Danau Napabale, Keindahan Terowongan Alami dan Danau Air Asin

Sabtu, 22 Feb 2025 10:00
    Bagikan  
Danau Napabale, Keindahan Terowongan Alami dan Danau Air Asin
Sultan Musa

Danau Napabale, Keindahan Terowongan Alami dan Danau Air Asin

NARASINETWORK.COM - Sulawesi Tenggara, Danau Napabale adalah danau yang terletak di kaki bukit Desa Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Nama "Napabale" memiliki asal-usul menarik, berasal dari bahasa Muna dengan kata 'napa' yang berarti pelabuhan dan 'bale' yang berarti daun pandan muda, yang memang banyak tumbuh disekitar danau. Terbilang cukup unik dan berbeda dari danau pada umumnya karena merupakan danau air asin yang airnya berasal dari pantai di Selat Buton. Danau ini terletak di kaki bukit yang dihubungkan ke laut melalui sebuah terowongan alami (terowongan yang menghubungkan antara danau air asin ini dengan laut lepas) sepanjang 30 meter dengan lebar 9 meter.

Pada saat air laut surut para pengunjung dapat melewati terowongan tersebut dengan menyewa perahu tradisional yang disebut katinting untuk menyusuri terowongan hingga menjumpai laut lepas, tetapi disaat pasang terowongan ini sepenuhnya akan tertutup air laut. Meski terowongan hanya dapat dilalui saat air laut surut, pengunjung dapat merasakan petualangan yang unik lainnya dengan menyewa perahu dan menikmati keindahan yang terdapat di sekitar danau Napabale.

Adapun untuk mencapai ke lokasi ini, para pelancong dapat menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dari Raha, Ibu Kota Kabupaten Muna, Danau Napabale berjarak sekitar kurang lebih 20 km atau ditempuh durasi perjalanan selama 30 menit, akses ke lokasi terbilang mudah meski beberapa titik ditemui jalan berlubang dan jalan yang sedang diperlebar. Jika dari ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Kota Kendari, aksesnya bisa melalui jalur laut. Untuk jalur laut dari Kendari menuju Raha, waktu tempuhya lima jam perjalanan menggunakan kapal penumpang yang beroperasi setiap hari atau dapat ditempuh  menggunakan kapal cepat selama tiga jam. Sedangkan dari arah Kota Baubau, dapat menempuh perjalanan selama dua jam menggunakan kapal cepat. Dulu masih ada akses menggunakan transpotrasi udara, dapat melalui Bandara Haluoleo Kendari menuju Bandara Sugimanuru Muna.Jika telah sampai di Bandara Sugimanuru, perjalanan dapat dilanjutkan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak dari bandara ke lokasi Danau Napabale sekitar 34,2 km dengan waktu tempuh satu jam perjalanan. Sayangnya, bandara yang terletak di Kecamatan Kusambi - Muna Barat ini sudah lama berhenti beroperasi tepatnya 1 Desember 2023.

Disekeliling danau dapat melihat bongkahan-bongkahan batu karang berselimutkan pepohonan hijau mencuat di permukaan air yang mengelilingi danau berair asin ini juga bisa menikmati keindahannya dengan mengitari seluruh area danau menggunakan sampan sewaan yang mudah ditemui di sekitar area Danau Napabale. Sejauh mata memandang akan disuguhkan keelokan air danau yang biru kehijauan dan keindahan hamparan perbukitan. Untuk mendapatkan view yang cantik sebaiknya mengunjungi danau napabale ketika musim panas.

Banyak hal yang bisa dilakukan pada area danau ini diantaranya berenang, snorkeling (menikmati keindahan bawah danau yang menakjubkan dengan kejernihan airnya), trekking, memancing atau menyewa perahu berkeliling danau yang jika airnya sedang surut maka akan nampak beraneka ragam ikan-ikan hingga ke dasar laut. Bila mencoba ke atas puncak dapat menikmati panorama alam danau napabale dari ketinggian terpampang laut lepas terlihat dari kejauhan. Terlihat pula dari atas dua buah danau yang berdampingan. Air danau berwarna kehijauan, danau berbentuk hati dan satu danau lainnya berbentuk lonjong. Di dekat kedua buah danau itu, terdapat Pantai Pasir Putih, orang Lohia menyebutnya. Di pantai ini bisa bermain ombak, berenang di tepian, hingga berjemur di bawah sinar matahari langsung. Pesona pasir putih lembut dan air yang jernih, memberikan suasana sejuk dan teduh dengan pepohonan yang melingkupinya.

