NARASINETWORK.COM - Pulau Muna memang selalu menawarkan sejumlah kekayaan panorama alamnya yang begitu indah. Tidak heran jika seruan tagline “Mai Te Wuna” (Mari ke Muna) selalu berhasil merayu pengunjung untuk datang ke Bumi Sowite. Salah satunya Fotuno Rete merupakan permandian air tawar berasal dari mata air alami yang jernih dan sejuk dikelilingi pepohonan berumur tua berdiri kokoh di kawasan wisata alam ini
Destinasi wisata alam Fotuno Rete di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, menyuguhkan permandian mata air alami dengan air jernih dan sejuk, dikelilingi pepohonan rindang. Lokasi mudah diakses dan kaya akan nilai sejarah serta budaya lokal.
Bagi para traveler yang pernah menginjakkan kaki di Raha, Kabupaten Muna. Mereka sepakat bahwa, bila seseorang berwisata di Muna tidak akan terasa lengkap bila tidak berkunjung dan merasakan nikmatnya permandian mata air Fotuno Rete ini. Alasannya, karena selain permandian ini memang sangat terkenal di Muna, ada sensasi berbeda yang dapat dinikmati bagi setiap wisatawan yang berkunjung di tempat satu ini.
Inilah tempat dimana alam berbicara dalam nada kejernihan air dan hamparan batuan yang menakjubkan. Namun, yang membuat permandian ini semakin memikat adalah suasana alaminya yang menyejukkan hati. Dikelilingi oleh pepohonan rimbun yang menjulang tinggi nan kokoh, tempat ini memberikan kedamaian dan keasrian yang sulit ditemukan di tengah hiruk pikuk kota. Adalah pengalaman yang patut dinikmati oleh siapa pun dari pesona alam ini yang menakjubkan.
Fotuno Rete bukan hanya sekadar tempat permandian biasa, air jernih yang berasal dari mata air yang keluar di antara susunan bebatuan alami membuat pemandangan dibawah airnya tak kalah indah dengan penampakan permukaannya, ada rumput alam warnanya hijau dan tumbuh memanjang didalamnya menciptakan kolam alami yang mengundang pengunjung diajak untuk merasakan kesegaran dengan berenang atau sekadar bermain air di kedalaman yang mencapai tiga meter. Menjadikan destinasi ini memiliki pemandangan yang estetik.
Semilir angin yang tertiup setiap saat dan atmosfer udara yang sangat sejuk, membuat sensasi berada di permandian sangat berbeda dan menakjubkan. Bahkan di saat hari libur dengan jumlah pengunjung hingga ratusan orang, nuansa tenang dan sejuk masih tetap terasa. Daun-daun yang gemirisik dan suara jangkrik yang saling beradu, begitu kental terdengar di telinga.
KISAH DAN LEGENDA FOTUNO RETE ATAU WAKUMORO
Fotuno sendiri bermakna kepala, sedangkan Rete artinya tanah. Fotuno Rete dalam Bahasa Indonesia artinya kepalanya tanah. Sedangkan Wakumoro menunjukan tempat berada lokasinya. Yang mana Wakumoro merupakan salah satu desa administratif di Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Mata air Fotuno Rete juga merupakan sumber dari beberapa aliran sungai yang ada di Kecamatan Parigi dan pusat mata air yang mengaliri wilayah-wilayah pertanian masyarakat sekitar. Bila ditempuh dari Raha (Ibukota Kabupaten Muna) hanya berjarak sekitar 60 kilometer atau sekitar 1,5 jam. Nanti setelah tiba di perempatan jalan pasar Desa Wakumoro, harus masuk lagi sekitar 800 meter untuk bisa menemukan lokasi ini dari jalan utama poros Raha -Wakuru.
Konon katanya, sebelum lokasi permandian ini dibuka untuk umum, hutan di Wakumoro menjadi daerah pembinaan teritorial untuk persembunyian masyarakat dari gangguan keamanan luar. Karena itu masih sangat banyak pohon-pohon tua yang dibiarkan tumbuh. Pohon-pohon itu juga bisa jadi pernah menjadi saksi bersejarah bagi keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.
Saat tiba di tepi jalan lokasi permandian, aliran air permandian dapat terlihat dengan sangat jelas. Dikelilingi oleh pepohonan yang tinggi, warna air jelas tampak bening kebiruan. Pepohonan yang tumbuh di sekitar permandian ini ternyata sudah hidup puluhan tahun dan seakan menjadi penjaga permandian ini sejak dulu.
