Pameran Seni Rupa "Apresiasi Kehidupan Wanita" : Ekspresi, Refleksi, dan Inspirasi

Senin, 14 Apr 2025 10:00
    Bagikan  
Pameran Seni Rupa "Apresiasi Kehidupan Wanita" : Ekspresi, Refleksi, dan Inspirasi
KOMPPI

Pameran Seni Rupa Apresiasi Kehidupan Wanita: Ekspresi, Refleksi, dan Inspirasi berlangsung dari tanggal 20-27 April 2025 di Gedung Antara Heritage Center (AHC) Jakarta Pusat

NARASINETWORK.COM - Jakarta, Indonesia, dengan kekayaan budayanya yang luar biasa, seringkali merefleksikan kekuatan dan ketahanan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, pengakuan eksplisit terhadap kontribusi dan pengalaman unik perempuan seringkali terabaikan. Pameran "Apresiasi Kehidupan Wanita," yang diselenggarakan oleh KOMPPI (Komunitas Perupa Perempuan Indonesia) di Antara Heritage Center (AHC), Jakarta, akan berlangsung tanggal 20 hingga 27 April 2025, hadir sebagai sebuah upaya untuk mengisi kekosongan tersebut. Lebih dari sekadar pameran seni rupa, pameran ini merupakan sebuah refleksi mendalam dan komprehensif tentang pengalaman, perjuangan, dan keindahan kehidupan perempuan Indonesia, diungkapkan melalui beragam ekspresi artistik yang kaya dan beragam.

Dibuka secara resmi oleh Dr. Nina Kurnia Dewi, STP. MBA, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN Antara pada pukul 14.00 WIB, pada (20/04/2025) pameran ini menyajikan karya-karya dari 33 seniwati berbakat yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara. Kehadiran para seniman ini, Aida Noor (Bekasi), Anna Rayung (Jakarta), Apry Messah (Bogor), Bebe Indah M (Jakarta), Biagtwanti Dewi P (Tangerang), Corry Harisyahutullaely (Depok), Elise Setyo (Tangsel), Emely Jane (Jakarta), Evi K (Bekasi), Gini (Jakarta), Indah Soenoko (Bekasi), Irma Citra Gayatri (Bogor), Kanthi Laras Ati (Bekasi), Kartika Aryani (Surakarta), Nadia Iskandar (Jakarta), Ni Made Sri Andani (Tangsel), Niken Indirawati, Nur Azizah Zie (Yogyakarta), Poppy Almatsier (Tangsel), R Asri Hw/Nino (Yogyakarta), R Irni Arfiyanti (Bekasi), Retno Pamedarsih (Bekasi), Sheila Agustini (Tangsel), Sylvia Ikhsan (Tangsel), Titiek NdaryS (Bekasi), Uu Sukarni (Tangerang), Widyani Edelwis (Depok), Wita Prayoga (Bandung), Wiwiek Poengki (Yogyakarta), Wiwien Muchlis (Jakarta), Yayuk Nur (Jakarta), Yohana Mulyo (Jakarta), dan Judith Bintang (Tangsel), menunjukkan kekayaan dan keberagaman seni rupa Indonesia yang terinspirasi dari pengalaman perempuan.

Filosofi di balik "Apresiasi Kehidupan Wanita" berakar pada beberapa prinsip fundamental. Pertama, pameran ini mengakui dan merayakan keberagaman pengalaman perempuan Indonesia. Tidak ada satu narasi tunggal yang dapat mewakili kompleksitas kehidupan perempuan; setiap seniwati menghadirkan perspektif unik yang memperkaya pemahaman kita tentang realitas perempuan di Indonesia.

Kedua, pameran ini menekankan pentingnya ekspresi diri sebagai bentuk pembebasan dan penemuan jati diri. Seni rupa, dalam hal ini, menjadi media bagi perempuan untuk mengungkap emosi, pikiran, dan pengalaman mereka tanpa filter atau sensor. Karya-karya yang dipamerkan bukan hanya objek estetis, tetapi juga merupakan bentuk komunikasi yang kuat dan pribadi, mencerminkan perjuangan, kesulitan, kegembiraan, harapan, dan keberhasilan yang telah dialami.

