Mahasiswa dan Masyarakat Paniai Gelar Aksi Tolak Pemekaran Daerah Otonomi Baru dan Eksploitasi Tanah Adat

Rabu, 23 Jul 2025 09:19
    Bagikan  
Mahasiswa dan Masyarakat Paniai Gelar Aksi Tolak Pemekaran Daerah Otonomi Baru dan Eksploitasi Tanah Adat
Dok. Mahasiswa Peduli Paniai

Mahasiswa dan Masyarakat Paniai Gelar Aksi Tolak Pemekaran Daerah Otonomi Baru dan Eksploitasi Tanah Adat

NARASINETWORK.COM -Solidaritas Mahasiswa se-Indonesia asal Kabupaten Paniai (SMI-KP) bersama masyarakat lokal menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Kabupaten Paniai, Madi, Papua Tengah, pada Jumat (11/7/2025).

Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), masuknya tujuh perusahaan tambang besar, proyek pembangunan wisata, serta berbagai bentuk pelanggaran HAM dan militerisme yang dianggap merugikan masyarakat adat.

Para mahasiswa menyuarakan penolakan terhadap pembentukan empat kabupaten baru, yakni Delama Jaya, Paniai Timur, Wedauma (wilayah Tiga Bogobaida), dan Paniai Barat. Menurut mereka, pemekaran hanya akan menguntungkan elite politik dan perusahaan tambang besar, serta memperluas militerisasi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca juga: Pimpinan Partai Bintang Timur Desak Indonesia Hentikan Pendekatan Militer dan Politis di Papua

"Kami butuh pendidikan dan layanan kesehatan, bukan pemekaran yang menjadi dalih masuknya militer dan investor. Tanah ini bukan untuk diperjualbelikan," tegas orator aksi, Nando Boma.

Selain itu, demonstran juga menolak rencana beroperasinya tujuh perusahaan tambang yang akan mengeksploitasi sumber daya alam seperti gas, uranium, dan bauksit. Mereka juga mengkritisi proyek pengembangan pariwisata yang dinilai dapat merusak lingkungan dan ruang hidup masyarakat adat.

Aksi ini turut didukung oleh sejumlah tokoh penting seperti Daniel Degei (tokoh masyarakat), Lukas Yeimo (perwakilan kepala suku), Yesmot Mote (tokoh adat), Marcelino Pigai (tokoh intelektual), dan Pdt. Agus Mote (Ketua Keadilan dan Perdamaian Paniai). Para tokoh tersebut menyampaikan penolakan terhadap DOB, pertambangan, dan wisata kapitalistik yang dianggap mengancam eksistensi masyarakat adat.

Baca juga: Potret DPR RI dan BGN Gelar Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Desa Karangklesem Banyumas

Usai aksi, perwakilan mahasiswa diterima langsung oleh Ketua DPRD sementara Hengki Kera Ogetai dan anggota dewan lainnya. DPRD menyatakan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan sesuai mekanisme lembaga.

Penanggung jawab aksi, Penias Yeimo, menyampaikan harapan agar DPRD segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan semua agenda pemekaran, pertambangan, dan proyek wisata yang tidak berbasis partisipasi rakyat.

Baca juga: PERLUAS Program Makan Bergizi, Sosialisasi MBG Hadir di Desa Somagede Banyumas

Aksi ditutup dengan penyerahan dokumen berisi 10 tuntutan mahasiswa, antara lain:

  1. Menolak pemekaran Kabupaten Delama Jaya yang dinilai tidak berdasarkan kebutuhan rakyat.

  2. Menolak pembentukan Kabupaten Wedauma yang dianggap memecah masyarakat adat.

  3. Menolak pemekaran Kabupaten Paniai Timur karena berpotensi menambah konflik sosial.

  4. Menolak seluruh perusahaan tambang ilegal, khususnya di wilayah Degeuwo.

  5. Menolak proyek pariwisata tanpa keterlibatan masyarakat lokal.

  6. Menuntut pemulangan seluruh aparat militer dari Paniai.

  7. Menuntut penghentian pelanggaran HAM di wilayah tersebut.

  8. Mendesak TNI-Polri hentikan intimidasi dan kekerasan terhadap warga.

  9. Menolak program pemerintah yang tidak berdampak pada kesejahteraan rakyat.

  10. Mengancam akan melakukan aksi lanjutan jika tuntutan tidak dipenuhi.

  11. Baca juga: Perluas Implementasi MBG, Program Makan Bergizi Gratis Menjadi Harapan bagi Anak-anak Indonesia

Yulvin Mote, mewakili Partai Bintang Timur dan aktivis kemanusiaan, menyatakan bahwa negara harus menghentikan pendropan militer ke seluruh wilayah Papua, menolak pemekaran dan aktivitas perusahaan ilegal, serta memberikan ruang bagi rakyat Papua menentukan nasib sendiri secara adil dan bermartabat.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Benteng Culture Festival 2025 Kembali Meriahkan Tangerang Selama Tiga Hari
Luncurkan JEKATE Running Series PAM Jaya Gubernur Pramono Target Marathon 50 Ribu Peserta 2027
BPBD Tangerang Tingkatkan Kesiapsiagaan Cuaca Ekstrem Command Center Operasional 24 Jam
Pemulihan Listrik Aceh Digerakkan Meskipun Cuaca Ekstrem Dua Tower Darurat Segera Beroperasi
Peran Akuntan dalam Kepercayaan Data Keuangan Wamenkeu Tekankan Strategis untuk Indonesia Emas 2045
Tokoh Lintas Agama Ajak Rawat Kerukunan sebagai Fondasi Kesejahteraan Bangsa
Widyaprada Summit 2025 Motor Penjaminan Mutu Pendidikan
Diskusi Lemhannas Kolaborasi Multipihak Kunci SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
Zar Lasahido Bertekad Mengharumkan Indonesia Lewat Padel Yakin Olahraga Ini Tumbuh Pesat
Wasit FIFA Thoriq Alkatiri Edukasi Masyarakat Tentang VAR di Indonesia Sports Summit 2025
Two Pianists, Two Countries United for Humanity Musik Menyatukan Indonesia-Ukraina di Tengah Perang
Masa Depan Inovasi Digital di Keuangan Forum Kerjasama ASEAN-ROK 2025 Diselenggarakan di Jakarta
Kemenag Imbau Masjid Gelar Salat Gaib dan Jadi Pusat Solidaritas Bantuan Penyintas Banjir
Indonesia Contoh Kerukunan Global Ekoteologi Jadi Fondasi Lintas Agama
Negara Bergerak Cepat Tangani Bencana Prabowo Umumkan 200 Helikopter Tambahan
Wamenkeu Thomas Temui PM Lawrence Wong di Singapura dalam Program SR Nathan Fellowship
52,4 Persen BTS Aceh Aktif Pemerintah Percepat Pemulihan Jaringan Pascabanjir
Wakil Walikota Jaktim Buka Gebyar Makasar Seni (Gemas) Betawi di Pinang Ranti
Pemkot Jakarta Timur Ikut Tanam dan Panen Serentak Se-DKI Jakarta di Kelurahan Cilangkap Cipayung
Walikota Jaktim Gelar Pertandingan Bulu Tangkis Persahabatan di Duren Sawit