Tersiar pula kisah dari masyarakat, bahwa dulu mata air Fotuno Rete menjadi permandian bagi tujuh bidadari khayangan. Benar atau tidak, namun dari kisah ini diharap agar masyarakat dan wisatawan yang berkunjung tidak melakukan hal-hal yang melanggar etika dan norma selama berada di tempat ini. Seperti mengucapkan kata-kata yang tidak baik adalah pantangan utamanya.
Masyarakat setempat diketahui juga kerap menyelenggarakan ritual adat dan budaya turun temurun yang masih dilakukan hingga saat ini dengan memanfaatkan tempat dan mata air Fotuno Rete ini seperti tradisi menyambut bulan Safar. Sehingga, kawasan mata air itu harus tetap dijaga dan dilestarikan keberlangsungannya.
Konon pula, dalam cerita rakyat wisata alam mata air ini merupakan tempat masyarakat adat dahulu melakukan ritual adat untuk melakukan sidang dalam penyelesaian sengketa di antara masyarakat yang berselisih. Dua masyarakat yang berselisih akan direndamkan ke dalam mata air setinggi pinggang untuk menyelesaikan sengketa, bila ada yang tenggelam diantara yang berselisih berarti dia bersalah. Itu cerita dulu dan dipercaya oleh masyarakat.
AKTIVITAS YANG BISA DILAKUKAN
Pengunjung akan dibuat takjub dengan Fotuno Rete atau Wakumoro karena tempatnya yang sangat alami dapat melihat pepohonan tinggi dengan umur ratusan tahun yang tentu sudah jarang dijumpai. Bila sempat, cobalah rasakan nikmatnya loncat dan terjun ke dalam permandian ini, dengan kedalaman lebih kurang 3-4 meter sehingga bisa untuk berenang bebas hingga menyelam.
Terletak di tengah hutan dengan pepohonan tinggi berumur tua masih berdiri kokoh mengelilingi kawasan dan saat angin semilir berembus dengan pelan dari balik pohon-pohon tersebut menambah kesejukan dari tempat permandian ini membuat pula airnya terasa cukup dingin. Juga disebabkan karena intensitas sinar matahari yang masuk tidak begitu banyak karena terhalang oleh pepohonan di sekitar permandian. Ditambah lagi akar pepohonan yang berada di sepanjang tepi permandian, membuat suhu air tetap terjaga rendah.
Terlihat juga beberapa warga sekitar membangun kios atau lapak-lapak yang menjajakan makanan ringan dan air mineral, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati kuliner lokal serta beberapa gazebo yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk duduk santai menikmati makanan sembari merasakan segarnya udara dari pepohonan yang tumbuh subur di sekitar destinasi. Ini bukti bahwa tidak hanya menjadi destinasi wisata, Fotuno Rete juga memberikan berkah ekonomi bagi masyarakat setempat.
Disekitar kawasan juga bisa bercengkrama dan melihat aktivitas penduduk lokal yang ramah sambil melihat anak-anak tertawa bermain air yang begitu biru dan sangat segar jika terkena kulit menambah asri suasana.
LOKASI DAN AKSES
Meski lokasinya yang tersembunyi tidak membuat sepi. Rute menuju Permandian mata air Fotuno Rete cukup mudah dilalui roda dua atau roda empat tanpa perlu tracking. Sangat cocok buat rekreasi keluarga. Akses masuk yang terletak di simpang Pasar Wakumoro memudahkan pelancong, baik dari Raha Ibukota Kabupaten Muna atau dari Bandar Udara Sugimanuru yang terletak di Kabupaten Muna Barat.
Destinasi ini belum ada pemberlakuan retribusi dihari biasa, namun jika libur panjang maka akan dipungut biaya retribusi bagi para pengunjung.
Jadi, bila ada waktu jalan-jalan ke Muna, sempatkanlah mengunjungi permandian mata air Fotuno Rete ini menjadi salah satu agenda yang harus didatangi. Tunggu apalagi, Ayomi ke Sulawesi Tenggara ! Ayo Berwisata di Muna !
Penulis (Source) :
SULTAN MUSA (@sultanmusa97) - Eksplorer & Penulis Buku