Dongeng: Jembatan Menuju Literasi Dini di Era Digital

Kamis, 20 Mar 2025 08:00
    Bagikan  
Dongeng: Jembatan Menuju Literasi Dini di Era Digital
Ilustrasi

Dongeng juga berperan sebagai jembatan untuk membangun nilai-nilai moral dan karakter positif. Kisah-kisah dalam dongeng seringkali mengajarkan anak tentang kejujuran, keberanian, kebaikan, dan pentingnya kerja keras. Nilai-nilai ini tertanam secara alami

NARASINETWORK.COM - Jakarta, Peringatan Hari Dongeng Sedunia setiap tanggal 20 Maret kembali mengingatkan kita akan pentingnya dongeng sebagai alat yang ampuh dalam menumbuhkan minat baca dan literasi sejak dini pada anak. Di tengah arus informasi digital yang deras, dongeng menawarkan pendekatan unik dan efektif untuk memperkenalkan dunia literasi kepada generasi muda.

Berbagai penelitian telah menunjukkan korelasi positif antara kebiasaan mendongeng dan perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial-emosional anak. Mendengarkan dongeng membantu anak mengembangkan imajinasi, kosakata, dan kemampuan berbahasa. Alur cerita yang menarik dan karakter-karakter yang hidup dalam dongeng mampu merangsang daya pikir anak serta meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami konsep abstrak.

 

Lebih dari sekadar hiburan, dongeng juga berperan sebagai jembatan untuk membangun nilai-nilai moral dan karakter positif. Kisah-kisah dalam dongeng seringkali mengajarkan anak tentang kejujuran, keberanian, kebaikan, dan pentingnya kerja keras. Nilai-nilai ini tertanam secara alami dalam benak anak melalui cerita yang menarik dan mudah dipahami.

Di Indonesia, perayaan Hari Dongeng Sedunia diharapkan dapat mendorong lebih banyak inisiatif untuk mempromosikan budaya membaca melalui dongeng. Baik orang tua, pendidik, maupun komunitas dapat berperan aktif dalam membudayakan kegiatan mendongeng. Kegiatan seperti mendongeng di sekolah, perpustakaan, maupun di rumah dapat menjadi sarana efektif untuk mendekatkan anak pada dunia literasi.

Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya ini. Penyediaan akses terhadap buku cerita anak yang berkualitas dan terjangkau, serta pelatihan bagi para pendongeng, menjadi langkah untuk memastikan keberhasilan program literasi dini berbasis dongeng.

Dengan menjadikan dongeng sebagai jembatan menuju literasi, kita dapat membangun generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.


Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Pemilihan Warna, Padu Padan, dan Kesesuaian Situasi untuk Jas Pria
Kepang Rambut Lebih Dari Sekedar Gaya Rambut
Ikebana : Alam, Manusia, dan Spiritualitas
Yuswantoro Adi "A Retrospective Journey Through Time"
Surga Terakhir di Ujung Tanduk "Perjuangan Melindungi Raja Ampat dari Tambang Nikel"
NARASINETWORK.COM Menjajal KRL Seri CL-125 "Inovasi dan Kenyamanan di Jalur Pintu KRL CL- Line Jabodetabek"  
"Bel Canto & Beyond : A Night at the Opera" A Journey into the Sublime World of Classical Music
Anggi Wahyuda "Sebuah Keberanian dan Ketahanan Manusia"
DARI DESA LAHIR INSPIRASI : Wasnadi dan WAS GALLERY "Menjaga Warisan Seni Pahat Topeng dari Slangit, Cirebon"
Garuda Mengudara! Indonesia Taklukkan China, Lanjutkan Perjuangan ke Piala Dunia 2026
Peluncuran Rute Transjabodetabek P11: Konektivitas Baru Bogor-Blok M
Transform Your Style : Kacamata Baru? Pilih Bingkai yang Tepat!
Sambut Idul Adha 2025 : Malam Takbiran Penuh Berkah
Wawancara Tokoh : Sukri Budi Dharma (Butong Idar) "Menyuarakan Disabilitas Lewat Kanvas dan Aksi"
Membedah Isu Rasisme Representatif pada Animasi Upin & Ipin dari Perspektif Seorang Konselor
Wota Wati: Kisah Adaptasi di Bawah Bayang Gunung Karst, Peran Konseling dalam Merajut Kembali Nilai Tradisi
Pernikahan Anak di Lombok: Antara Tradisi Merariq dan Perlindungan Hak Anak dalam Perspektif Konseling Multibu
Merajut Harmoni di Tengah Perbedaan: Modal Sosial sebagai Pilar Kehidupan Multikultural di Jayapura
Muda, Global, dan Lokal: Pergulatan Identitas Budaya Hibrida Generasi Indonesia
Antara Dua Dunia: Dilema Mahasiswa Rantau Menjaga Jati Diri di Kota Besar