Di tepi sebelah barat danau, beberapa perahu berjejer. Perahu ini siap disewakan untuk mengangkut wisatawan. Bentuk perahu ini cukup unik yakni merupakan gabungan dua buah perahu yang menjadi satu. Untuk melindungi penumpang dari terik matahari, pada bagian atas perahu terdapat penutup berupa terpal. Sembari menikmati alam dengan perahu kita juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan budaya lokal, mendengar cerita menarik, dan memahami lebih dalam kehidupan sekitar Danau Napabale.

Dan tak lupa pula adanya penyewaan alat - alat yang dikelola secara swadaya oleh anak muda setempat seperti paddling untuk mengelilingi Danau Napabale, juga drone untuk mengabadikan momen selama menjelajahi danau ini. Dengan ditunjang kondisi fasilitas yang cukup bersih juga banyak terdapat penjual yang menjajakan dagangan, dengan menyediakan minuman berupa kopi, teh, air mineral hingga minuman kemasan, juga menjajakan makanan diantaranya jagung muda, mie instan, dan snack ringan.

Dengan pesona alamnya yang unik, diperlukan pengembangan pariwisata di sekitar Danau Napabale secara berkelanjutan, mempertahankan keindahan alam dan mendukung ekonomi lokal (seperti usaha-usaha seperti penyewaan perahu, pengelolaan penginapan, dan bisnis lain yang berkaitan dengan pariwisata). Agar setiap pengunjung selalu dapat menjelajahi dan menikmati pesona keindahan alam dari keunikan yang ditawarkan oleh Danau Napabale.

Dan sekedar informasi Danau Napabale selain salah satu destinasi yang cukup menarik di Sulawesi Tenggara juga merupakan 5 Danau Air Asin di Indonesia yang cantik wajib dikunjungi, selain danau lainnya yang ada di Indonesia seperti Danau Weekuri (Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Barat), Danau Kakaban ( Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur), Danau Lenmakana (Misool, Raja Ampat) dan Danau Satonda (Dompu, Nusa Tenggara Barat).

Sumber :

SULTAN MUSA @sultanmusa97 –  Asal Samarinda, Eksplorer dan Penulis buku

 (*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Generasi Cerdas, Mental Sehat : Kunci Sukses Bangsa   
Sendiri, Bukan Menyedihkan, Melainkan Pertemuan dengan Semesta
Pakaian sebagai Topeng : Menjelajahi Identitas yang Tersembunyi di Balik Busana
Menangkap Momen Hari Buruh Internasional 2025 Dari Sketsa Para Sketchers di Jakarta
Tidur dalam Cahaya Remang : Menjaga Kesehatan Mata dan Memilih Lampu Tidur yang Tepat   
Mengatasi Ban Kempes : Mandiri dan Siaga di Perjalanan   
Kotak Jahit : Penyelamat Kecil di Dalam Tas Anda
Bekal Sehat : Menguatkan Ikatan Batin Orang Tua dan Anak   
Sepatu Balet : Lebih dari Sekadar Kecantikan, Sebuah Perjuangan Disiplin Diri
Pancake : Sarapan Pagi Sederhana, Lezat dengan Resep Mudah
Offroad Jeep : Uji Nyali dan Kecermatan di Medan Ekstrim   
Pentingnya Pengecekan Berkala Kendaraan Bermotor untuk Menjamin Keamanan dan Kinerja Optimal   
"Si Biru Tosca" Danau Moko yang Mempesona
Hari Tari Sedunia 29 April 2025 Merayakan Keseimbangan Melalui Gerak
Wawancara Tokoh : Yohanes Krisostomus Kasang Parera, Menggemakan Semangat Indonesia Timur Lewat Irama Hip Hop
Panggung Perjuangan : Suara Perempuan dan Filosofi dalam Sastra Indonesia   
Bedas Expo 2025 Jadi Panggung Edukasi KI, Kemenkum Jabar Hadirkan Layanan
Merayakan 70 Tahun Sanpio : Malam Kesenian Mantra Timur Sebuah Eksplorasi Budaya dan Spiritualitas Indonesia
Hidup Seimbang : Manfaat Basket untuk Tubuh, Pikiran, dan Jiwa
Tinju untuk Perempuan : Kesehatan, Kepercayaan Diri, dan Perlindungan Diri