Jelang Hari Pahlawan Presiden Prabowo Bahas Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional

Kamis, 6 Nov 2025 15:07
    Bagikan  
Jelang Hari Pahlawan Presiden Prabowo Bahas Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional
Istimewa

Menjelang Hari Pahlawan 2025, Presiden Prabowo membahas pemberian gelar kepahlawanan nasional dengan Fadli Zon. Proses seleksi melibatkan berbagai pihak dan mempertimbangkan kontribusi tokoh dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.

NARASINETWORK.COM - Persiapan peringatan Hari Pahlawan tahun 2025 menjadi agenda utama pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Istana Merdeka, Rabu (05/11/2025).

Salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah pembahasan mengenai pemberian gelar kepahlawanan nasional kepada tokoh-tokoh yang dinilai berjasa bagi bangsa dan negara.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), menjelaskan bahwa proses pengusulan gelar pahlawan nasional dilakukan secara bertahap, mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi dan tokoh masyarakat.

"Prosesnya dimulai dari tingkat kabupaten/kota, kemudian berlanjut ke provinsi dengan melibatkan tim peneliti, akademisi, dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam TP2GD (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah). Selanjutnya, usulan tersebut diajukan kepada TP2GP (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat) di Kementerian Sosial. Dewan Gelar GTK kemudian menerima hasil kajian dari Kementerian Sosial, yang juga merupakan hasil kajian dari TP2GP," papar Fadli Zon.

Dalam laporannya kepada Presiden, Fadli Zon menyampaikan bahwa terdapat 40 nama calon pahlawan nasional yang baru diusulkan, serta 9 nama tambahan dari tahun sebelumnya. Setelah melalui proses seleksi, kajian, dan penelitian yang ketat, Dewan GTK menetapkan 24 nama sebagai usulan prioritas.

"Semua nama yang diusulkan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Perjuangan, latar belakang, dan riwayat hidup mereka telah diuji secara akademik dan ilmiah melalui berbagai tahapan," tegas Fadli Zon.

Proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk representasi gender, wilayah, serta kontribusi dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Penganugerahan gelar kepahlawanan nasional diharapkan dapat memupuk semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.

Pemberian gelar kepahlawanan nasional merupakan bentuk pengakuan negara atas jasa-jasa para pahlawan. Proses seleksi yang cermat menunjukkan kesungguhan negara dalam memberikan penghargaan yang setimpal kepada para putra-putri terbaik bangsa.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

FIFA Peace Prize "Apresiasi untuk Insan Sepak Bola Penggerak Perdamaian Dunia"
Jelang Hari Pahlawan Presiden Prabowo Bahas Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional
Stasiun Tanah Abang Baru Diresmikan: Era Baru Transportasi Publik Jakarta
Pemain Basket Agus Salim Gantung Sepatu di Usia Muda
Reses DPRD, Dr Raindra M Otto Tampung Aspira Warga Desa Wangisagara Majalaya
Citilink Pindah ke Terminal 1C Soekarno-Hatta:
Ariel Noah Bakal Perankan Dilan di Dua Film Terbarunya
Menpora Erick Thohir Dorong Penyelesaian Dualisme Kepengurusan Cabang Olahraga
Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis Mandeg, SPPG di Cikawao Pacet Terhenti
Modus Baru Penipuan Lewat Dompet Digital, Rugikan Pedagang di Cipaku dan Bojongsoang Bandung
Pemutihan BPJS Kesehatan Langkah Pemerintah Wujudkan Indonesia Sehat
Saluran Pipa PDAM Jebol di Dekat Alun-Alun Ciparay, Perbaikan Ditarget Rampung Malam Ini
Munas XI MUI 2025: Fatwa Sebagai Pilar Solusi Problematika Umat dan Bangsa
Beckham "Sir" Dari Manchester United hingga Kastil Windsor
"Vape: Gaya Hidup Keren atau Jebakan Nikotin?
"Air Minum : Antara Kebutuhan dan Tanggung Jawab"
"Resto Tunjungan Cibubur" Cita Rasa Otentik Jawa Timur
Menyambut Puasa Ayyamul Bidh November 2025 : Jadwal, Niat, dan Tata Cara yang Dianjurkan
Jalur Negeri Rasa JPM Dukuh Atas Jadi Destinasi Kuliner Nusantara yang Wajib Dikunjungi
Bahasa Indonesia Resmi Berkumandang di Sidang Umum UNESCO