Empowering Survivors : Membangun Kepercayaan dan Penguatan Diri Korban Bullying Melalui Program Terpadu

Selasa, 8 Apr 2025 13:00
    Bagikan  
Empowering Survivors : Membangun Kepercayaan dan Penguatan Diri Korban Bullying Melalui Program Terpadu
Nana Wiyono

Empowering Survivors: Penguatan Diri bagi Korban Perundungan melalui Program Terpadu  

NARASINETWORK.COM - Jakarta, Perundungan (bullying) meninggalkan luka mendalam pada korbannya, melampaui sekadar trauma fisik dan berdampak signifikan pada kesehatan mental dan kesejahteraan jangka panjang. Penurunan kepercayaan diri, kecemasan, dan depresi menjadi konsekuensi umum yang menghalangi korban untuk menjalani hidup yang sehat dan bermakna. Oleh karena itu, program intervensi yang komprehensif dan terpadu, seperti Program Empowering Survivors, menjadi sangat penting dalam proses pemulihan dan pemberdayaan, Selasa (8/04/2025).

Program Empowering Survivors menawarkan pendekatan multi-faceted untuk membantu korban perundungan membangun kembali kepercayaan diri dan resiliensi mereka. Program ini tidak hanya berfokus pada penyembuhan trauma masa lalu, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan. Tiga pilar utama program ini adalah konseling individual, workshop pengembangan diri, dan kegiatan kelompok pendukung.

Konseling individual memberikan ruang aman bagi korban untuk mengeksplorasi pengalaman mereka, memproses emosi yang rumit, dan membangun pemahaman yang lebih dalam tentang dampak perundungan pada diri mereka. Terapis terlatih akan membantu korban mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif, membangun mekanisme koping yang sehat, dan mengembangkan strategi untuk mengatasi pikiran dan perasaan yang mengganggu. Proses ini membantu korban melepaskan beban emosional yang berat dan membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan pribadi.

Selain konseling individual, Program Empowering Survivors juga menyelenggarakan workshop pengembangan diri yang terfokus pada pengembangan keterampilan penting. Workshop ini meliputi pelatihan komunikasi asertif, yang mengajarkan peserta bagaimana mengekspresikan kebutuhan dan pendapat mereka dengan tegas dan hormat, tanpa merasa takut atau terintimidasi. Manajemen stres juga menjadi fokus utama, di mana peserta diajarkan teknik-teknik relaksasi dan strategi koping untuk mengelola kecemasan dan tekanan. Terakhir, workshop penetapan batasan membantu peserta belajar mengenali dan mempertahankan batasan pribadi mereka, melindungi diri dari perilaku yang tidak diinginkan, dan membangun hubungan yang lebih sehat.

Pilar ketiga dari Program Empowering Survivors adalah kegiatan kelompok pendukung. Lingkungan suportif ini memungkinkan korban untuk terhubung dengan individu yang memiliki pengalaman serupa, berbagi cerita, dan saling mendukung. Melalui kelompok ini, peserta merasa dipahami dan tidak sendirian dalam perjuangan mereka. Mereka dapat belajar dari pengalaman orang lain, berbagi strategi koping, dan membangun rasa kebersamaan yang memperkuat rasa percaya diri dan harapan.

Tujuan akhir dari Program Empowering Survivors adalah untuk membekali peserta dengan resiliensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan masa depan dan menjalani hidup yang lebih sehat dan berdaya. Dengan menggabungkan konseling individual, workshop pengembangan diri, dan kegiatan kelompok pendukung, program ini memberikan dukungan komprehensif yang membantu korban perundungan pulih dari trauma, membangun kembali kepercayaan diri, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah. Program ini menekankan pentingnya bukan hanya mengatasi luka masa lalu, tetapi juga membangun kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul di masa depan, mengarah pada kehidupan yang lebih sehat, bahagia, dan bermakna.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Ayam Bumbu Kari Kentang Sejarah, Resep, dan Variasi yang Menarik
Lauk yang Cocok untuk Sayur Asem Bikin Makan Siang Makin Nikmat
Seni Kristik sebagai Sarana Mengatasi Kecemasan
Penyerahan SK Perhutanan Sosial di Desa Tarumajaya Kabupaten Bandung Jadi Pilot Project
Kang DS Hadiri Penyerahan SK Perhutanan Sosial: Tegaskan Pengawasan Ketat Tetap Berjalan
Kabupaten Bandung Luncurkan Aplikasi Sipikat 2.0 untuk Efisiensi Tata Kelola Perumahan dan Pertanahan
Normalisasi Sungai hingga Relokasi Warga, Strategi KDM-Kang DS Atasi Banjir Bandung
Natal Pelajar Jakarta Utara Diselenggarakan Bersama Laskar Garuda Pancasila Penuh Makna dan Sukacita
Aplikasi All Indonesia Berikan Kode QR Tunggal untuk Proses Imigrasi, Bea Cukai, dan Karantina di Bandara
Forum Pembauran Kebangsaan 2025 Jakarta Utara Dorong Kerukunan Antar-Etnis Melalui Nilai-Nilai Budaya
Kebakaran Gedung Terra Drone Menteri Dalam Negeri Akan Perkuat Prosedur Pencegahan agar Tidak Terulang
"UNiTE to End Digital Violence" Kedutaan Australia Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Beasiswa Australia Awards Tokoh Muda Olahraga Indonesia Pelajari Strategi Pertumbuhan Industri Olahraga
Hari HAM Internasional dan Akhir #16 Hari Aktivisme Soroti Pedoman Pengadilan untuk Penyandang Disabilitas
Haul Gus Dur Ke-16 Diwarnai Stand-Up Comedy Inayah Wahid di Makara Art Center UI
Bapenda Kabupaten Bandung Umumkan Cut Off Penerimaan Pajak Daerah Akhir Tahun 2025
Kemenperin Lakukan Business Matching dengan Rusia Dorong Kolaborasi BRICS dan INNOPROM 2026
Kerja Sama Indonesia-Pakistan Ditingkatkan Kedua Pemimpin Sepakat Atas Posisi Bersama Palestina
GOR Nambo Krida Arena Tuan Rumah Kejurnas Voli Piala Wali Kota Tangerang 10-14 Desember 2025
POPKOT 2025 Tangerang Dibuka Ajang Seleksi Bibit Atlet Menuju POPDA Banten