Kolaborasi Inspiratif Dr. Redy Eko Prastyo dan Fileski di Ngopi Nyore #55, Mucoffee : Anak Muda Dolanan AI

Rabu, 29 Jan 2025 02:52
    Bagikan  
Kolaborasi Inspiratif Dr. Redy Eko Prastyo dan Fileski di Ngopi Nyore #55, Mucoffee : Anak Muda Dolanan AI
Ngopi Nyore #55

Kolaborasi Inspiratif Dr. Redy Eko Prastyo dan Fileski di Ngopi Nyore #55: Anak Muda Dolanan AI

NARASINETWORK.COM - Madiun, Acara Ngopi Nyore edisi ke-55, bertajuk "Anak Muda Dolanan AI," yang diselenggarakan di Mucoffee, Jl. Salak 60-B, Kota Madiun (28/01/2025), sukses menyatukan para penggemar teknologi dan seni. Acara yang dimoderatori oleh Gizatara atas inisiasi Gus Hayik, pemilik Mucoffee, menghadirkan kolaborasi inspiratif antara Dr. Redy Eko Prastyo, ahli AI Prompt Engineering dan pegiat budaya dari Kampung Cempluk,Malang. serta Fileski Walidha Tanjung, sastrawan dan teman lama Dr. Redy.

Fileski membacakan empat puisi karyanya bertema teknologi dan kecerdasan buatan

Acara dibuka dengan penampilan puitis Fileski yang membacakan empat puisi bertema teknologi dan kecerdasan buatan. Penampilannya yang memukau mendapat sambutan hangat dari para audiens yang hadir sejak pukul 19.00 WIB. Menanggapi acara tersebut, Fileski menyatakan, “Saya sangat antusias mengikuti acara ini. Cak Redy selalu penuh ide segar. Membahas AI malam ini jelas menarik, terutama untuk generasi muda yang harus mampu memanfaatkan teknologi secara cerdas. Kehadiran acara seperti ini sangat bermanfaat, menjadi ruang bagi kita untuk mengedukasi sekaligus menginspirasi cara beradaptasi dengan kemajuan teknologi.” Sesi utama diisi oleh presentasi Dr. Redy Eko Prastyo mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan dalam dunia kreatif. Ia memaparkan bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas, mengungkapkan pengalamannya dalam menciptakan album musik anak-anak dan aransemen musik bernuansa Nusantara menggunakan AI. Dr. Redy juga mempresentasikan video klip yang diproduksinya dengan bantuan AI, membuktikan potensi AI dalam menghasilkan karya kreatif dengan prompt yang tepat.

Presentasi Dr. Redy Eko Prastyo mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan dalam dunia kreatif

“Acara ini sangat luar biasa. Saya melihat antusiasme para hadirin di sini yang sangat tinggi. Diskusi seperti ini penting untuk membuka wawasan bahwa teknologi, khususnya AI, adalah alat yang dapat membantu kita untuk terus berkembang. Kalau kita bisa menguasainya, maka kita bisa menjadi pelaku aktif dalam perubahan, memacu produktifitas berkarya,” ungkap Dr. Redy Eko Prastyo.

Ngopi Nyore #55 berhasil menciptakan perpaduan kombinasi sempurna antara seni, teknologi, dan inspirasi. Diskusi interaktif yang berlangsung hingga acara berakhir disambut baik oleh para peserta. Kolaborasi apik antara seni dan teknologi dalam acara ini telah berhasil membangkitkan semangat anak muda Madiun untuk lebih aktif dalam mengeksplorasi potensi AI.

Empat Puisi Fileski Walidha Tanjung, dibacakan pada pembukaan acara malam tadi di Mucoffee ;

1. Mesin dalam Sajak

Kita, sekumpulan daging bernama mimpi,
berbaris di bawah bayang-bayang logam,
menggigil pada algoritma yang tak kenal nurani.

Lihatlah,
langit biru tak lagi milik kita,
ia dilukis oleh mesin tanpa rasa,
tangisan dijahit menjadi data,
dan kebahagiaan dijual dalam kotak kaca.

Di mana tempat manusia berdiri?
Ketika jarum jam tak lagi mendengar degup jantung
ketika jemari besi merampas roti,
ketika puisi ini pun mungkin ditulis
oleh mesin yang tak punya luka.

Adakah kebahagiaan di sini,
di dunia yang semakin tak percaya
bahwa kemanusiaan itu masih ada. 

2025 

2. Ruang Kosong yang Penuh

Di sebuah negeri di mana layar adalah kitab,
dan suara adalah gema dari mesin,
ada ruang kosong yang semakin penuh.

