Forum Wartawan Kebangsaan Sebut Alarm Perbaikan Pendidikan Sudah Berbunyi, Pemerintah Harus Cepat Atasi

Jumat, 17 Oct 2025 20:28
    Bagikan  
Forum Wartawan Kebangsaan Sebut Alarm Perbaikan Pendidikan Sudah Berbunyi, Pemerintah Harus Cepat Atasi
Istimewa

Diskusi forum wartawan kebangsaan soroti persoalan yang terjadi dilingkungan sekolah

NARASINETWORK.COM - KAB. BANDUNG

-Pemerintah pimpinan Presiden Prabowo Subianto sudah saatnya memperhatikan perbaikan dunia pendidikan dari berbagai sisi secara komprehensif. 

Pendidikan merupakan sektor penting yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam mencerdaskan keluarga. Pemerintah sekarang saatnya memperbaiki dunia pendidikan supaya para pendidik juga punya wibawa. 

“Apa yang terjadi kalau guru tidak lagi tidak punya wibawa, dan tidak dipercaya oleh murid-muridnya. Ini masalah besar,” kata salah seorang pendiri Forum Wartawan Kebangsaan (FWK), Hendry Ch. Bangun dalam diskusi mingguan FWK, Jumat sore (17/10/2025) di kantor media VOI, Jakarta Pusat. 


Hasil diskusi yang dipimpin Koordinator Nasional FWK Raja Parlindungan Pane, mendesak agar pemerintah pimpinan Prabowo Subianto melakukan perbaikan dunia pendidikan secara menyeluruh. 


Alarm sebagai tanda peringatan kerusakan dunia pendidikan sudah berbunyi di mana-mana. Terakhir mogoknya peserta didik berjumlah 630 pelajar SMAN 1 Cimarga, Lebak, Provinsi Banten. 


Pemogokan kabarnya dipucu oleh guru yang menempeleng seorang siswa yang merokok di sekolah tersebut. Hingga Rabu (15/10/2025), menurut pihak sekolah, semua peserta didik sudah kembali belajar. 

Diskusi mingguan FWK ini seperti biasanya dihadiri wartawan senior. Turut hadir wartawan senior peduli kebangsaan selain Hendry Ch. Bangun, antara lain M. Iqbal Irsyad, Berman Nainggolan L. Radja, Dr Budi Nugraha, Herwan Pebriansyah, M. Herry Sinamarata, dan AR Loebis. 

“Alarm sudah berbunyi, sebagai tanda pemerintah harus bangkit secara sungguh-sungguh memperbaiki dunia pendidikan,” kata Hendry dalam diskusi tersebut. 

“Apa yang terjadi kalau guru-guru juga mogok, murid mogok di mana-mana. Di sini pemerintah yang berwenang harus melakukan pemeriksaan yang menyeluruh. Mana yang kurang tepat harus diperbaiki,” tambah Hendry. 


Sementara Raja Parlindungan Pane menambahkan, cara kerja guru juga harus dilihat kembali, apakah sudah benar cara mengajar, apa sudah sesuai cara memberi hukuman pada anak didik? “Ini semua perlu dilihat,” tuturnya. 

Hal senada juga disampaikan oleh AR Loebis, wartawan senior yang turut hadir dalam diskusi. Menurut Loebis, apa yang dirasakan oleh peserta didik harus didengar oleh pemerintah untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang belakangan ini sering menimbulkan konflik antara guru dan murid. 


Menurut M. Iqbal Irsyad, Pemimpin Redaksi VOI yang berasal dari keluarga pendidik, guru yang baik, tentu tahu bagaimana mengajar yang baik. 

Guru yang berpendidikan guru pasti punya kompetensi untuk mengajar dan mendidik. Mereka bahkan tahu bagaimanan menanamkan karakter baik pada anak didik. Mereka sudah dibekali ilmu pedagogy. “Masalahnya bagaimana guru-guru yang tidak dibekali ilmu pendidikan. Ini yang perlu dilihat juga,” tutur Iqbal. 


Tidak kalah penting, kata Nasir mantan Harian Kompas, ikut memberikan masukan, para orangtua pelajar juga harus turut memberikan bimbingan pada anak-anak-anaknya, agar patuh pada guru, dan melaksanakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru. 

Konflik guru-murid belakangan ini adalah contoh yang buruk. Beberapa di antaranyq, seorang guru di Pekanbaru, Riau, menjadi korban penganiayaan oleh siswa yang tidak terima dengan nilai yang diberikan. 


Kemudian seorang guru di Bandung, Jawa Barat, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan tindakan asusila terhadap siswanya. Namun, penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa tuduhan tersebut tidak terbukti.

Lalu, seorang siswa di Jakarta terlibat dalam perkelahian dengan gurunya di sekolah. Kejadian tersebut terekam video dan viral di media sosial. 

**

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Skema Pooling Fund Bencana Terobosan Baru Asuransi BMN untuk Jaminan Layanan Publik
Listrik Pulih Lebih Cepat PLN Terus Berupaya Pascabencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Kementerian Agama Gelar HAB ke-80 Umat Rukun dan Sinergi untuk Indonesia Damai dan Maju
Warga Padaulun Jadi Korban Penganiayaan Brutal di Tengah Malam, Dilarikan ke RSUD Majalaya
Jakarta Tuan Rumah Olimpiade PAI Nasional 2025 Kompetisi untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Agama
Pemerintah Bentuk Task Force Debottlenecking untuk Percepat Perbaikan Iklim Investasi Indonesia
Semarak Natal Dimulai Karnaval Santa Claus Hiasi Kota Sorong Papua
Siapa Dibalik Sosok Berpengaruh Alih Fungsi Kebun Teh Pangalengan, WALHI Minta Usut Tuntas yang Terlibat
Alih Fungsi Lahan Dipacu, Reboisasi Tak Jalan: Walhi Singgung Pemerintah Hanya Sibuk Terbitkan Izin
Armada Helikopter Dikerahkan untuk Distribusi Logistik dan Pemantauan Dampak Bencana
Forum OECD 2025 Indonesia Tekankan Pentingnya Pendidikan di Masa Karier dan Pemanfaatan Teknologi
AI dan Cloud: Kunci Daya Saing Industri Otomotif di Era Digital
Wayang Kulit "Pulung Ratu" Guncang Tangerang Kisah Kepemimpinan Dipentaskan dengan Meriah
Jaga Jakarta Penuh Warna Cara Asyik Merawat Kota Jakarta
Benda Fair 2025 Wadah Promosi UMKM dan Pendorong Ekonomi Kota Tangerang
Pemkab Bandung All Out Dukung Pordasi, Perkuat Latihan Menuju Forprov Jawa Barat 2026
PPKGBK Pastikan Kualitas Lapangan SUGBK Sesuai Standar FIFA
Presiden Prabowo Apresiasi Peran BI dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi di PTBI 2025
BNPB Tingkatkan Upaya Penanganan Bencana di Aceh, Sumut, Sumbar, Operasi Modifikasi Cuaca Diterapkan
Tekan Stunting, Kang DS Luncurkan Program Geber Tuntas dan Gekksor