tidak hati-hati, bisa menjadi celah penipuan baru.
**
