Polda Jabar Gelar Operasi Keselamatan Lodaya 2025

Senin, 10 Feb 2025 13:42
    Bagikan  
Polda Jabar Gelar Operasi Keselamatan Lodaya 2025
Agus Kusmayadi

Polda Jabar saat menggelar Operasi Keselamatan Lodaya 2025 di Mapolda Jabar (10/02/2025)

NARASINETWORK.COM - Polda Jabar telah menggelar Operasi Keselamatan Lodaya 2025 yang berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 10 Februari hingga 23 Februari 2025.

Operasi Keselamatan Lodaya 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, menurunkan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas serta mengurangi pelanggaran lalu lintas .

Gelar Pasukan dalam rangka persiapan Ops Keselamatan Lodaya 2025 tersebut dipimpin oleh Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol. Drs. Kasihan Rahmadi S.H., M.H dan dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Jabar, Anggota Pamen, Pama, Bintara, ASN Polda Jabar serta melibatkan personel dari TNI Pomdam III Siliwangi juga Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Senin (10/2/2025)

Adapun personel yang terlibat dalam Operasi Keselamatan Lodaya 2025 berjumlah 2.520 personel dengan rincian 520 personel dari Satgas Polda Jabar dan 2000 personel dari Satgasres jajaran .

Sasaran dari operasi ini meliputi segala bentuk potensi gangguan (PG), Ambang Gangguan (AG) dan Gangguan Nyata (GN) yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas baik sebelum, selama maupun setelah pelaksanaan operasi Keselamatan Lodaya 2025.

Dalam amanat Kapolda Jabar Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus S.I.K, M Si, M.M., yang dibacakan Wakapolda Jawa Barat ditekankan pentingnya menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas sebagai bagian dari tanggung jawab Polri, terutama Polantas, bersama instansi terkait untuk menurunkan tingkat kemacetan, pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas.

 "Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan situasi lalu lintas yang aman dan kondusif. Ini memerlukan upaya dan kerja keras kita semua, termasuk kegiatan preemtif dan preventif, serta dukungan penegakan hukum yang lebih modern melalui ETLE statis dan mobile," kata Wakapolda Jawa Barat.

Operasi "Keselamatan Lodaya-2025" kali ini mengusung tema "Tertib Berlalu Lintas Guna Terwujudnya Asta Cita". Seluruh personel diharapkan untuk mengutamakan keselamatan dalam bertugas, menghindari sikap arogan, serta melaksanakan edukasi mengenai tertib berlalu lintas kepada masyarakat.***

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Pemilihan Warna, Padu Padan, dan Kesesuaian Situasi untuk Jas Pria
Kepang Rambut Lebih Dari Sekedar Gaya Rambut
Ikebana : Alam, Manusia, dan Spiritualitas
Yuswantoro Adi "A Retrospective Journey Through Time"
Surga Terakhir di Ujung Tanduk "Perjuangan Melindungi Raja Ampat dari Tambang Nikel"
NARASINETWORK.COM Menjajal KRL Seri CL-125 "Inovasi dan Kenyamanan di Jalur Pintu KRL CL- Line Jabodetabek"  
"Bel Canto & Beyond : A Night at the Opera" A Journey into the Sublime World of Classical Music
Anggi Wahyuda "Sebuah Keberanian dan Ketahanan Manusia"
DARI DESA LAHIR INSPIRASI : Wasnadi dan WAS GALLERY "Menjaga Warisan Seni Pahat Topeng dari Slangit, Cirebon"
Garuda Mengudara! Indonesia Taklukkan China, Lanjutkan Perjuangan ke Piala Dunia 2026
Peluncuran Rute Transjabodetabek P11: Konektivitas Baru Bogor-Blok M
Transform Your Style : Kacamata Baru? Pilih Bingkai yang Tepat!
Sambut Idul Adha 2025 : Malam Takbiran Penuh Berkah
Wawancara Tokoh : Sukri Budi Dharma (Butong Idar) "Menyuarakan Disabilitas Lewat Kanvas dan Aksi"
Membedah Isu Rasisme Representatif pada Animasi Upin & Ipin dari Perspektif Seorang Konselor
Wota Wati: Kisah Adaptasi di Bawah Bayang Gunung Karst, Peran Konseling dalam Merajut Kembali Nilai Tradisi
Pernikahan Anak di Lombok: Antara Tradisi Merariq dan Perlindungan Hak Anak dalam Perspektif Konseling Multibu
Merajut Harmoni di Tengah Perbedaan: Modal Sosial sebagai Pilar Kehidupan Multikultural di Jayapura
Muda, Global, dan Lokal: Pergulatan Identitas Budaya Hibrida Generasi Indonesia
Antara Dua Dunia: Dilema Mahasiswa Rantau Menjaga Jati Diri di Kota Besar