NARASINETWORK.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan layanan kesehatan, khususnya melalui pembangunan jejaring pelayanan stroke dalam rangkaian program Depok Siaga Stroke. Upaya ini dilakukan dengan mensinergikan seluruh sarana dan prasarana layanan kardiovaskuler yang tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di kota tersebut.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Depok Hendrik Alamsyah menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) telah membangun proyek Aliansi Code Stroke sejak tahun 2023.
Salah satu langkah penting dalam proyek tersebut adalah mapping kemampuan penanganan stroke di seluruh rumah sakit di Depok, yang kemudian dikelompokkan sesuai kapasitas masing-masing dalam menangani kegawatdaruratan stroke.
“Rangkaian kegiatan sudah berjalan sejak Juni 2023, mulai dari pelatihan untuk 26 rumah sakit dan PSC 119 Depok di RS UI, in house training di tujuh rumah sakit batch pertama, hingga pertemuan jejaring stroke PSC 119 untuk mewujudkan Depok Siaga Stroke pra-hospital,” jelas Hendrik pada Kamis (4/12/2025).
Selain itu, pihaknya juga telah menggelar Pertemuan dan Pelatihan Rumah Sakit Siaga Stroke Regional. Acara tersebut diikuti oleh 13 rumah sakit yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota Depok sebagai RS Siaga Stroke, antara lain RS Sentra Medika Cisalak, RS Hermina Depok, RS Universitas Indonesia, RSUD Khidmat Sehat Afiat, RS Mitra Keluarga Depok, RS Siloam Heart Hospital, RS Alia Hospital, RS Bhayangkara Brimob, RS Primaya Depok, RS Permata Depok, RS Bhakti Yudha, RS Eka Hospital Depok, dan RSUD Anugerah Sehat Afiat.
Hendrik menyatakan bahwa pertemuan tersebut menjadi bagian penting dalam memperkuat kesiapan rumah sakit jejaring, baik dari sisi penanganan cepat maupun koordinasi antar fasilitas. Ia berharap melalui acara tersebut dapat terjalin kerja sama yang semakin solid antar rumah sakit jejaring stroke di Depok, sehingga segera tercapai target Kota Depok sebagai Kota Siaga Stroke.
“Selain komitmen untuk menyamakan standar penanganan stroke, kami juga meminta agar pencatatan dan pelaporan kasus stroke dapat ditingkatkan,” jelasnya. “Data yang lengkap dan akurat sangat penting sebagai dasar dalam mengambil kebijakan guna menurunkan angka kecacatan maupun kematian akibat stroke di Kota Depok,” tutup Hendrik.
