Ibu Korban Kasus Kekerasan di MI-Alghozali Diminta Cabut Laporan, Surat Pindah Anaknya Dipermudah

Kamis, 6 Nov 2025 23:03
    Bagikan  
Ibu Korban Kasus Kekerasan di MI-Alghozali Diminta Cabut Laporan, Surat Pindah Anaknya Dipermudah
Istimewa

Ibu korban kasus kekerasan anak di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ghozali Ciparay

NARASINETWORK.COM - KAB. BANDUNG 

-Kasus kekerasan terhadap siswa di lingkungan pendidikan kembali mencuat. Seorang ibu bernama Ida Yanti, orang tua dari murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Ghozali Kecamatan Ciparay, mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya atas perlakuan yang dialami anaknya dari oknum kepala sekolah tersebut. 


Ida Yanti menyatakan bahwa anaknya menjadi korban kekerasan fisik dan verbal di lingkungan sekolah. Peristiwa ini menimbulkan trauma mendalam bagi sang anak dan memicu reaksi emosional dari keluarga korban yang menuntut keadilan.


“Saya tidak berniat mengkriminalisasi Bapak Muhammad Saduddin, Kepala MI Al-Ghozali. Saya hanya ingin menyampaikan kebenaran. Video yang beredar itu tidak sesuai dengan fakta,” ujar Ida Kamis (6/11/2025).


Ia mengaku bahwa apa yang disampaikan MS melalui unggahan video yang tersebar di berbagai platform media sosial merupakan bentuk pengalihan isu dan menutupi kasus yang sebenarnya terjadi. 

"Pintar playing victim itu. Saya jelas menuntut apa yang benar dialami, tidak ada untuk melebih-lebihkan," tegas Ida. 

Ia menegaskan, tujuan dirinya berbicara ke publik semata-mata untuk memperjuangkan hak anaknya agar mendapat keadilan dan perlindungan. Menurut Ida, tindak kekerasan terhadap anak di sekolah tidak seharusnya terjadi, terlebih dilakukan oleh tenaga pendidik.


Kecewa dengan Sikap Sekolah

Ida mengaku kecewa karena pihak sekolah belum menunjukkan itikad baik untuk meminta maaf, bahkan setelah kejadian tersebut viral di media sosial.


“Saya seorang ibu yang tidak terima anaknya dibuli dan ditampar tanpa kesalahan. Tidak ada niat baik dari pihak sekolah untuk meminta maaf, justru saya mengalami intimidasi,” ungkapnya dengan nada emosional. 

"Saya disuruh untuk mencabut laporan, agar tidak ada hukuman baginya, dan nanti katanya akan dipermudah urusan pindah sekolah nya, karena anak saya mau pindah sekolah di tahan surat-surat nya. Coba maksudnya apa ini," tanya Ida. 


Dampak Psikologis dan Keluarga

Akibat kejadian ini, sang anak disebut mengalami trauma berat. Kondisi keluarga pun semakin sulit karena di saat bersamaan, Ida tengah merawat suaminya yang menderita stroke. Ia mengaku harus menghadapi tekanan dan fitnah dari berbagai pihak.


“Saya hanya ingin anak saya mendapatkan perlindungan dan keadilan. Tidak ada orang tua yang rela melihat anaknya disakiti, apalagi di lingkungan sekolah, dia sudah jadi anak yatim bapaknya kini sudah tiada," tambahnya.


Tuntutan Keadilan


Kasus ini memicu perhatian masyarakat, terutama para orang tua yang berharap dunia pendidikan menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. 

“Saya percaya masih banyak guru yang baik dan punya hati nurani. Tapi kasus seperti ini jangan dibiarkan, karena bisa menghancurkan masa depan anak-anak,” ujarnya.


**

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Ibu Korban Kasus Kekerasan di MI-Alghozali Diminta Cabut Laporan, Surat Pindah Anaknya Dipermudah
Melindungi Bumi di Tengah Konflik Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang
IMI Dukung Kemajuan Otomotif NTT Momentum Kejuaraan Road Race Merah Putih 2025
Reses DPRD, Toni Permana ungkap Persoalan SPAM Bandung Timur
Liburan Keluarga ke Prambanan Itinerary Sehari Bujet Terkendali
Borobudur Sunset PT TWB Ciptakan Momen Tak Terlupakan
FIFA Peace Prize "Apresiasi untuk Insan Sepak Bola Penggerak Perdamaian Dunia"
Jelang Hari Pahlawan Presiden Prabowo Bahas Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional
Stasiun Tanah Abang Baru Diresmikan: Era Baru Transportasi Publik Jakarta
Pemain Basket Agus Salim Gantung Sepatu di Usia Muda
Reses DPRD, Dr Raindra M Otto Tampung Aspira Warga Desa Wangisagara Majalaya
Citilink Pindah ke Terminal 1C Soekarno-Hatta:
Ariel Noah Bakal Perankan Dilan di Dua Film Terbarunya
Menpora Erick Thohir Dorong Penyelesaian Dualisme Kepengurusan Cabang Olahraga
Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis Mandeg, SPPG di Cikawao Pacet Terhenti
Modus Baru Penipuan Lewat Dompet Digital, Rugikan Pedagang di Cipaku dan Bojongsoang Bandung
Pemutihan BPJS Kesehatan Langkah Pemerintah Wujudkan Indonesia Sehat
Saluran Pipa PDAM Jebol di Dekat Alun-Alun Ciparay, Perbaikan Ditarget Rampung Malam Ini
Munas XI MUI 2025: Fatwa Sebagai Pilar Solusi Problematika Umat dan Bangsa
Beckham "Sir" Dari Manchester United hingga Kastil Windsor