Ketiga, pameran ini secara tegas mengakui dan menghormati peran penting perempuan dalam masyarakat Indonesia. Karya-karya yang ditampilkan mungkin merefleksikan peran tradisional perempuan, namun juga menunjukkan evolusi dan perubahan peran tersebut seiring waktu. Pameran ini bertujuan untuk menghargai kontribusi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, dari domestik hingga profesional, menghormati kekuatan dan ketahanan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan.

Keempat, kolaborasi antara KOMPPI, Antara Heritage Center, Jala Art Bekasi, dan dukungan dari Album "Marikupeluk" Retno Pamedarsih, menunjukkan komitmen kuat untuk mempromosikan seni rupa perempuan dan memberikan platform bagi mereka untuk berbagi karya dan visi. Kolaborasi ini melambangkan solidaritas dan kekuatan bersama dalam memperjuangkan pengakuan dan apresiasi terhadap seni rupa perempuan.

"Apresiasi Kehidupan Wanita" bukan hanya sebuah pameran seni, tetapi juga sebuah pernyataan yang kuat tentang kekuatan, ketahanan, dan keindahan perempuan Indonesia. Pameran ini mengajak publik untuk merenungkan peran perempuan dalam masyarakat, menghargai kontribusi mereka dalam membentuk budaya dan peradaban, dan mengakui kompleksitas pengalaman mereka melalui lensa seni rupa yang kaya dan inspiratif. Karya-karya yang dipamerkan merupakan bukti nyata dari keberagaman dan kekuatan perempuan Indonesia, sebuah warisan yang harus dihargai dan dirayakan.

(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Generasi Cerdas, Mental Sehat : Kunci Sukses Bangsa   
Sendiri, Bukan Menyedihkan, Melainkan Pertemuan dengan Semesta
Pakaian sebagai Topeng : Menjelajahi Identitas yang Tersembunyi di Balik Busana
Menangkap Momen Hari Buruh Internasional 2025 Dari Sketsa Para Sketchers di Jakarta
Tidur dalam Cahaya Remang : Menjaga Kesehatan Mata dan Memilih Lampu Tidur yang Tepat   
Mengatasi Ban Kempes : Mandiri dan Siaga di Perjalanan   
Kotak Jahit : Penyelamat Kecil di Dalam Tas Anda
Bekal Sehat : Menguatkan Ikatan Batin Orang Tua dan Anak   
Sepatu Balet : Lebih dari Sekadar Kecantikan, Sebuah Perjuangan Disiplin Diri
Pancake : Sarapan Pagi Sederhana, Lezat dengan Resep Mudah
Offroad Jeep : Uji Nyali dan Kecermatan di Medan Ekstrim   
Pentingnya Pengecekan Berkala Kendaraan Bermotor untuk Menjamin Keamanan dan Kinerja Optimal   
"Si Biru Tosca" Danau Moko yang Mempesona
Hari Tari Sedunia 29 April 2025 Merayakan Keseimbangan Melalui Gerak
Wawancara Tokoh : Yohanes Krisostomus Kasang Parera, Menggemakan Semangat Indonesia Timur Lewat Irama Hip Hop
Panggung Perjuangan : Suara Perempuan dan Filosofi dalam Sastra Indonesia   
Bedas Expo 2025 Jadi Panggung Edukasi KI, Kemenkum Jabar Hadirkan Layanan
Merayakan 70 Tahun Sanpio : Malam Kesenian Mantra Timur Sebuah Eksplorasi Budaya dan Spiritualitas Indonesia
Hidup Seimbang : Manfaat Basket untuk Tubuh, Pikiran, dan Jiwa
Tinju untuk Perempuan : Kesehatan, Kepercayaan Diri, dan Perlindungan Diri