DJBC Resmikan Alat Pemindai Peti Kemas dan Inovasi Digital di Pelabuhan Tanjung Priok

Sabtu, 13 Dec 2025 01:12
    Bagikan  
DJBC Resmikan Alat Pemindai Peti Kemas dan Inovasi Digital di Pelabuhan Tanjung Priok
Istimewa

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan transformasi digital kepabeanan adalah keharusan, dan kombinasi alat baru & inovasi AI akan meningkatkan kualitas pengawasan, layanan yang lebih cepat & berintegritas untuk masyarakat dan dunia usaha.

NARASINETWORK.COM - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) meresmikan pemberlakuan alat pemindai peti kemas (X-Ray) dengan fitur Radiation Portal Monitor (RPM) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Jumat kemarin (12/12/2025).

Acara peresmian ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memperkuat pengawasan arus barang lintas negara, meningkatkan keamanan nasional, dan tetap mempertahankan kelancaran layanan kepabeanan bagi dunia usaha.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menghadiri acara tersebut menegaskan bahwa transformasi pengawasan dan digitalisasi di bidang kepabeanan saat ini merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari. "Transformasi digital di kepabeanan bukan pilihan, ini adalah suatu keharusan. Kita harus menjaga kepercayaan publik, kita harus menjaga daya saing ekonomi, dan kita harus memerangi penyelundupan dengan cara yang lebih modern," terangnya. Menurut Menkeu, langkah ini bertujuan untuk menyesuaikan sistem kepabeanan Indonesia dengan perkembangan teknologi global, sekaligus menjawab tantangan pengawasan barang lintas negara yang semakin kompleks.

Alat pemindai peti kemas yang dioperasikan di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok dilengkapi teknologi RPM yang mampu mendeteksi bahan berbahaya dan radioaktif secara cepat dan akurat, tanpa perlu membuka peti kemas secara fisik.

Teknologi ini dinilai memberikan dampak positif dua arah: dari sisi keamanan nasional, alat ini dapat mendeteksi barang terlarang atau berbahaya sebelum masuk ke wilayah Indonesia; dari sisi layanan kepabeanan, proses pemeriksaan peti kemas menjadi lebih cepat, sehingga arus logistik di pelabuhan tetap efisien dan tidak mengalami hambatan yang berarti. Risiko pelanggaran kepabeanan, seperti penyelundupan barang, juga dapat ditekan sejak tahap awal karena pemeriksaan menjadi lebih akurat dan tidak mudah dilewati.

Selain peresmian alat pemindai peti kemas, DJBC juga mengenalkan dua inovasi digital berbasis kecerdasan artifisial (AI) pada acara tersebut: Self Service Report Mobile (SSR-Mobile) dan Trade AI.

1. SSR-Mobile adalah fitur yang memungkinkan perusahaan atau pengusaha melakukan pelaporan mandiri aktivitas kepabeanan melalui aplikasi CEISA 4.0 Mobile. Dengan fitur ini, pengusaha tidak perlu datang ke kantor kepabeanan secara langsung untuk melaporkan aktivitas impor atau ekspor, sehingga menghemat waktu dan biaya operasional.

2. Trade AI adalah sistem analisis berbasis AI yang disiapkan untuk memperkuat pengawasan impor. Sistem ini dapat mendeteksi praktik pelanggaran kepabeanan seperti under-invoicing (pelaporan nilai barang yang lebih rendah dari nilai sebenarnya), over-invoicing (pelaporan nilai barang yang lebih tinggi dari nilai sebenarnya), serta potensi pencucian uang yang dilakukan melalui jalur perdagangan barang.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menekankan bahwa kombinasi alat pemindai peti kemas baru dan inovasi digital berbasis AI akan membawa pengawasan kepabeanan Indonesia ke level yang lebih baik. "Dengan pemindai baru, dengan SSR Mobile, dengan Trade AI, pengawasan kepabeanan kita menjadi naik kelas. Ini akan menjadi lebih adaptif, lebih berbasis data, dan layanan kepada masyarakat serta dunia usaha harus makin cepat, sederhana, dan berintegritas," pungkasnya.

Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Kemenkeu, jajaran DJBC, serta perwakilan dunia usaha yang beroperasi di bidang logistik dan perdagangan internasional. Para peserta menyatakan dukungan terhadap langkah pemerintah ini, karena diharapkan dapat meningkatkan efisiensi layanan kepabeanan sekaligus memperkuat perlindungan terhadap ekonomi nasional dari praktik pelanggaran kepabeanan.

 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Porseni GTKPG Tahun 2025 Ajang Kolaborasi dan Pembiasaan Budaya Hidup Sehat di Lingkungan Pendidikan
DJBC Resmikan Alat Pemindai Peti Kemas dan Inovasi Digital di Pelabuhan Tanjung Priok
Jelang Natal 2025 Binroh Kristiani Pemkot Jakarta Pusat Gelar Acara dengan Pesan Kedamaian
Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri Memperkuat Koordinasi Persiapan Operasi Angkutan Nataru 2025/2026
Jelang Nataru 2026 Pemerintah Depok Antisipasi Perubahan Harga Bahan Pokok Pasar Sukatani
Ayam Bumbu Kari Kentang Sejarah, Resep, dan Variasi yang Menarik
Lauk yang Cocok untuk Sayur Asem Bikin Makan Siang Makin Nikmat
Seni Kristik sebagai Sarana Mengatasi Kecemasan
Penyerahan SK Perhutanan Sosial di Desa Tarumajaya Kabupaten Bandung Jadi Pilot Project
Kang DS Hadiri Penyerahan SK Perhutanan Sosial: Tegaskan Pengawasan Ketat Tetap Berjalan
Kabupaten Bandung Luncurkan Aplikasi Sipikat 2.0 untuk Efisiensi Tata Kelola Perumahan dan Pertanahan
Normalisasi Sungai hingga Relokasi Warga, Strategi KDM-Kang DS Atasi Banjir Bandung
Natal Pelajar Jakarta Utara Diselenggarakan Bersama Laskar Garuda Pancasila Penuh Makna dan Sukacita
Aplikasi All Indonesia Berikan Kode QR Tunggal untuk Proses Imigrasi, Bea Cukai, dan Karantina di Bandara
Forum Pembauran Kebangsaan 2025 Jakarta Utara Dorong Kerukunan Antar-Etnis Melalui Nilai-Nilai Budaya
Kebakaran Gedung Terra Drone Menteri Dalam Negeri Akan Perkuat Prosedur Pencegahan agar Tidak Terulang
"UNiTE to End Digital Violence" Kedutaan Australia Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Beasiswa Australia Awards Tokoh Muda Olahraga Indonesia Pelajari Strategi Pertumbuhan Industri Olahraga
Hari HAM Internasional dan Akhir #16 Hari Aktivisme Soroti Pedoman Pengadilan untuk Penyandang Disabilitas
Haul Gus Dur Ke-16 Diwarnai Stand-Up Comedy Inayah Wahid di Makara Art Center UI