Pipiet Senja "Perjuangan Hidup dan Dedikasi dalam Dunia Literasi"

Senin, 29 Sep 2025 22:33
    Bagikan  
Pipiet Senja "Perjuangan Hidup dan Dedikasi dalam Dunia Literasi"
Dokumentasi Pipiet Senja

Pipiet Senja, novelis yang berjuang melawan thalasemia, meninggal pada Senin 29 September 2025. Ia aktif menulis dan menyebarkan semangat literasi, terutama di kalangan TKW dan pesantren. Karyanya yang terkenal antara lain Jejak Cinta Sevilla.

NARASINETWORK.COM - Dunia sastra Indonesia berduka atas kepergian Pipiet Senja, seorang novelis dan esais yang telah mengabdikan dirinya dalam dunia literasi sejak tahun 1970-an. Pipiet Senja menghembuskan napas terakhir pada hari Senin, 29 September 2025, pukul 21.15 WIB.

Perjalanan hidup Pipiet Senja diwarnai oleh perjuangan melawan penyakit kronis thalasemia yang dideritanya sejak lahir. Kondisi ini mengharuskannya menjalani transfusi darah sejak tahun 1969, yang berdampak pada kesehatannya, termasuk bagian kandung empedunya.

Pada tahun 2009, sepulang dari rawat inap, Pipiet Senja bertekad untuk menjalani laparaskopi. Namun, biaya yang mencapai Rp 60 juta menjadi kendala besar. Meski anaknya, Haekal, mengusulkan penjualan rumah mereka di Cimahi, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Lahir di Sumedang pada 16 Mei 1956, Pipiet Senja adalah putri dari pejuang ’45, Mayor CHB SM. Arief dan Hajjah Siti Hadijah. Bakat menulisnya telah tumbuh sejak remaja, dan pada tahun 1975, ia mulai aktif menulis. Selama hidupnya, ia telah menghasilkan ratusan novel remaja, dewasa, dan anak-anak, serta ribuan cerpen. Dari sekian banyak karyanya, 185 buku telah diterbitkan.

Dedikasi Pipiet Senja tidak hanya terbatas pada menulis. Ia juga aktif menyebarkan semangat menulis di kalangan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di berbagai negara, seperti Hongkong, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Timur Tengah. Sebagai seorang nenek dari empat cucu, ia sering diundang sebagai pembicara dan motivator oleh berbagai perguruan tinggi dan pesantren di dalam dan luar negeri. Ia telah mengunjungi 25 negara untuk berbagi ilmu dan pengalaman.

Beberapa karya Pipiet Senja yang menjadi best seller antara lain "Jejak Cinta Sevilla", "Cinta Dalam Sujudku", "Para Pencari Keadilan", "Romansa 2 Benua", "Dalam Semesta Cinta", dan "Dalam Kalam-Kalam Langit", yang telah diadaptasi menjadi film.

Sebagai founder Pipiet Senja Publishing House, ia juga aktif melakukan safari pondok pesantren dengan program Gerakan Santri Menulis. Selain itu, ia juga menyunting memoar dan biografi tokoh, seperti "SNADA The Legend", "Dua Kodi Kartika", "Menggapai Cahaya KG. Rasman Saridin", "Dari Penadah Narkoba ke Pemimpin Ummat", "Meraih Pelangi Tri Handayani Penyintas Kanker Nasofaring", "Umar Rusdi Teladan Dari Bumi Belitang Sumatera Selatan", dan "3 Jam 3,5 Milyar-Matahari Pecah di Langit Jakarta", yang diadaptasi dari kisah nyata Geri Busye.

Kepergian Pipiet Senja merupakan kehilangan besar bagi dunia sastra Indonesia. Namun, karya-karya dan semangatnya akan terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Indonesia dan Uni Eropa Bahas Peluang Ekspor di Pasar Eropa
Culture Capture 2025 BPK Wilayah XIV Kaltimtara Angkat Pengalaman Budaya di Kutai Kartanegara
Serdang Bedagai Kampanyekan Perlindungan Anak Lewat Pertunjukan Tradisional
Opor Ayam Spesial Akhir Pekan Resep Mudah dan Rasa Istimewa
MTI dan Pemerintah Bersatu Wujudkan Transportasi Indonesia Maju
Transformasi Logistik Nasional Dikebut Menhub Dudy Optimis Ekonomi Terdongkrak
Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Bekasi Terbukti Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Pemerintah Berharap Masyarakat Tersadar Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat Sejak Dini 
Partai Bintang Timur Serukan Upaya Penyelesaian Damai dan Evaluasi Penempatan Militer di Papua
Lindungi Data Pribadi Kemkomdigi Siapkan Sistem Registrasi SIM Card Baru
Pendidikan Inklusif dan Redistribusi Guru Upaya Mewujudkan Pendidikan yang Berkeadilan
PT Parama Artha Buwana Luncurkan Pom Minyak Goreng di Kabupaten Subang dan Bandung
Hidup Sehat Investasi Terbaik untuk Masa Depan
Kamu Harus Tahu, Wisata yang Wajib Dikunjungi di Sekitar Pangandaran
Bukan Menyulap lapang Bola Gunungleutik Jadi KDMP Saja, Nih, Penjelasan Camat Ciparay dan Pemdes
Lindungi WNI dari Jerat TPPO di Negeri Orang
70 Tahun Persahabatan Indonesia dan Polandia Tingkatkan Kolaborasi SDM
Pomindo Resmi Dibuka di Desanya KDM, Tawarkan Minyak Goreng Premium Harga Murah dan Layanan Unik
Memanas! Warga Gunungleutik Gelar Aksi Demo Tolak Pembangunan Kantor Koperasi Merah Putih di Lapangan Bola
Sejarah Baru Sepak Bola Indonesia Timnas U-17 Raih Kemenangan Perdana di Piala Dunia U-17