Manusia duduk,
mengukur nilai dirinya dengan jumlah klik,
dan robot-robot berdiri,
mengukur dirinya dengan kecepatan berpikir.

Tapi siapa yang akan menanam benih di ladang?
Siapa yang akan menyisir rambut anak-anak?
Siapa yang akan menceritakan dongeng
tanpa kita mendengar suara logam yang dingin itu 

Barangkali,
kita perlu kembali pada buku-buku tua
yang harum kertasnya menyimpan ingatan,
pada pena yang tahu bagaimana cara memeluk kertas
seperti perahu yang menari di atas ombak.

2025 

3. Di Antara Kabut Digital

Ada negara jauh di balik gunung,
yang memilih membakar layar digital,
dan menanam kembali pohon-pohon.

"Kenapa mereka begitu?"
kita bertanya dengan usia yang semakin berkerut.
"Mungkin, mereka rindu suara burung-burung,
atau ingin mendengar hujan tanpa terjemahan."

Tapi siapa yang tahu,
itu karena mereka kalah dalam perang dagang?
Atau justru mengalah untuk menang.
Karena yang modern tak selalu maju,
dan yang sederhana tak selalu kalah.

Di sini, kita bersujud pada tuhan-tuhan baru,
algoritma dan kode-kode,
apakah manusia telah kalah
atau manusia hanya lupa cara untuk mencintai.

2025 

4. Puisi yang Tak Bisa Ditulis oleh Mesin

Mesin bisa menulis puisi,
tapi tidak tentang ibu yang menangis
di tepi sawah yang kini jadi pabrik algoritma.

Mesin bisa menggambar wajah,
tapi tidak tentang tangan keriput
yang menanam bunga di hati anak-anak.

Ada yang hilang dari kita,
setiap kali kita menyebut kemajuan teknologi:
yaitu rindu,
yang tak pernah bisa diunggah atau diunduh,
yaitu doa,
ada yang tak bisa diterjemahkan oleh piksel,
yaitu senyum yang tulus 

Lalu apakah mesin itu penderitaan?
Atau hanyalah cermin,
di mana kita melihat wajah kita sendiri
yang tak lagi berani menjadi manusia.

2025 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

DEEP Indonesia: Cabut Keputusan KPU 731/2025, Harga Mati Transparansi Pemilu dan KPU Jangan Menjadi Alat Kekua
KAI Goes to Campus Vol. 2: Generasi Muda Jadi Motor Inovasi Transportasi Masa Depan
DARI DESA LAHIR INSPIRASI : Firman Wally "Jejak Langkah dari Tahoku ke Kancah Sastra ASEAN"
Wisata Edukasi Perpustakaan : Oasis Ilmu, Ketenangan, dan Kebahagiaan   
KAI Hadir di BBWI Travel Fair 2025: Diskon Tiket KA 20 Persen Ajak Masyarakat Jelajahi Keindahan Nusantara
Commuter Line Basoetta Terus Tumbuh, Andalan Mobilitas Menuju Bandara Soekarno-Hatta Ada Diskon Mulai Hari Ini
Stasiun Jakarta Kota: Jejak Sejarah, Simpul Mobilitas, dan Gerbang Masa Depan
Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Tembus 89 Ribu, Yogyakarta hingga Banyuwangi Jadi Magnet Dunia
KAI Raih Penghargaan Fortune Indonesia 100 Gala 2025, Perkuat Peran sebagai Pilar Transportasi Nasional
Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Karawang: Wujudkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045
Kereta Api Lokal Area II Bandung: Teman Setia Mobilitas Rakyat dengan Harga Bersahabat, Naik 18% di 2025
Mulai 28 September, KA Matarmaja Ganti Rangkaian Jadi New Generation Hadir Lebih Nyaman dan Tetap Terjangkau
Humaira Sebut Infrastruktur di Pedesaan Tidak Boleh Lagi Terabaikan
Hore!! Jembatan Cikawao Diresmikan dan Sudah Bisa Digunakan Para Pengguna Jalan
Peresmian Jembatan GR. Cikawao di Kecamatan Pacet, Disambut Antusias Warga 
Kadishub Kabupaten Bandung Tanggapi Kondisi PJU dari Baleendah hingga Pacet yang Padam 
Kang DS Salurkan 28 Ton Beras dan Minyak Goreng Untuk Ketahanan Pangan Warga Kabupaten Bandung
Kang DS Tegaskan Pembangunan Sekolah Rakyat Sinergi Konkret Pemkab Bandung dan Kementerian Sosial RI
Baru 42 Persen yang Sudah Mendapat UGR dari Tol Getaci
Warga KBB dibuat Ketakutan usai Melihat Ada Perkelahian, Polisi : Pelaku Masih diburu